Widodo Cahyono Putro Berharap Persoalan Pelatih Timnas Indonesia Segera Diselesaikan

oleh Nandang Permana diperbarui 26 Jun 2020, 15:45 WIB
Pelatih Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putro, saat sesi latihan jelang laga Shopee Liga 1 di Stadion Sport Center Tangerang, Kamis, (5/3/2020). Persita akan berhadapan dengan PSM Makassar. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Mantan striker Timnas Indonesia yang kini menjadi pelatih Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putro, berpendapat jika Timnas Indonesia U-19 ingin berprestasi di Piala Dunia U-20 2021, maka persoalan pelatih yang ada saat ini tengah ramai diperbincangkan harus segera selesai.

"Tentu, harus selesai dulu masalah pelatih itu. Setelah selesai masalah pelatih, baru fokus ke persiapan. Percuma kalau bicara ini dan itu, ternayata masalah pelatih masih jadi perbincangan, tidak enak membicarakannya," kata Widodo kepada Bola.com, Jumat (26/06/2020).

Advertisement

Saat ini, persepakbolaan Indonesia sedang disuguhkan gonjang-ganjing perseteruan antara Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, versus Indra Sjafri yang kini menjadi Direktur Teknik PSSI.

Pernyataan Shin Tae-yong kepada media lokal di Korea Selatan menjadi pemicu perseteruan tersebut. Untuk itu, jika Timnas Indonesia ingin berprestasi di kancah sepak bola internasional, Widodo mengatakan, sosok pelatih sangat penting.

Menurutnya persoalan pelatih yang ada saat ini harus segera diselesaikan agar persiapan Timnas Indonesia U-19 yang akan bertarung di Piala Dunia U-20 2021 akan berjalan lancar dan sesuai harapan.

"Pemain Indonesia berbeda dengan pemain dari luar negeri. Pemain Indonesia itu adat ketimurannya masih kuat. Maka harus ada figur seorang ayah. Saya kan mantan pemain, saya orang Indonesia. Maka kalau tidak ada figur seorang ayah, mentalitas pasti bermasalah," ungkap mantan striker Timnas Indonesia itu.

 

Video

2 dari 2 halaman

Figur Seorang Ayah

Manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memberikan arahan saat latihan Timnas U-19 di Stadion Wibawa Mukti, Senin (13/1/2020). Pria asal Korsel ini menjalankan tugas perdananya dengan memantau dan memberikan arahan di seleksi timnas U-19. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Figur ayah yang disebutkan pria yang pernah menjadi andalan lini depan Timnas Indonesia semasa aktif jadi pemain ini bisa didapat pemain dari seorang pelatih.

Ia pernah merasakannya saat bermain untuk Timnas Indonesia dan dilatih oleh pelatih asing. Sosok ayah harus dimiliki seorang pelatih agar para pemain bisa nyaman berada di tim.

"Pelatih harus benar-benar bisa menjadi seorang bapak. Inilah karakter orang Indonesia yang tidak bisa diubah total. Dulu saya mengalami di SEA GAMES 1991 bersama Anatoly Polosin. Bisa diubah, tapi hanya beberapa persen. Figur seorang ayah di dalam diri seorang pelatih itu sangat penting," tuturnya.

"Itu pendapat saya, sebagai mantan pemain. Beda kalau pendapat dari orang yang tidak pernah menjadi pemain. Bisa jadi, kalau tidak pernah menjadi pemain akan menyebut pemain Indonesia manja," Widodo C Putro mengakhiri pembicaraan.

Berita Terkait