Patrich Wanggai dan Kegemaran Minum Kopi

oleh Aditya Wany diperbarui 21 Mei 2020, 04:49 WIB
Striker anyar Persebaya, Patrich Wanggai, dalam laga uji coba melawan Persis bertajuk Forever Game di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (11/1/2020). (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Striker Persebaya Surabaya, Patrich Wanggai, merupakan penikmat kopi. Selama ini, minuman yang cukup banyak digemari oleh warga dunia itu telah menjadi bagian dari hidupnya. 

“Bisa dibilang saya ini salah satu pencinta kopi, saya bisa minum satu sampai dua gelas kopi per hari,” ungkap pemain kelahiran Nabire, Papua, tersebut.

Advertisement

Patrich merasa kopi bisa mengubah suasana hatinya menjadi lebih baik. Contohnya, setelah menjalani rutinitas berlatih bersama klub, dia bisa membuat suasana lebih santai dengan meminum kopi.

“Minum kopi biasanya saat sore atau malam. Kalau kata anak sekarang, saya jadi anak indie, yang suka kopi dan menikmati senja,” tuturnya. 

Kegemaran Patrich Wanggai meminium kopi ini bukan baru-baru ini. Dia juga mulai mengenal berbagai jenis sajian kopi yang biasanya disuguhkan di kedia. Caramel Macchiato merupakan salah satu yang paling disukainya. 

“Saya suka kopi hitam. Biasanya yang enak dari Indonesia, seperti kopi Gayo (Aceh), ada juga kopi dari Papua. Saya juga suka kopi campuran seperti Caramel Macchiato,” imbuh mantan striker Persib Bandung itu. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Meracik Kopi

Pemain baru Persebaya Surabaya. Patrich Wanggai, berlari ringan saat latihan di Lapangan Yogyakarta Independent School, Sleman, Kamis (23/1). Latihan ini persiapan jelang Liga 1 Indonesia 2020. (Bola.com/Aditya Wany)

Dalam situasi pandemi COVID-19 ini, Patrich Wanggai banyak menikmati waktu di rumah sambil meneguk kopi buatannya sendiri. Setidaknya itu terjadi selama dua bulan terakhir, sejak kompetisi Shopee Liga 1 2020 diumumkan dihentikan sementara mulai Maret. 

Sayangnya, ada yang kurang dari apa yang dilakukannya itu. Kopi biasanya menjadi medium berbincang dengan orang lain. Nah, kali ini Patrich tidak bisa menyeruput kopi sambil mengobrol dengan teman-temannya. 

“Minum kopi memang nikmat, tapi kopi memang paling mantap kalau diminum bersama teman-teman,” imbuhnya. 

Pemain berusia 31 tahun itu belum terpikir untuk membuka kedai kopi meski sangat menggandrungi dan bisa meracik kopi sendiri. Dia masih ingin belajar lagi mengenai seluk beluk kopi. 

“Kalau sekarang belum terpikir untuk buka kedai, karena pengetahuan saya tentang kopi masih belum banyak. Tapi, tidak tahu juga kalau nanti ada yang mengajak,” ungkap pemain bernomor punggun 27 di Persebaya itu.     

Berita Terkait