Cerita Nadeo Argawinata: Idolakan Kurnia Sandy dan Hendro Kartiko, tapi Pilih Kurnia Meiga untuk Best 11

oleh Abdi Satria diperbarui 29 Jul 2020, 06:08 WIB
Kiper Timnas Indonesia U-22, Nadeo Argawinata, tersenyum saat latihan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Senin (25/11). Latihan ini persiapan jelang laga SEA Games 2019 melawan Thailand. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Makassar - Sosok Nadeo Argawinata menjulang di SEA Games 2019 Fiipina. Meski Timnas Indonesia U-23 hanya meraih medali perak cabang sepak bola, penampilan Nadeo mendapat apresiasi. Parasnya yang tampan membuatnya menjelma jadi idola. Berkat aksinya itu pula peraih trofi juara Liga 1 2019, Bali United, kepincut untuk merekrutnya.

Pada channel youtube Yussa Nugraha, Nadeo Argawinata mengungkap perjalanan kariernya yang terbilang mulus. Nadeo mulai menggeluti sepak bola saat masih duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar dengan bergabung bersama SSB Erlangga di Kediri.

Advertisement

"Saya langsung ditunjuk oleh pelatih sebagai kiper. Mungkin karena melihat postur saya paling tinggi dibandingkan pemain lainnya," kenang Nadeo.

Dari SSB Erlangga, bakat Nadeo sebagai kiper kian terasah setelah bergabung dengan SSB Macan Putih. Peruntungannya di sepak bola mulai terbuka ketika memperkuat tim Kediri di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur.

Nadeo yang saat itu masih berusia 17 tahun terpantau untuk ikut seleksi Timnas Indonesia U-19 yang ditangani Fakhri Husaini untuk menghadapi kualifikasi Piala AFC U-19 2016 dan Piala AFF U-19 2015. Namun, Timnas Indonesia U-19 tak bisa berlaga menyusul sanksi FIFA buat Indonesia yang jatuh pada 30 Mei 2015.

Status sebagai pemain Timnas Indonesia U-19 membuat Nadeo dilirik Borneo FC. Bersama klub yang bermarkas di Samarinda ini, Nadeo menjadi kiper termuda yang direkrut klub kasta tertinggi tanah air.

"Bos Nabil Husein yang menelepon langsung dan mengajak saya bergabung. Ini yang namanya keberuntungan. Saya akui, secara skill dan teknik, saya belum apa-apa waktu itu," ungkap Nadeo.

Nadeo punya kiat tersendiri untuk meningkatkan kemampuannya, yakni melihat video aksi para kiper hebat dunia seperti Alisson Becker, David de Gea, Jan Oblak, dan Edwin var Saar.

"Jadi secara spesifik saya tidak punya idola untuk kiper internasional. Tapi, kalau di Indonesia, saya mengidolakan Kurnia Sandy dan Hendro Kartiko," terang Nadeo Argawinata.

Video

2 dari 2 halaman

Pilih Kurnia Meiga

Kiper Timnas Indonesia U-22, Nadeo Argawinata, menangkap bola saat melawan Thailand U-22 pada laga SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Selasa (26/11). Indonesia menang 2-0 atas Thailand. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Meski mengidolakan Sandy dan Hendro, Nadeo Argawinata malah memilih nama Kurnia Meiga sebagai pilihan utama dalam best eleven versi dirinya. "Sebenarnya sulit buat saya kalau disuruh memilih 11 pemain. Banyak pemain bagus di Liga Indonesia," kata Nadeo.

Itulah mengapa selain Meiga, mayoritas pemain pilihan Nadeo adalah pemain yang pernah satu tim dengannya. Untuk posisi stoper misalnya, ia memilih Hamka Hamzah dan Leonard Tupamahu yang pernah memperkuat Borneo FC.

Begitu pun untuk posisi bek sayap kiri, Nadeo memilih Firza Andika, rekannya di Timnas Indonesia U-23. Melengkapi lini belakang, secara khusus Nadeo menunjuk Ismed Sofyan sebagai bek sayap kanan terbaik.

Nadeo juga memasukan nama Dirga Lasut sebagai satu dari tiga pemain pilihannya di lini tengah. Nadeo dan Dirga pernah sama-sama berkostum Borneo FC. Begitu juga dengan Ponaryo Astaman yang memutuskan pensiun di klub Samarinda itu. Satu nama lainnya adalah Evan Dimas, rekan setim Nadeo di Sea Games 2019.

Nadeo lebih memilih M. Rafli, striker Arema FC sebagai tombak utama di lini depan. Rafli juga adalah bagian Timnas Indonesia U-23 di Filipina. Penyerang sayap Borneo FC, Terens Puhiri, juga dipilih Nadeo untuk menempati sisi kanan. Sedang di sisi kiri, Nadeo menunjuk Febri Hariyadi sebagai pilihannya.

Berita Terkait