Pesan Slemania untuk PSS yang Tepat Berusia 44 Tahun

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 20 Mei 2020, 10:30 WIB
Tak hanya Aremania, stadion juga diramaikan oleh kehadiran pendukung PSS Sleman, Slemania, pada laga Bali Island Cup 2016 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Minggu (21/2/2016). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Bola.com, Sleman - PSS Sleman merayakan hari jadi yang ke-44 tahun, Rabu (20/5/2020). Tim wakil Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang sedang kembali naik daun di kancah sepak bola Indonesia.

Banyak harapan sekaligus pesan yang dilontarkan dari para pemerhati klub berjulukan Elang Jawa itu. Ketua Umum Slemania, Rengga Dian Senjaya berharap PSS semakin berpengalaman sebagai tim profesional.

Advertisement
"Usia 44 tahun adalah usia yg sudah tidak muda dan juga belum terlalu tua. Seharusnya PSS lebih berpengalaman untuk sebuah klub sepak bola," ungkap Rengga kepada Bola.com, Selasa (19/5/2020) malam.

Didirikan pada 20 Mei 1976, PSS sempat dalam bayang-bayang nama besar tim tetangga yang lebih dulu tersohor, PSIM Yogyakarta. PSS lama berkutat di Divisi II dan I, hingga mentas ke kasta tertinggi pada medio 2000 hingga 2007.

Sempat kembali turun ke kasta dua, PSS sukses mewujudkan momentum kembali ke level tertinggi pada dua tahun lalu. Tim pujaan Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS), keluar sebagai juara Liga 2 2018.

Bersaing dengan tim-tim kuat di Liga 1, PSS tak keder. Di bawah besutan Seto Nurdiyantoro, PSS justru tampil trengginas dan menjadi kuda hitam pada Shopee Liga 1 2019.

PSS Sleman mencoba kembali tampil lebih gagah pada  musim keduanya, sebelum wabah virus corona menghentikan kompetisi musim 2020 ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Merayakan di Rumah Saja

Pemandangan koreografi yang disuguhkan Slemania dalam laga PSS melawan Persipura di Stadion Maguwoharjo, Kamis (19/9/2019). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Ia menyebut PSS Sleman selayaknya menyatukan seluruh elemen yang ada di seluruh Kabupaten Sleman, terutama dengan para pendukungnya. Seperti diketahui, musim 2020 berjalan dalam bayang-bayang boikot sebagain besar suporternya.

"Bagaimana caranya mengatasi masalah yang ada di dalam klub dan cara berkomunikasi dengan suporter sebagai pemilik abadi sebuah klub tersebut," katanya.

"Keinginan dan harapan kami adalah PSS lebih profesional menjadi sebuah klub yang harus ditangani orang-orang profesional dan berkompeten di bidangnya. Agar dapat mewujudkan harapan dan keinginan seluruh pecinta PSS dalam mengarungi kompetisi," beber Rengga.

Kelompok suporter tertua di PSS tidak melakukan agenda spesial dalam ulang tahun klub karena masih dalam suasana keprihatinan di tengah wabah virus corona.

"Pada masa pandemi seperti ini kami hanya bisa mendoakan untuk kejayaan PSS dari rumah masing-masing," jelasnya.

Berita Terkait