Asal Muasal Mario Jardel Jadi Bek di Persib setelah Sebelumnya Bermain sebagai Striker

oleh Ario Yosia diperbarui 08 Mei 2020, 15:50 WIB
Bek tengah muda Persib Bandung, Mario Jardel. (Bola.com/Erwin Snaz)

Bola.com, Jakarta - Mario Jardel menceritakan perubahan posisi yang ia alami. Pada awalnya sang pemain Persib Bandung berposisi sebagai striker sebelum akhirnya jadi bek kanan.

Saat menjalani pendidikan dasar di sekolah sepak bola (SSB) ia mencoba berbagai macam posisi. Jardel mengatakan bahwa perubahan posisi yang dialami dirinya ini tidak lepas dari pelatihnya saat itu yang melihat potensi dirinya sebagai bek kanan.

Advertisement

"Kejadiannya saat saya SMP. Saya mulai dicobai bermain sebagai bek. Kata pelatih waktu itu saya cocok jadi pemain belakang," kata Jardel. 

Jardel diminta menjajal posisi stoper karena postur tubuhnya yang dinilai belum cukup jangkung. Pada akhirnya ia pun digeser sebagai fullback kanan karena dinilai punya kelebihan lain dari sisi kecepatan.

Ia tidak mempermasalahkan perubahan posisi yang ia alami karena menurutnya setiap posisi memiliki kelebihan masing-masing.

"Banyak yang bilang, enak jadi striker karena mencetak gol dan dipuji, jarang untuk pemain belakang. Tapi, saya sih tidak terlalu mementingkan hal itu, yang terpenting tampil maksimal sesuai tugas dan tim menang. Posisi mana pun sama, karena untuk tim," terang Jardel.

Mario Jardel yang namanya diambil dari pesepak bola tenar asal Brasil yang berposisi sebagai seorang penyerang.

 

 

Video

2 dari 2 halaman

Produk Asli Akademi

Mario Jardel mendapat perpanjangan kontrak oleh Persib Bandung hingga 2021. (Bola.com/Erwin Snaz)

Mario Jardel sendiri merupakan produk asli Akademi Persib. Ia kini bersama Febri Hariyadi, Gian Zola Nasrulloh, Beckham Putra Nugraha, jadi andalan tim utama Maung Bandung.

Ia masih berjuang untuk mendapat kepercayaan bermain intens sebagai pemain inti di Persib. Mario menilai hal tersebut wajar adanya.

"Semua pesepak bola menjalaninya saat masih junior. Fokus saya sekarang bagaimana bisa bermain sebaik-baiknya saat diberi kepercayaan tampil di lapangan. Biar nantinya pelatih yang menilai apakah saya memang layak jadi pemain inti secara permanen atau tidak," katanya.