Giggs Ungkap 4 Pemain Manchester United yang Tak Pernah Kena Hairdryer Treatment Ferguson

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 11 Mei 2020, 10:39 WIB
Mantan manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson (kiri), bersama Ryan Giggs (kanan). (AFP/Rajesh Jantilal)

Bola.com, Jakarta - Legenda Manchester United, Ryan Giggs, mengatakan ada empat pemain yang tak pernah kena semprot atau dikenal sebagai hairdryer treatment dari Sir Alex Ferguson

Siapa saja mereka? 

Advertisement

Sir Alex Ferguson dikenal sebagai manajer legendaris Manchester United dan berkuasa di Old Trafford selama 27 tahun, antara 1986 hingga 2013. Giggs dikenal sebagai pemain yang paling banyak meraih medali dan terbanyak dimainkan sepanjang era Ferguson.  

Keduanya bersama-sama meraih 13 gelar Premier League dan juga dua trofi Liga Champions. Meski demikian, Giggs bukan satu di antara empat pemain kesayangan Ferguson yang tak pernah kena hairdryer treatment

"Ada tiga atau empat pemain yang tak pernah mendapatkannya (hairdryer treatment)," kata Giggs kepada beIN Sports, seperti dilansir Mirror, Minggu (10/5/2020). 

"(Eric) Cantono satu di antaranya. Kemudian Bryan Robson, Roy Keane, dan Cristiano Ronaldo. Mereka semua dengan cara masing-masing merupakan pemenang dari sebuah pertandingan," imbuh Giggs, tentang empat pemain yang aman dari amukan Sir Alex Ferguson

  

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Perlakuan Berbeda terhadap Cantona

Eric Cantona - Mantan striker Leeds ini merupakan simbol kebangkitan Manchester United pada era 90-an. Pemain terbaik Liga Inggris tahun 1993/1994 ini membantu United meraih 11 gelar juara. (AFP/Dave Kendall)

Giggs mengatakan perlakuan Sir Alex Ferguson terhadap Cantona terkadang membuat terkejut rekan-rekannya di Manchester United. 

"Eric, ada beberapa pertandingan ketika dia tak melakukan apa pun. Dia tidak mencetak gol, ia tak berlari seperti Carlos Tevez atau Wayne Rooney, ia bahkan tak berpengaruh apa pun. Tapi ia tahu cepat atau lambat dia akan bertambah bagus," urai Giggs. 

"Kami akan duduk di ruang ganti dan berpikir Cantona semestinya dimarahi, dia seharusnya kena semprot karena tak melakukan apa pun hari itu." 

 "Tapi pekan berikutnya dia mencetak gol kemenangan atau menyuguhkan momen magis. Ferguson menangani nama-nama besar  dengan sangat bagus, asalkan mereka mereka bermain apik di lapangan. Ferguson menangani mereka dengan cara berbeda. Dia ahli psikologi. Dia ahli dalam mengeluarkan yang terbaik dari orang-orang tertentu, seperti merangkulnya," imbuh Giggs. 

 

 

3 dari 3 halaman

Giggs Kerap Dimarahi

Paul Scholes dan Ryan Giggs Menjadi Pemain Kesayangan Sir Alex Ferguson

Giggs mengaku kerap menjadi sasaran kemarahan Ferguson, tapi tak pernah takut untuk menggertak balik. 

"Saya sering bertengkar dengannya. Sepanjang karier, mungkin enam atau tujuh kali saya kena denda dua minggu gaji karena membalas perkataannya, atau beragumen," kenang pemain asal Wales itu.  

"Saat itu tidak terlalu menyenangkan ketika berada di ruang ganti, terutama ketika Anda bermain buruk atau kalah. Saya tidak menolong diri sendiri dengan balik berargumen." 

"Lama setelah masa itu, Ferguson pernah bilang dia menyukai sikap saya, karena artinya saya peduli. Dia tetap menjatuhkan denda karena ingin menunjukkan dia lah yang berkuasa, tapi dia sebenarnya menyukainya (beradu argumen), asalkan tidak melewati batas," imbuh Giggs. 

Sumber: Mirror 

 

Berita Terkait