Wawancara Eksklusif: Dragan Djukanovic Ngotot Shopee Liga 1 2020 Harus Ada Penonton

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 05 Jun 2020, 09:21 WIB
Wawancara Eksklusif - Dragan Djukanovic (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Titik terang mengenai kelanjutan Shopee Liga 1 2020 mulai terlihat. PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia beberapa waktu lalu menyatakan bakal kembali melanjutkan kompetisi yang sempat tertunda akibat pandemi virus corona COVID-19. Semua orang sedang menanti kejelasan, satu di antaranya adalah pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic.

PSSI memang belum menentukan tanggal pasti kembalinya Liga 1 2020. Namun, pada rapat virtual dengan klub peserta, untuk sementara diputuskan bahwa kompetisi bisa digulirkan pada September atau Oktober mendatang. Dragan Djukanovic menyambut hal ini dengan positif.

Advertisement

Kendati demikian, masih ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan sebelum PSSI mengetuk palu kapan Liga 1 2020 dilanjutkan, di antaranya adalah soal New Normal atau Kelaziman Baru. Pemerintah Indonesia, di sisi lain, masih menggodok protokol kesehatan yang mencakup banyak aspek, termasuk dalam hal event keolahragaan, yang dalam konteks ini, Liga Indonesia.

Selain itu, ada beberapa skenario yang disiapkan oleh pemangku kebijakan sepak bola Indonesia, satu di antaranya yakni dengan mesentralisasi seluruh kegiatan atau pertandingan Liga 1 yang tersisa di Pulau Jawa.

Skenario yang tampaknya bakal disepakati bersama adalah soal promosi dan degradasi. Kabar terkini menyebutkan bahwa Liga 1 2020 akan dilanjutkan tanpa adanya degradasi. Artinya, tiga tim yang seharusnya turun kasta pada akhir musim akan tetap berada di level tertinggi Liga Indonesia.

Dragan Djukanovic termasuk pelaku sepak bola Indonesia yang lega dengan adanya kabar bahwa Shopee Liga 1 2020 berpeluang kembali dilanjutkan pada September atau Oktober tahun ini. Namun, terselip kekecewaan karena mungkin kompetisi digelar tanpa penonton.

Kepada Bola.com, Dragan Djukanovic mengutarakan pendapatnya mengapa Shopee Liga 1 2020 harus digelar dengan penonton.

 

Video

2 dari 3 halaman

Liga 1 yang Ideal adalah dengan Penonton

Suporter PSIS Semarang ketika mendukung klub kebanggaannya di Stadion Moch Soebroto, Magelang. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Liga 1 dan Liga 2 2020 rencananya dimulai September, apa komentar Anda?

Tidak ada sesuatu yang spesial dari saya pribadi, saya puas dan senang karena memang sejak awal saya telah banyak berbicara mengenai masalah ini. Jadi, saya mendukung keputusan ini

Menurut saya, memang harus seperti ini, liga harus dilanjutkan demi kemajuan sepak bola Indonesia. Kalau tidak, bisa jadi bencana buat sepak bola di negeri ini.

Kalau ada skenario baru mengenai Liga Indonesia, bagaimana idealnya?

Liga harus tetap dimulai saat terakhir kali dihentikan. Kalau tidak salah mulai putaran keempat. Ada yang masih dua kali bertanding seingat saya.

Pertandingan tanpa penonton?

Soal penonton ke stadion, saya tidak bisa melihat alasan konkret sebuah laga tanpa penonton! Setiap hari saya melihat ribuan orang berkativitas secara normal, lalu mengapa suporter tidak boleh ke stadion juga?

Menurut saya, pemerintah Indonesia tidak memberikan aturan yang jelas di tengah pandemi ini kecuali anjuran untuk sekadar mengenakan masker.

Sempat ada usulan format home tournament, bagaimana Anda menyikapinya?

Diganti menjadi sebuah turnamen adalah usulan yang tidak cerdas. Itu menunjukkan ketidakseriusan penggagas sepak bola di Indonesia. Apa alasannya menggelar turnamen dan bukannya kompetisi liga?

Saya tidak mau berkomentar banyak mengenai omong kosong tersebut, itu tidak bisa menjadi opsi! Orang-orang harus serius dalam melanjutkan kompetisi. Saya lihat COVID-19 seharusnya tidak jadi masalah.

Di belahan dunia lain sudah berjalan normal, di Indonesia masih saja membicarakan COVID-19? Saya memahami kecemasan soal kesehatan rakyat. Tapi, Indonesia dengan populasi 300 juta jiwa, hanya ada 28.000 kasus. Dengan persentase itu, seharusnya bisa diacuhkan, coba bandingkan dengan negara lain.

 

3 dari 3 halaman

Semuanya Harus Normal dan Harus Dicoba Normal

Suporter Persipura Jayapura mendukung langsung tim kesayangannya saat bersua PSIS Semarang di Stadion Klabat, Manado pada laga pekan pertama Shopee Liga 1 2020, MInggu (1/3/2020). (Bola.com/Gatot Susetyo)

Jadi, Anda merasa bahwa segala situasinya sekarang harus dibawa normal atau ke arah new normal?

Tentu saja semua harus kembali normal, kondisi di sini memperlihatkan bahwa kita bisa kembali normal.

Kelaziman yang bagaimana yang Anda maksud dalam kaitannya dengan sepak bola?

Saya melihat orang-orang melakukan kontak fisik setiap hari, di sini, di jalanan, di pasar, mal, di mana-mana. Artinya, tidak ada protokol kesehatan khusus.

Sejujurnya, penanganan di sini sangat berbeda dengan di Eropa. Di sini tidak higienis. Tidak heran Eropa sudah normal dan menunjukkan kalau kita semua memang harus tetap hidup dengan persoalan tersebut.

Kita harus tetap menjalani kehidupan, kan? Bahaya kesehatan belakangan ini sangat besar, tapi seperti itulah kenyataannya sekarang dan kita harus bisa beradaptasi dengan perubahan mendadak seperti ini.

Maksud Anda, tinggal bagaimana masing-masing dari kita menjalani aktivitas dengan COVID-19?

Pokoknya saya meminta semua orang yang bekerja di klub bahwa kita harus menaati protokol kesehatan yang jelas. Tiap individu harus menjalani hidup yang lebih sehat dan higienis. Itulah proteksi terbaik melawan virus.

Berita Terkait