Berselisih di MotoGP Austria, Zarco Tetap Idolakan Rossi

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 30 Agu 2020, 20:59 WIB
Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha). (AP/Nicolas Aguilera)

Bola.com, Jakarta - Pembalap Reale Avintia, Johann Zarco, terlibat cekcok dengan rider Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, gara-gara insiden dengan Franco Morbidelli di MotoGP Austria, Minggu (16/8/2020). Meski begitu, Zarco mengaku tidak sakit hati dengan komentar pedas Rossi dan masih mengidolakannya. 

Valentino Rossi sempat menuduhnya sengaja memblokir jalur Franco Morbidelli di Tikungan 2 Red Bull Ring yang berujung kecelakaan hebat dan nyaris mengancam nyawa Rossi dan Maverick Vinales.

Advertisement

Motor Zarco dan Morbidelli yang hancur memang melaju cepat ke arah Rossi dan Vinales yang tengah membelok ke kanan di Tikungan 3. Beruntung, keempat rider ini lolos dari cedera serius, meski Zarco mengalami retak tulang scaphoid pada pergelangan tangan kanan.

Setelah balapan, Rossi sempat menuduh Zarco menghalangi laju Morbidelli. Saat mendengar tuduhan ini, Zarco langsung menemui Rossi dan bicara empat mata untuk menjelaskan sudut pandangnya. Rossi akhirnya berubah pikiran dan menarik tuduhannya, namun masih yakin Zarco melakukan perhitungan yang salah saat hendak menyalip Morbidelli.

Akibat insiden ini, FIM Stewards Panel menjatuhkan hukuman start dari pitlane kepada Zarco di MotoGP Styria di trek yang sama. Zarco meyakini bahwa hukuman ini dijatuhkan padanya akibat adanya dorongan dari Rossi, yang merupakan ikon MotoGP. Menurutnya, keluhan Valentino Rossi ini membuat FIM Stewards Panel tertekan media massa.

"Kita sudah lihat banyak faktor politik memengaruhi. Saya tak paham banyak hal, tapi ini bikin saya berkembang. Kini terserah saya, pilih bersedih, atau pilih mundur dan berkata pada diri sendiri bahwa saya harus tahu cara menghadapi situasi macam ini," ujar juara dunia Moto2 2015 dan 2016 ini via Corsedimoto, Jumat (28/8/2020).

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Masih Menganggap Rossi Baik

Pembalap Avintia Ducati, Johann Zarco, melakukan selebrasi usai menjuarai balapan MotoGP Republik Ceska di Sirkuit Brno, Minggu (9/8/2020). Brad Binder menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 41 menit 38,764 detik. (AFP/Joe Klamar)

Di lain sisi, Zarco yakin keputusannya bicara empat mata dengan Morbidelli dan Rossi adalah langkah tepat. Menurutnya, Morbidelli masih cukup santai diajak bicara meski rider Italia itu terlibat langsung dalam kecelakaan tersebut. Di lain sisi, Rossi diakui Zarco cukup bersikap keras padanya. Namun, ia yakin ini bukan berarti Rossi membencinya.

"Saat bicara dengan Franco, situasinya oke-oke saja, karena kami punya hubungan yang sangat baik. Saat bicara dengan Vale, saya pikir situasinya bakal lebih baik, ternyata tidak. Tapi ini bukan berarti Vale orang jahat, melainkan selalu selangkah lebih maju dari yang lain. Ini berkat pengalamannya," tutur Johann Zarco.

Pembalap Prancis ini mengaku tak punya perasaan dendam pada Rossi. Ia bahkan mengaku masih menaruh rasa hormat pada The Doctor, yang sudah jadi idolanya sejak belia. Zarco bahkan menegaskan karakter Rossi telah memberikan banyak pelajaran dalam kariernya di balap motor.

"Vale tak hanya hebat di atas motor. Ia hebat dalam semua hal. Saya masih penggemarnya. Jika ia tak mengendarai motor, ia pasti tetap hebat dalam kehidupan secara luas. Ia sosok yang menarik, dan itulah yang saya pelajari darinya, selalu tersenyum. Saya masih merasa ia orang yang baik," pungkas Zarco.

Sumber: Corsedimoto

Disadur dari: Bola.net (Penulis  Anindhya Danartikanya, published 30/8/2020) 

  

Berita Terkait