Ruben Sanadi: Liga 1 Tidak Seru Jika Tanpa Degradasi

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 07 Jun 2020, 17:45 WIB
Renan Silva layak didaulat sebagai pemain terbaik dalam laga Bhayangkara FC melawan Persija Jakarta setelah mencetak satu gol dan satu assist. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Bek Bhayangkara FC, Ruben Sanadi, tak sepakat dengan rencana penghapusan degradasi untuk Liga 1 2020. Menurut Ruben, hal itu membuat kompetisi tak berjalan seru.

PSSI memang menggulirkan wacana menghapus aturan regulasi jika Liga 1 2020 dilanjutkan. Meski demikian, untuk musim depan tetap ada dua tim yang promosi dari Liga 2 2020.

Advertisement

Dua tim tersebut merupakan juara dan peringkat kedua Liga 2 2020. Artinya, akan ada 20 tim yang berlaga di Liga 1 musim depan dengan rincian 18 tim yang ada saat ini plus dua tim dari Liga 2.

"Tidak ada degradasi tentu kurang seru. Jadi, tim-tim tak ada motivasi. Menurut saya, itu harus tetap ada. Akan tetapi, semua keputusan kembali lagi ke PSSI," tegas Ruben Sanadi kepada wartawan.

"Kalau ada 20 tim jadwal lumayan juga lebih padat lagi. Harusnya tidak ada promosi juga dari Liga 2 biar adil," tegas pemain berusia 33 tahun itu.

Ruben Sanadi bergabung dengan Bhayangkara FC pada Liga 1 2020. Sejauh ini, Ruben Sanadi sudah bermain dalam tiga pertandingan di bawah asuhan pelatih Paul Munster.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Terpusat di Jawa

Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, saat launching Kompetisi Shopee Liga 1 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, (24/2/2020). Sebanyak 18 klub akan memeriahkan Liga 1 yang akan berlangsung pada 29 Februari hingga 1 November 2020. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Selain penghapusan degradasi, Liga 1 2020 rencananya bakal terpusat di Jawa. Artinya, semua pertandingan akan berlangsung di Jawa yakni di kota-kota yang dinilai aman dari pandemi virus corona.

Meski demikian, PSSI juga berencana menaikkan dana subsidi Liga 1 2020. Nantinya, para klub akan mendapatkan masing-masing Rp800 juta.

Melanjutkan kompetisi setelah pandemi juga akan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Belum diketahui apakah pertandingan  akan digelar terbuka atau tertutup dari penonton.

Berita Terkait