Sosok Tontowi Ahmad di Mata Richard Mainaky, Pebulutangkis yang Penurut dan Cerdik

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 18 Mei 2020, 13:45 WIB
Richard Mainaky (kanan) terlihat kesal dengan wasit karena keputusannya yang memberikan poin bagi pasangan Denmark Kim Astrup/Line Kjaersfeldt saat melawan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada laga Indonesia Open 2016 di Istrora Senayan, Jakarta, Kamis

Bola.com, Jakarta - Pelatih ganda campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky, mengaku tidak terlalu kaget dengan keputusan Tontowi Ahmad pensiun dari bulutangkis, Senin (18/5/2020). Rencana itu memang sudah diungkapkan Tontowi kepada dirinya sejak beberapa bulan lalu. 

"Owi sudah dua bulan lalu bilang sama saya soal rencananya untuk pensiun. Saya bilang kalau memang keputusannya sudah bulat, sebaiknya kirim surat resmi ke PBSI," kata Richard, saat dihubungi Bola.com

Advertisement

"Jadi jam 6 pagi tadi Owi kirim pesan Whatsapp ke saya. Dia tunjukkan surat pengunduran diri resmi ke PBSI. Sekarang sudah resmi," imbuh Richard. 

Richard mengatakan kondisi seperti ini merupakan fase yang sudah dia lewati berulang kali sebagai pelatih ganda campuran pelatnas, terutama sejak tahun 2000-an. Menurutnya, setiap pemain dunia akan sampai pada fase seperti Tontowi Ahmad, ketika harus undur diri dari bulutangkis. 

"Jalannya memang harus ke sana (pensiun), dulu dari fase awal, kemudian menjadi pemain dunia, dan sekarang pensiun. Roda selalu berputar," kata Richard. 

"Setiap atlet selalu menjadi kenangan khusus buat saya, menambah kaya pengalaman saya. Saya bisa menceritakan pengalaman-pengalaman itu kepada atlet yang lebih muda," imbuh Richard. 

Karier Tontowi Ahmad moncer sejak Richard memasangkannya dengan Liliyana Natsir pada 2010. Di mata Richard, Tontowi sosok yang punya karakteristik khusus. 

 

2 dari 2 halaman

Pukulan yang Berkharisma

Pebulutangkis Indonesia, Tontowi Ahmad usai melawan Seo Seung Jae/Chae Yujung (Korea Selatan) pada babak pertama ganda campuran Indonesia Master 2020 di Istora GBK, Jakarta, Rabu (15/1/2020). Pertandingan tidak dilanjutkan karena Chae Yujung cedera. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

"Tontowi itu orangnya tidak macam-macam. Dia baik dan penurut. Dia juga pemain yang "licik" di lapangan, tapi dalam arti positif, jadi orangnya pintar," ujar Richard mengungkapkan sosok Tontowi di matanya. 

"Cara dia melakukan servis dan juga menerima servis sangat bagus. Itu menjadi salah satu keunggulannya. Bola-bola atas Tontowi juga berkharisma," sambung Richard Mainaky. 

Selama berpasangan dengan Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad pernah menyicipi hampir semua gelar bergengsi di kancah bulutangkis. Prestasi terbaik mereka antara lain hatrrick gelar All England, dua medali emas di Kejuaraan Dunia, dan puncaknya emas di Olimpiade 2016. 

Kerja sama apik Tontowi/Liliyana berakhir pada Januari 2019 setelah Butet memutuskan pensiun. Ternyata, berselang 16 bulan Tontowi menyusul langkah Liliyana untuk undur diri dari arena bulutangkis.