Pesona Bruno Silva, Sosok Predator Gol yang Berjodoh dengan PSIS

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 01 Jul 2020, 09:30 WIB
PSIS Semarang - Bruno Silva (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Semarang - PSIS Semarang cukup beruntung memiliki striker asing asal Brasil, Bruno Silva. Dia sosok predator di pertahanan lawan yang sarat kualitas serta pengalaman.

Bruno Silva menjadi idola bagi publik PSIS selama dua tahun berkiprah di sana. Striker jangkung berkepala plontos ini merupakan pilihan utama bagi lini depan tim Mahesa Jenar.

Advertisement

Dua musim bermain, sudah cukup membuktikan dirinya adalah striker yang hebat dan tepat untuk PSIS. Total 21 gol yang berhasil disumbangkan pemain kelahiran Sao Paulo, Brasil, 14 April 1991.

Performa Bruno Silva begitu garang saat melakoni musim perdana bersama PSIS pada 2018. Bruno Silva mampu mencetak 16 gol dan 12 assist dari 31 penampilan.

Bruno sempat hijrah ke klub Arab Saudi setelah berseragam PSIS hingga pertengahan musim Shopee Liga 2019. Ia kembali menyumbang empat gol dari 14 penampilannya.

Bola.com merangkum sejumlah pencapaian menarik yang ditorehkan Bruno Silva selama berkostum PSIS. Meski sempat setengah musim meninggalkan PSIS, Bruno Silva dan tim Mahesa tampaknya memang sudah berjodoh.

 

2 dari 4 halaman

Striker Berkemampuan Lengkap

Emje bersanding dengan bomber PSIS Semarang asal Brasil, Bruno Silva (kiri) menjelang pertandingan. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Memiliki tinggi 184 cm, menjadikannya sosok yang ideal untuk ukuran penyerang. Selain kemampuan membawa bolanya yang baik, Bruno Silva juga dibekali dengan kecepatan berlari dan insting mencetak gol yang mematikan.

Dia punya kekuatan tendangan kaki kanan. Seringkali Bruno Silva melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Bahkan, ia dipercaya sebagai eksekutor bola mati seperti tendangan bebas.

Punya tinggi badan yang menjulang, Bruno Silva juga piawai untuk urusan duel udara. Ia punya lompatan tinggi dan kadang memenangi duel bola atas. Sejumlah gol pernah ia lesakkan melalui tandukan.

Pada musim pertamanya di PSIS, Bruno Silva langsung nyetel sebagai mesin gol. Ia mampu menorehkan 16 gol dan 12 assist dari 31 penampilannya. Sebuah pencapaian apik, dengan rata-rata ia mampu mencetak gol di setiap dua laga.

Peran Bruno Silva begitu vital di lini depan, dengan menjadi tandem ideal bagi Hari Nur Yulianto yang mampu mengoleksi 12 gol. Jika ditotal duet Bruno Silva dan Hari Nur mampu menumbangkan 28 gol bagi PSIS.

Sayangnya tahun kedua Bruno bersama PSIS tak semulus musim sebelumnya. Lantaran ia memutuskan hijrah ke Arab Saudi, bermain untuk tim Al Ain. Meski akhirnya ia kembali ke PSIS pada tengah kompetisi Shopee Liga 1 2019.

Bruno memerlukan waktu untuk kembali beradaptasi dengan rekan-rekan di PSIS. Adanya sejumlah pemain baru, serta pergantian pelatih dari Jafri Sastra ke Bambang Nurdiansyah, membuatnya beradaptasi.

 

3 dari 4 halaman

Menjawab Keraguan

Duet penyerang PSIS, Bruno Silva (kiri) dan Hari Nur Yulianto, merayakan gol pertama ke gawang Arema di Stadion Moch Soebroto, Magelang (8/12/2019). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bruno Silva pertama kali datang ke Indonesia dibawa oleh agennya yakni Antonio Telles. Agennya tidak asing lagi di persepakbolaan Indonesia.

Telles juga memiliki hubungan batin yang cukup kuat dengan PSIS, karena pernah menjadi pemain Mahesa Jenar pada musim 2008. Bruno Silva termasuk dari enam pemain asing yang ditawarkannya kepada PSIS.

Bruno menjadi pemain asing angkatan pertama PSIS yang direkrut begitu promosi ke Liga 1 2018. Selain dirinya, PSIS juga mendatangkan bek Petar Planic dan gelandang Ibrahim Conteh.

PSIS perlu perjuangan ekstra dalam merekrut Bruno Silva, terutama bisa membawanya kembali setelah tampil di Arab Saudi. Bukan perkara mudah bagi PSIS akhirnya bisa mendatangkannya kembali.

Beberapa kali negosiasi yang ditawarkan manajemen PSIS sempat gagal karena ketidakcocokan. Namun takdir Bruno untuk berseragam PSIS tidak bisa ditolak, karena terbukti hanya mau membela PSIS selama dua tahun berkarier di Indonesia.

Secara umum, Bruno Silva mampu menjawab keraguan publik PSIS pada waktu pertama kali merekrutnya. Pasalnya, terdapat fakta menarik dari sosok seorang Bruno Silva pertama tiba di PSIS.

Sang pemain pernah dianggap manajemen PSIS seperti seorang pelawak. Karena sosok dan tingkat lakunya yang mengundang kelucuan menjadi alasannya. Petinggi di PSIS pernah menilai Bruno layaknya seperti pelawak ketimbang seorang pemain sepak bola.

Namun dugaan para petinggi PSIS meleset. Skill dan teknik yang dimiliki Bruno ternyata di luar penilaian banyak orang. Ketajaman Bruno membobol gawang lawan hingga perannya di lapangan, menjadi pembeda.

Terbukti dalam dua musim menjalani persaingan di Shopee Liga 1, PSIS mampu berjuang keras. Meski sempet tertatih-tatih di awal musim, PSIS mampu bangkit, dan tak lepas dari peran Bruno Silva.

 

4 dari 4 halaman

Pembuktian pada Musim 2020

Bruno Silva, belum memastikan masa depan di PSIS Semarang. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Suasana tim yang penuh kekeluargaan di PSIS tampaknya menjadi alasan Bruno Silva tetap setia. Dalam perbincangan Bola.com dengan General Manager PSIS, Wahyu Winarto, beberapa waktu lalu, disebutkan terdapat alasan kuat yang membuat Bruno Silva kembali ke kota Lunpia.

Satu di antara alasannya komunikasi yang intens dilakukan manajemen PSIS dengan Bruno ketika dirinya bermain di Arab Saudi. Alhasil Bruno begitu rindu bisa kembali merumput dengan rekan-rekannya di PSIS. Keinginannya adalah bisa memperkuat PSIS ketika kembali ke Indonesia.

Setelah menjalani setengah musim di tahun 2019 dengan kurang maksimal, Bruno bertekad memperbaikinya di tahun ini. Minimal ia dapat memberikan performa terbaiknya seperti pada tahun pertama hadir di PSIS.

Pembuktiannya cukup berhasil. Tiga pertandingan telah dijalani Mahesa Jenar di Shopee Liga 1 2020 sampai pertengahan Maret lalu. PSIS mencatat sekali kalah dan dua kemenangan beruntun.

Kalah dari Persipura Jayapura pada pertandingan pembuka, PSIS secara perkasa memcundangi tuan rumah Persela Lamongan 3-2. PSIS kemudian menghajar tim kuat Arema 2-0 di Magelang.

Dua kemenangan PSIS tersebut juga tak lepas dari peran Bruno Silva yang kembali on fire. Ia turut menyumbang masing-masing satu gol ke gawang Persela dan Arema. PSIS bertengger di posisi lima besar klasemen, sebelum akhirnya kompetisi ditangguhkan akibat pandemi virus Corona.