Sempat Berlatih Sendiri, Atlet Pelatnas Atletik Olimpiade Tokyo Segera Didampingi Pelatih

oleh Rizki Hidayat diperbarui 16 Feb 2021, 12:12 WIB
Pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, berpose saat ditemui di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - PB PASI mengalami kendala dalam menjalankan program pelatnas atletik Olimpiade Tokyo 2020, akibat pandemi virus corona. Alhasil, para atlet yang sedang berada di daerah masing-masing harus berlatih tanpa didampingi pelatih.

Hal itu terkuak setelah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengucurkan anggaran pelatnas atletik Olimpiade sebesar Rp 6.141.700.000 dari usulan awal Rp 6.294.100.000.

Advertisement

Bantuan itu dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Sekjen PB PASI, Tigor Tanjung, didampingi Plt Ketua Umum PB PASI, Zaki Makarim, di Wisma Menpora, Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (14/7/2020) lalu.

"Zohri dan kawan-kawan selama ini latihan sendiri sejak dikembalikan ke daerah masing-masing tanpa didampingi pelatihnya. Kini, kita akan tarik mereka semua ke Jakarta untuk bisa fokus dalam latihan menghadapi persiapan Olimpiade Tokyo," ujar Zaki Makarim.

"Semua ini bisa dilakukan karena masalah anggaran dana pelatnas atletik Olimpiade teratasi dengan adanya kucuran dari Kemenpora," kata Zaki dalam rilis yang diterima Bola.com.

Satu di antara atlet pelatnas atletik Olimpiade Tokyo 2020, Lalu Muhammad Zohri, sudah menjalankan program latihan di daerah asalnya Nusa Tenggara Barat (NTB) tanpa didampingi pelatih, sejak Maret lalu. Kondisi tersebut terkait dengan kebijakan pemerintah sehubungan adanya pandemi COVID-19.

"PB PASI bukan membiarkan mereka menjalankan program latihan sendiri. Tetapi, kami kesulitan mengirimkan pelatih ke tempat Zohri dan kawan-kawan latihan, karena adanya kebijakan tentang larangan masyarakat daerah lain masuk ke lokasi," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Tetap Dipantau

Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri berpose seusai menerima medali perak nomor 100 meter pada Kejuaraan Atletik Asia 2019 di Doha, Qatar, Senin (22/4). Lalu Muhammad Zohri tampil sebagai yang tercepat kedua di semifinal dengan membukukan catatan waktu 10,13 detik. (AP/Vincent Thian)

Selama latihan mandiri di kampung halamannya, Zohri tetap dipantau pelatih pelatnas untuk lari jarak pendek, Eni Nuraeni, melalui WhatsApp dengan mewajibkan mengirimkan foto-foto latihan.

Zohri menjadi satu-satunya atlet atletik Indonesia yang sudah mengamankan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020. Tetapi, PB PASI masih menargetkan dua atlet lagi untuk mendampinginya ke pesta olahraga akbar empat tahunan dunia tersebut, yakni Satwaturahman dan Emilia Nova.

Sapwaturahman Sanapiah merupakan atlet lompat jauh putra, sedangkan Emilia Nova merupakan atlet lari gawang 100 meter putri. Keduanya berhasil mempersembahkan medali emas di SEA Games 2019 Filipina.

Sapwaturahman bahkan memecahkan rekor SEA Games dengan mencatatkan lompatan sejauh 8,03 meter. Keduanya juga menyumbangkan medali di Asian Games 2018 Jakarta. Sapwaturahman meraih perunggu dan Emilia Nova menyumbangkan perak bagi Kontingen Indonesia.