Mencari Tahu Makna Selebrasi Mohamed Salah usai Mencetak Gol

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 08 Mei 2020, 21:20 WIB
Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, melakukan selebrasi sujud syukur usai membobol gawang AFC Bournemouth pada laga Premier League di Stadion Anfield, Sabtu (9/2). Liverpool menang 3-0 atas AFC Bournemouth. (AP/Rui Vieira)

Jakarta - Bintang Liverpool, Mohamed Salah selalu melakukan selebrasi yang sama usai mencetak gol, yakni sujud. Baginya, sujud merupakan bentuk syukur kepada Allah.

Sebelum dikontrak Liverpool pada 2017, Mohamed Salah mengahabiskan perjalanan kariernya di Italia bersama Fiorentina dan AS Roma. Dia juga pernah dicap sebagai pemain gagal saat memperkuat Chelsea.

Advertisement

Namun, sosok pemain Timnas Mesir tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Bahkan, berkat selebrasi sujudnya, Mohamed Salah juga mengubah pandangan orang-orang barat mengenai ajaran Islan.

"Itu merupakan salah satu bentuk berdoa atau bersyukur kepada Tuhan atas segala yang telah saya dapat," ucap pria berusia 27 tahun itu, dikutip dari situs resmi Liverpool

"Itu hanya sekadar doa dan berdoa untuk kemenangan. Saya selalu melakukannya, sejak saya masih muda, di mana-mana," kata Mohamed Salah menambahkan.

 

 

Video

2 dari 2 halaman

Efek Selebrasi Salah

Gelandang Liverpool Mohamed Salah bersujud usai mencetak gol ke gawang Manchester City pada pertandingan International Champions Cup di East Rutherford, N.J. (25/7). Liverpool menang 2-1 atas City. (AP Photo/Julio Cortez)

Dengan adanya selebrasi sujud dari Salah, menimbulkan efek yang luar biasa. Di tribun penonton, para fans Liverpool malah ingin berada di masjid bersama Salah.

Bahkan, pada fans Liverpool membuat yel-yel khusus untuk Salah. Nyanyian-nyanyian tersebut membuat ada banyak orang yang ingin belajar agama Islam.

"If he's good enough for you, he's good enough for me. If he scores another few, then I'll be Muslim too. Sitting in the mosque, that's where I wanna be! Mo Salah-la-la-la, la-la-la-la-la-la-la," begitulah yel-yel yang muncul akibat selebrasi Salah.

Mengutip penelitian dari Universitas Stanford, angka kejahatan rasial di Liverpool akibat efek dari sujud yang dilakukan Mohamed Salah menjadi menurun.

"Secara keseluruhan, kami menginterpretasikan hasil ini untuk mendukung hipotesis bahwa kedatangan Salah di Liverpool menyebabkan penurunan tindakan fanatisme yang ekstrem," tulis kesimpulan penelitian tersebut.

 

Sumber asli: Liverpool

Disadur dari: Liputan6.com (Cakrayuri Nuralam/Edu Krisnadefa, Published 8/5/2020)

 

Berita Terkait