5 Besar Ranking Kompetisi Elite Eropa: Liga Ingggris Masih yang Nomor Satu

Ada alasan kenapa Liga Inggris (Premier League) mengungguli kompetisi-kompetisi elite Eropa lainnya. Simak di artikel ini.

BolaCom | Ario YosiaDiterbitkan 17 Oktober 2020, 10:50 WIB
Ilustrasi - Logo La Liga, Premier League, Lique 1, Serie A, Bundesliga (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Tidak dimungkiri lagi bahwa lima kompetisi paling top Eropa dan dunia adalah Liga Inggris, Spanyol, Prancis, Italia, dan Jerman. Selain karena standar koefisien penampil di kompetisi UEFA yang telah ditentukan, liga-liga tersebut pantas disebut terbaik karena daya saingnya yang menarik.

Liga-liga tersebut juga menjadi kompetisi yang diisi oleh berbagai klub paling populer dan banyak diisi klub kaya. Tak heran, di lima liga tersebut merupakan persinggahan untuk mencapai puncak kariwer bagi seorang pemain.

Advertisement

Pemain-pemain terbaik dunia pun kerap diproduksi dalam liga tersebut, salah satunya Ajax yang kerap mempromosikan pemain-pemain berkualitas baru. Lalu pemain terbaik di era sekarang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi pun berada di liga top Eropa.

Menarik dilihat dari liga tersebut terkait mana yang menyandang nama sebagai liga terbaik. Peringkat pun menjadi penting ditunjukkan karena mencakup pertimbangan dari berbagai aspek seperti sejarah, daya tarik, daya saing hingga keterampilan yang ditunjukkan.

Lalu kompetisi mana yang menjadi teratas dan terbaik di Eropa, berikut urutannya mengutip dari Sportskeeda.

Video


Ligue 1

Penyerang Paris Saint-Germain (PSG), Neymar, berusaha melewati pemain Marseille pada laga Ligue 1 di di Stade de France, Senin (14/9/2020). PSG takluk 0-1 dari Marseille. (AP Photo/Michel Euler)

Paris Saint-Germain dalam sedekade terakhir menjadi penguasa di Ligue 1. Hal yang membuat kompetisi asal Prancis tersebut diledek dengan sebutan 'Farmer's League'. Sebutan yang disematkan karena dominasi yang hanya dilakukan oleh satu tim.

Paris Saint-Germain hingga kini memang masih menjadi tim yang sangat menonjol di Ligue 1. Sejak diakuisi oleh pemilik kaya dari Timur Tengah, belum ada tim yang benar-benar mengguncangkan Ligue 1.

Materi pemain Paris-Saint Germain pun jauh di atas klub-klub lainnya. Pemain termahal Neymar, dan bintang kebanggaan Prancis Kylian Mbappe berada di klub tersebut. Di kancah Eropa, hanya Paris Saint-Germain yang selalu diunggulkan dibanding tim lainnya.


Bundesliga

Striker Borussia Dortmund, Erling Haaland, mengejar bola saat melawan Freiburg pada laga Bundesliga di Signal Iduna Park, Sabtu (3/10/2020). Dortmund menang dengan skor 4-0. (AP Photo/Martin Meissner)

Sejak banyak klub Eropa diakuisisi oleh pemilik yang kaya, klub-klub Eropa pun kini mulai menjadikan uang sebagai hal penting dalam sepak bola. Bundesliga kemudian mencoba mengantisipasinya dengan aturan 50+1.

Aturan yang mengharuskan setiap klub untuk tidak memiliki saham investor swasta lebih besar dibandingkan suporter dan klub. Namun, dengan aturan tersebut beberapa klub Bundesliga nyatanya tetap mampu memiliki kualitas yang baik.

Bayern Munchen menjadi yang paling dominan di Bundesliga. Selama delapan musim berturut-turut Die Roten berhasil menjadi jawaranya. Namun bukan berarti klub lain tidak mampu bersaing, karena Borussia Dortmund sempat menjadi juara di musim 2010/11 dan 2011/12.

Hingga kini Bundesliga mulai memunculkan klub besar baru seperti RB Leipzig. Bundesliga juga kerap mengorbitkan bintang sepak bola baru yang mampu menarik perhatian klub kaya di Eropa.


Serie A

Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, bersama Romelu Lukaku merayakan kemenangan atas AC Milan pada laga Serie A di Stadion San Siro, Milan, Sabtu (21/9). Milan kalah 0-2 dari Inter. (AFP/Marco Bertorello)

Sama seperti Bundesliga, Serie A juga masih didominasi oleh satu tim yaitu Juventus. Selama sembilan tahun belum ada klub lain yang mampu memutus dominasi Si Nyonya Tua. Padahal di era 90-an dan 2000-an, Serie A merupakan kompetisi yang sangat kompetitif.

Kala itu ada klub-klub pesaing berat seperti AS Roma, AC Milan, Inter Milan, Lazio hingga Fiorentina. Namun, kini sejak Juventus mendominasi, belum ada klub yang benar-benar tampil konsisten.

Sedikit berubah di musim lalu, Serie A kembali menunjukkan sengitnya kompetisi. Juventus di akhir hanya berselisih satu poin dari Inter Milan.

Naiknya klub-klub lama seperti AC Milan, dan Lazio pun menambah keseruan Serie A. Belum lagi Atalanta yang muncul sebagai salah satu klub tertajam.

Semakin menarik karena Serie A selama dua musim ke belakang berisikan mega bintang dunia Cristiano Ronaldo. Kini Serie A pun nampak terlihat akan berjalan sengit dibanding musim-musim sebelumnya.4 dari 5 halaman


La Liga

Megabintang Barcelona, Lionel Messi, berebut bola dengan pemain Real Madrid, Toni Kroos pada lanjutan pertandingan La Liga di Santiago Bernabeu, Minggu (2/3/2020). Real Madrid membungkam Barcelona 2-0 dan merebut puncak klasemen dari Barcelona. (AP/Andrea Comas)

La Liga menjadi yang terbesar di Eropa tak lain berkat menariknya dua raksasa sepak bola, Barcelona dan Real Madrid. Persaingannya di setiap musim selalu ditunggu-tunggu penikmat sepak bola.

Tensi tinggi selalu tersaji ketika keduanya bersua, dan selama sedekade terakhir pun hanya Atletico Madrid yang berhasil memutus dominasinya di La Liga.

Meskipun La Liga telah ditinggal salah satu bintangnya Cristiano Ronaldo, La Liga masih menunjukkan kelasnya. Real Madrid selama beberapa tahun ke belakang sukses menjadi yang terbaik di Eropa. Bukan hanya Real Madrid dan Barcelona, Diego Simeone bersama Atletico Madrid pun di setiap musimnya selalu muncul sebagai penantang.

Kini, La Liga juga berjalan dengan menarik karena nuansa yang berbeda. Barcelona baru saja memberikan perubahan besar-besaran, serta perpindahan mengejutkan dari beberapa pemain seperti Luis Suarez.


Premier League

Para pemain Everton merayakan gol yang dicetak oleh Dominic Calvert-Lewin ke gawang Tottenham Hotspur pada laga Premier League di Stadion Tottenham Hotspur, Senin (14/9/2020). Everton menang dengan skor 1-0. (Cath Ivill/Pool via AP)

Premier League terlihat berbeda dengan liga-liga lainnya. Di setiap tahunnya, Premier League selalu sulit ditebak, dan juaranya juga bervariasi. Di setiap musimnya selalu tersaji kejutan, tim yang tidak diunggulkan bisa muncul ke papan atas begitu juga sebaliknya.

Klub seperti Leicester City bahkan pernah mengguncang ranah sepak bola dengan menjadi juara di musim2015/16. Persaingannya pun tidak hanya berada di papan atas, di zona degradasi hingga papan tengah selalu diisi dengan persaingan ketat.

Musim lalu hingga akhir kompetisi, persaingan di posisi ketiga hingga keenam sangat berdekatan. Kejutan juga muncul di musim ini, Everton dan Aston Villa bahkan bertengger di posisi puncak. Sedangkan juara musim lalu Liverpool baru saja dibantai 7-2 oleh Aston Villa.

Tim unggulan seperti Manchester United dan Manchester City kini tercecer di posisi 16 dan 14. Leeds United yang baru saja promosi juga memancing perhatian berkat performa impresifnya di awal musim.

Kejutan-kejutan tersebut yang menjadikan Premier League sebagai liga teratas di Eropa.

Sumber asli: Sportskeeda

Disadur dari: Bola.net (Muhamad Raka Saputra, Published 15/10/2020)