Mengenal Usaha Sampingan Pemain Arema: Barbershop Milik Ahmad Alfarizi sampai Clothing Religi Hanif Sjahbandi

oleh Iwan Setiawan diperbarui 20 Agu 2020, 09:15 WIB
Arema FC - Ilustrasi Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Malang - Ditengah pandemi virus corona, penghasilan pesepak bola tanah air harus menurun. Karena kontrak mereka dipangkas 50 persen sesuai dengan keputusan dari PSSI.

Ditengah kondisi sulit seperti ini, pemain yang punya bisnis sampingan mulai merasakan efek positif. Karena mereka masih bisa dapat pemasukan tambahan dari bisnis itu.

Advertisement

Di tim Arema, ada beberapa pemain yang sudah punya usaha sampingan. Mulai barbershop, clothing, kuliner dan lainnya.

Mereka sudah merintis bisnis itu sebelum pandemi virus corona datang. Latar belakangnya berbeda-beda. Ada yang sekedar mengisi kesibukan, hoby, hingga persiapan untuk masa depan.

Berikut deretan bisnis sampingan pemain Arema yang berhasil dikumpulkan oleh Bola.com.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 5 halaman

Barbershop Ahmad Alfarizi

Bek Arema FC, Ahmad Alfarizi. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bisa dibilang bisnis milik Ahmad ‘Jhon’ Alfarizi yang paling booming di Malang. Barbershop yang dibuat di Kepanjen, Kabupaten Malang ini berdiri tahun 2018. Waktu itu bisnis barbershop sedang marak.

Jhon mengaku bisnisnya itu sekarang sudah bisa berjalan sendiri. Karena di awal, dia harus sering melakukan promosi dan mengontrolnya. Namun di awal pandemi virus corona, dia sempat menutup bisnisnya itu kurang lebih satu pekan. Dia mematuhi anjuran pemerintah.

Terlepas dari hal itu, barbershop bernama Jhon 87 ini tergolong punya banyak pelanggan di area Kabupaten Malang. Daya tariknya tentu interior yang dihias nuansa bola.

Ada ruang tunggu seperti locker room, hingga beberapa foto dan medali yang pernah diraih Alfarizi dengan Arema. Para karyawan di sana juga sering menggunakan jersey Arema. Sehingga pelanggannya mayoritas dari Aremania.

3 dari 5 halaman

Clothing Religi Hanif Sjahbandi

Pemain Arema, Hanif Sjahbandi menggunakan salah satu produk clothing miliknya. (Iwan Setiawan/Bola.com)

Gelandang Arema FC, Hanif Sjahbandi dikenal sebagai pemain yang garang di lapangan. Tak jarang dia berduel keras dengan pemain lawan.

Namun di balik itu, mantan pemain Persiba Balikpapan ini adalah sosok yang religius. Itu dituangkannya dalam sebuah bisnis clothing bernama Straight to Jannah. Dia menuangkan aroma dakwah Muslim di semua produk tersebut.

Produk tersebut dijual lewat online. Keluarga dan teman-temannya yang lebih banyak mengelolanya. Sedangkan Hanif tentunya melakukan promosi.

Bisnis ini bukan sekadar untuk menjual t-shirt, jaket dan lainnya. Tapi juga untuk mengajak pelanggan menjadi teman dan menyambung tali silaturahmi. Bisa dibilang tidak sekedar keuntungan yang dicari Hanif. Melainkan lebih pada dakwahnya.

4 dari 5 halaman

Merchandise Suporter Milik Dendi Santoso

Dendi Santoso dan Hanif Sjahbandi dalam sesi latihan Arema FC sebelum pandemi virus corona COVID-19 membuat semua aktivitas tim berhenti. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Dendi Santoso menyandang status sebagai pemain terlama di tim Arema. Dia juga produk Akademi Arema. Tak salah jika dia membuat bisnis merchandhise suporter. Yakni distro dengan brand Dist41ct.

Dendi membuka store di Kota Malang tahun 2017 silam. Tapi sebelum itu dia merintisnya dengan merchandise online lebih dulu. Hanya saja beberapa waktu ini storenya masih vakum.

Rencananya dalam dua bulan ke depan, bisnis itu bakal hidup kembali. Apalagi sekarang Dendi sudah memiliki channel youtube. Itu jadi sarana untuk promosi juga ke depannya.

Merchandise seperti t-shirt, jaket dan berbagai pernak-pernik berbau sepak bola dan Arema dijual di sana. Tiket pertandingan Arema juga tersedia. Aremania yang beruntung juga bisa berfoto bersama Dendi saat dia berada di store. Itu yang jadi daya tarik tersendiri.

5 dari 5 halaman

Bisnis Rendang Keluarga Gitra Furton

Pemain anyar Arema, Gitra Yuda Furton jelang bursa transfer ditutup. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bek anyar Arema, Gitra Yuda Furton memang belum dapat kesempatan main di Liga 1. Sebelumnya memang dia membela beberapa klub Liga 2. Namun pemain asal Padang ini ternyata punya minat lain di luar sepak bola.

Dia ikut memasarkan bisnis keluarganya yakni rendang yang jadi makanan khas Padang, Sumatera Barat. Ibundanya yang biasa memasak untuk pesanan dan oleh-oleh. Saat membela Arema, dia merangkap jadi marketing rendang ibunya.

Dia memang tidak punya restoran atau tempat berjualan kuliner. Namun pemasaran online cukup ampuh. Selanjutnya, dia ingin memasarkan rendang khas keluarganya di kota-kota yang disinggahinya saat main bola.