Joko Ribowo Mengenang Laga Debut Manisnya di PSIS

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 29 Mei 2020, 08:30 WIB
Kiper PSIS Semarang, Joko Ribowo, memberikan arahan kepada rekannya saat menghadapi Bhayangkara FC pada laga Shopee Liga 1 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Selasa (20/8). PSIS menahan imbang 0-0 Bhayangkara. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Semarang - Penjaga gawang PSIS Semarang, Joko Ribowo, tak mudah melupakan satu di antara pertandingan paling mengesankan sepanjang kariernya. Dia mengaku masih terkenang dengan laga PSIS melawan tuan rumah PSMS Medan di Liga 1 musim 2018.

Pertandingan itu digelar di Stadion Teladan, Medan (12/9/2018). Joko Ribowo dipercaya oleh pelatih Jafri Sastra di bawah mistar gawang Mahesa Jenar di kandang tim Ayam Kinantan. Jandia Eka Putra diparkir di bangku cadangan.

Advertisement

PSIS Semarang mampu pulang poin penuh dari laga tersebut, berkat kemenangan dramatis 3-2. Masing-masing gol kemenangan PSIS dilesakkan oleh Bayu Nugroho, Bruno Silva, dan Hari Nur Yulianto.

"Pertandingan paling sulit saya lupakan selama berseragam PSIS adalah kemenangan dramatis 3-2 atas tuan rumah PSMS Medan di tahun 2018. Itu menjadi debut saya di PSIS dan bisa ikut mempersembahkan kemenangan," terangnya kepada Bola.com, Kamis (28/5/2020).

Selama lebih dari dua musim berseragam PSIS, Joko Ribowo menilai timnya begitu kompak. Faktor itu menjadi kekuatan besar PSIS. Ia mengaku masih betah dan memilih setia bersama klub pujaan Panser Biru dan Snex.

"PSIS Semarang ini tim yang sangat kompak, pelatih tidak membeda-bedakan semua pemainnya. Semua punya kesempatan yang sama untuk bisa diturunkan," kata pria asal Demak, Jawa Tengah.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Komentar soal Kelanjutan Kompetisi

Aksi kiper PSIS Semarang, Joko Ribowo sebelum melakoni pertandingan. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Sementara mengenai vakumnya kompetisi akibat wabah virus Corona, ia menilai kesehatan menjadi prioritas utama. Secara pribadi ia mengatakan lebih baik menunggu pandemi COVID-19 benar-benar berakhir terlebih dahulu sebelum kompetisi dilanjutkan kembali.

"Saya punya kontrak di PSIS, artinya baiknya bagaimana saya ikut aturan klub. Terpenting semua elemen di sepak bola tidak terkena dampak akibat corona ini," jelas eks pemain Arema.