Pelatih Arema FC Menilai Bukan Cuma Posisi Bek yang Tidak Maksimal di Awal Kompetisi Liga 1

oleh Iwan Setiawan diperbarui 20 Jun 2020, 12:41 WIB
Pelatih Arema FC, Mario Gomez, memberikan instruksi kepada para pemain asuhannya ketika Singo Edan bisa berlatih bersama sebelum pandemi virus corona COVID-19 membuat tim harus berpisah dan berlatih mandiri. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Jakarta - Mario Gomez merasa posisi bek kanan bukan satu-satunya area yang harus dibenahi saat Liga 1 2020 kembali berlanjut. Menurut pelatih Arema FC itu, semua wilayah masih kurang maksimal.

Arema FC mengawali musim 2020 dengan kurang mulus. Hanya 3 poin yang berhasil diraih dalam 3 laga awal. Saat kompetisi terhenti karena pandemi virus corona, tim berjuluk Singo Edan ini terdampar di urutan 12 klasemen sementara.

Advertisement

Tim pelatih dan manajemen sempat melakukan evaluasi. Salah satu posisi yang paling disorot adalah bek kanan. Syaiful Indra Cahya dan Taufik Hidayat yang sempat bergantian tampil masih belum memenuhi ekspektasi pelatih Mario Gomez.

Kini, PSSI sudah merilis Liga 1 dilanjutkan September mendatang. Sehingga perbaikan akan segera dilakukan. Ketika dikonfirmasi terkait sektor bek kanan, mantan pelatih Persib Bandung ini tak ingin menghakimi pemainnya.

“Saya pikir bukan hanya bek kanan yang belum maksimal. Tapi semua posisi masih dalam tahap awal. Jadi masih normal masa seperti ini,” kata mantan asisten pelatih Inter Milan, Italia ini.

Hal seperti ini juga sempat dialaminya ketika menangani Persib Bandung dan Borneo FC. Gomez butuh proses timnya merasaka atmosfer kompetisi yang sesungguhnya.

“Saat kompetisi dilanjutkan nanti, kami akan berusaha memperbaiki tim ini. Masih banyak yang harus dilakukan. Untuk bek kanan, juga masih ada pemain muda M. Ikhsan. Cukup waktu dan pemain untuk membuat Arema FC berkembang,” lanjutnya.

 

Video

2 dari 2 halaman

Lini Depan Masih Angin-anginan

Tiga pemain Arema FC, Elias Alderete, Jonathan Bauman, dan Mariando Djonak, berlatih bersama pelatih fisik Arema FC, Marcos Gonzales. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Seperti diketahui, tiga laga yang sudah dijalani Arema, mereka kemasukan 4 gol. Mayoritas gol itu lahir karena lawan memanfaatkan celah di sektor bek kanan.

Persoalan lainnya, lini depan Arema juga masih angina-angingan. Mereka baru mencetak tiga gol. Justru saat duet Argentina Elias Alderete dan Jonathan Bauman main, gol yang dihasilkan lebih sedikit.

Justru striker lokal Kushedya Hari Yudo yang sementara jadi pemain tersubur Arema dengan 2 gol saat main di partai pembuka lawan Tira Persikabo. Ini artinya ada yang kurang beres dari sistem penyerangan Singo Edan.

Berita Terkait