5 Hal yang Bisa Dipelajari Saat Bayern Munchen Permalukan Barcelona: Lionel Messi Mati Kutu sampai Durhakanya Philippe Coutinho

Bayern Munchen berhasil melaju ke babak semifinal Liga Champions 2019/2020 berkat kemenangan 8-2 atas Barcelona dalam partai perempat final, Sabtu (15/8/2020) dini hari WIB.

BolaCom | Hendry WibowoDiperbarui 15 Agustus 2020, 11:05 WIB
Penyerang Barcelona, Lionel Messi, berebut bola dengan bek Bayern Munchen, David Alaba, pada perempat final Liga Champions 2019/2020 di Estadio Da Luz, Sabtu (15/8/2020) dini hari WIB. Bayern Munchen menang telak 8-2 atas Barcelona. (AFP/Rafael Marchante/pool)

Bola.com, Lisbon - Bayern Munchen berhasil melaju ke babak semifinal Liga Champions 2019/2020. Itu berkat kemenangan 8-2 atas Barcelona dalam partai perempat final, Sabtu (15/8/2020) dini hari WIB.

Bermain di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, Bayern Munchen menang berkat aksi impresif Thomas Muller dan Philippe Coutinho. Masing-masing memborong dua gol.

Advertisement

Empat gol lainnya dicetak oleh Ivan Perisic, Serge Gnabry, Joshua Kimmich, dan Robert Lewandowski. Barcelona sendiri sempat mencetak dua gol lewat bunuh diri David Alaba dan tembakan Luis Suarez.

Berkat hasil ini, Bayern berhak melaju ke babak semifinal untuk berhadapan dengan pemenang laga antara Manchester City versus Lyon. Kedua tim baru akan bermain pada Minggu (16/8/2020) dini hari WIB.

Lantas, pelajaran apa saja yang bisa dipetik dari duel Barcelona vs Bayern Munchen? Berikut analisis mengutip dari Bola.net. 

 

Ingin lihat jadwal pertandingan, hasil pertandingan dan highlights pertandingan Liga Champions, silakan klik di sini.

Jika kalian juga ingin melihat jadwal pertandingan, hasil pertandingan dan cuplikan pertandingan Liga Europa, silakan klik di sini.

 

Saksikan Video Pilihan Kami:


Tak Ada yang Bisa Hentikan Bayern

Penyerang Bayern Munchen, Thomas Mueller, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Barcelona pada perempat final Liga Champions 2019/2020 di Estadio Da Luz, Sabtu (15/8/2020) dini hari WIB. Bayern Munchen menang telak 8-2 atas Barcelona. (AFP/ Rafael Marchante/pool)

Bayern Munchen tampil sangat perkasa dalam ajang Liga Champions musim ini. Barcelona menjadi korban terbaru mereka.

Raksasa Spanyol itu dilumat dengan skor telak 2-8 dalam pertandingan ini. Ini bukan pertama kalinya Bayern menang dengan skor besar di Liga Champions musim ini.

Dua tim Premier League Tottenham dan Chelsea pernah merasakan keganasan Thomas Muller dan kolega. Bayern mampu mengalahkan Harry Keane dkk dengan skor 7-2 dan 3-1.

Setelah itu, Bayern melibas Chelsea dengan mudah. Pasukannya Frank Lampard dikalahkannya 3-0 di Stamford Bridge lalu 4-1 di Allianz Arena.

Bayern juga menang 6-0 saat berhadapan dengan Red Star Belgrade di fase grup. Raksasa Bundesliga itu sudah mencetak 39 gol dan cuma kemasukan 8 gol di Liga Champions musim ini.


Pertahanan Barcelona Keropos

Gerard Pique lesu saat Barcelona dikalahkan Bayern Munchen pada perempat final Liga Champions. (Rafael Marchante / POOL / AFP)

Laga melawan Bayern Munchen menjadi bukti pertahanan Barcelona sangat rapuh pada musim ini. Keroposnya pertahanan Blaugrana itu benar-benar dimanfaatkan Bayern Munchen.

Bayern bahkan bisa mencetak empat gol ke gawang Barcelona pada babak pertama. Mereka kemudian menambah empat gol lagi pada babak kedua.

Dua bek tengah yang dimainkan yakni Gerard Pique dan Clement Lenglet tidak tampil solid. Mereka tak mampu membendung serangan dari para pemain Bayern.

Sebagai catatan, Barcelona telah kebobolan 38 gol di La Liga musim 2019/2020 yang merupakan terbanyak di antara lima klub teratas. Walau punya Lionel Messi, rapuhnya pertahanan membuat mereka menderita sepanjang musim ini.


Muller Jadi Bintang

Penyerang Bayern Munchen, Thomas Mueller, berebut bola dengan bek Barcelona, Jordi Alba, pada pada perempat final Liga Champions 2019/2020 di Estadio Da Luz, Sabtu (15/8/2020) dini hari WIB. Bayern Munchen menang telak 8-2 atas Barcelona. (AFP/Rafael Marchante/pool)

Muller sempat terpinggirkan oleh pelatih Bayern sebelumnya Niko Kovac. Namun, ia banyak mendapat kepercayaan di bawah kepemimpinan Hansi Flick.

Pemain berusia 30 tahun itu dimainkan sejak menit awal saat Bayern berhadapan dengan Barcelona. Muller pun akhirnya tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

Muller menjadi bencana buat Barcelona. Pemain timnas Jerman itu berhasil memborong dua gol dalam pertandingan tersebut.

Bukan hanya mencetak gol, Muller juga menyumbang satu assist. Atas penampilan cemerlangnya itu Muller terpilih jadi Man of the Match oleh panel UEFA.


Messi Mati Kutu

Lionel Messi tampak lesu saat Barcelona dikalahkan Bayern Munchen di perempat final Liga Champions. (Rafael Marchante / POOL / AFP)

Messi sudah pasti menjadi sosok andalan Barcelona saat menghadapi Bayern Munchen. Pemain asal Argentina itu diharapkan bisa menjadi pembeda bagi El Blaugrana terutama di saat-saat yang sulit ini.

Musim ini ia tercatat membuat 31 gol dari 43 penampilan di semua kompetisi. Salah satunya adalah gol yang ia cetak ke gawang Napoli di akhir pekan yang lalu.

Namun, Messi tidak bisa berbuat banyak saat Barcelona dibantai 2-8 oleh Bayern. Dia tidak bisa mencetak satu gol pun dari tiga tembakan yang dilepaskannya selama 90 menit.

Bahkan sang superstar dipecundangi oleh bek sayap muda Bayern, Alphonso Davies. La Pulga yang biasanya doyan menggocek lawan, cuma mencatatkan tiga dribel sukses di pertandingan ini.

 


Coutinho Durhaka

Pemain Bayern Munchen Philippe Coutinho (kedua kanan) menendang bola ke gawang Barcelona pada pertandingan perempat final Liga Champions antara di Stadion Luz, Lisbon, Portugal, Jumat (14/8/2020). Bayern Munchen membantai Barcelona dengan skor 8-2. (AP Photo/Manu Fernandez/Pool)

Coutinho merupakan sosok yang sudah tidak diinginkan di Barcelona. Namun, ia berhasil membuktikan bahwa dirinya masih belum habis.

Coutinho menjadi pemain pengganti saat menghadapi klub induknya. Ia baru masuk saat pertandingan menyisakan 10 menit lagi.

Namun, mantan pemain Liverpool itu tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat Barcelona menderita. Coutinho memborong dua gol dan menyumbang satu assist.

Pemain asal Brasil itu memang tidak melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Barcelona. Namun, sudah bis dipastikan kalau waktunya di Nou Camp sudah berakhir.

 

Sumber: Bola.net 

Disadur dari: Bola.net (Aga Deta, Published 15/8/2020)