Valtteri Bottas, Kandidat Juara F1 2020 yang Pernah Dikalahkan Rio Haryanto

oleh Hendry Wibowo diperbarui 06 Jul 2020, 16:00 WIB
Pebalap Indonesia, Rio Haryanto (kanan), berpose dengan Valtteri Bottas setelah meraih penghargaan kemenangan terbaik pada GP3 Series 2011. (Motorsport)

Bola.com, Jakarta - Valtteri Bottas memulai Formula 1 (F1) 2020 dengan baik. Tampil pada seri perdana musim ini di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, Minggu (5/7/2020), ia sukses finis pertama.

Valtteri Bottas memimpin sebanyak 71 lap GP Austria atau sepanjang lomba ini berlangsung. Namun meski terlihat dominan, ia mendapat tekanan dari rekan setimnya, Lewis Hamilton.

Advertisement

Namun ia menunjukkan ketenangan dan kemampuan mumpuni untuk menjaga posisi pertama. "Memenangkan lomba F1 tidak pernah mudah, termasuk kemenangan kali ini," kata Bottas.

Kini usai GP Austria selesai, Bottas sedang memimpin klasemen dengan torehan 25 poin. Dia pun mulai didapuk sebagai kandidat kuat juara dunia F1 2020.

Untuk meraihnya, Bottas, 30 tahun, harus melawan banyak pembalap hebat. Sebut saja Hamilton, pembalap Red Bull: Max Verstappen plus duo Scuderia Ferrari: Charles Leclerc dan Sebastian Vettel.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Rio Haryanto

Pebalap Indonesia, Rio Haryanto (tengah), diapit Lewis Williamson (kiri) dan Valtteri Bottas setelah memenangi balapan GP3 Nurburgring di Jerman pada 2011. (Motorsport)

Namun siapa sangka, sebelum berstatus pembalap top F1 dan memperkuat tim terbaik pada ajang balap jet darat, Mercedes, Valtteri Bottas pernah dikalahkan pembalap Indonesia, Rio Haryanto.

Ya, Rio Haryanto dan Bottas pernah saling sikut di sirkuit saat keduanya masih sama-sama mengikuti GP3 Series tahun 2011. Kala itu, Bottas keluar sebagai juara umum setelah merasakan empat kemenangan.

Namun pada dua lomba, Rio Haryanto bisa mengalahkan Bottas. Dua lomba tersebut berlangsung di Sirkuit Nurburgring, Jerman dan Hungaroring, Hungaria. Pada dua lomba ini, Rio keluar sebagai pemenang.

Saat finis pertama di Hungaroring, Rio bahkan memenangkan duel langsung kontra Bottas yang harus puas naik podium kedua. Pada akhir musim, Rio pun finis posisi tujuh klasemen.

Sayangnya kini, meski pernah mencicipi atmosfer persaingan F1, karier Rio di ajang balap jet darat tidak sepanjang Bottas. Namun setidaknya pembalap kelahiran Solo ini pernah membuktikan bakatnya sejajar pembalap sekaliber Bottas.