Pandemi COVID-19 Belum Berakhir, Ini 6 Tips Menjaga Kesehatan Mental

oleh Faozan Tri Nugroho diperbarui 24 Nov 2020, 06:40 WIB
Tips Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi COVID-19 (Photo by Flavio Gasperini on Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Hingga saat ini virus Corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 masih menjadi perhatian publik dunia. Hal itu dikarenakan jumlah pasien COVID-19 masih bertambah.

Virus corona belum hilang, masyarakat diminta tetap waspada, namun jangan terlalu panik terkait kondisi tersebut.

Advertisement

Imbauan pun diberikan berbagai pihak agar COVID-19 tidak menyebar. Satu di antaranya melalui kampanye untuk selalu ingat #PesanIbu, yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Ketiga hal tersebut penting dilakukan untuk membentingi diri sendiri dan orang terdekat dari bahaya COVID-19.

Di sisi lain, fenomena virus corona penyebab COVID-19 yang belum berakhir bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental bago seseorang. Kecemasan berlebihan akan terjadi karena takut terinfeksi virus corona SARS-CoV-2.

Lantas, bagaimana cara mengatasi rasa ketakutan yang berlebihan di tengah pandemi virus corona COVID-19?

Berikut ini rangkuman mengenai tanda-tanda dan cara efektif menjaga kesehatan mental selama pandemi COVID-19, seperti dikutip dari laman CDC dan ui.ac.id, Selasa (24/11/2020).

2 dari 2 halaman

Tanda-Tanda dan Tips Menjaga Kesehatan Mental

Ilustrasi kesehatan mental. (Foto: Unsplash)

Tanda-tanda Kesehatan Mental yang Bisa Terjadi Menurut CDC:

  • Takut dan khawatir tentang kesehatan Anda sendiri.
  • Perubahan pola tidur atau makan.
  • Kesulitan tidur atau berkonsentrasi.
  • Memburuknya masalah kesehatan kronis.
  • Peningkatan penggunaan alkohol, tembakau, atau obat-obatan lainnya.

 

Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Virus Corona, seperti dilansir ui.ac.id.

1. Memilah sumber informasi tepercaya

Berbagai informasi seputar virus corona SARS-CoV-2 beredar di lini masa media sosial. Meski banyak, informasi tersebut perlu dipilah-pilah dan lebih hati-hati karena bukan tidak mungkin berita tersebut hoaks.

Jadi, pastikan selalu memantau info mengenai virus corona COVID-19 melalui sumber-sumber tepercaya, seperti dari situs WHO, Kementerian Kesehatan RI, dan media terpercaya.

2. Gunakan teknologi untuk jalin silaturahmi

Agar virus corona COVID-19 tak meluas, sebisa mungkin menghindari kontak fisik atau menerapkan physical distancing. Namun, hal tersebut jangan membuat hubungan Anda dengan orang terdekat menjadi jauh.

Anda bisa memakai media sosial, seperti Whatsapp, Instagram, Line, Telegram, Facebook Twitter, dan sebagainya sebagai alternatif untuk tetap menjalin komunikasi. Tak hanya itu, media sosial tersebut juga bisa dimanfaatkan sebagai komunikasi antarrekan kerja, bagi orang-orang yang melakukan sistem Work from Home (WFH).

3. Tetap aktif di rumah

Saat berada di rumah, sebisa mungkin melakukan kegiatan yang membuat tubuh dan pikiran nyaman. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan ialah menonton film, membaca buku, mendengarkan musik, dan mengakses konten positif di media sosial.

Kemudian konsumsi makanan sehat dan seimbang serta minum air putih. Perhatikan durasi tidur dan lakukan olahraga saat sudah bangun.

4. Terus berkomunikasi dengan keluarga

Physical distancing membuat sebagian orang merasa kesepiaan. Bagi Anda yang merasakan hal tersebut, cobalah mengungkapkan perasaan dan kekhawatiran perihal pandemi kepada orang terdekat, seperti keluarga, kekasih, atau sahabat.

Sementara, bagi keluarga yang mengisolasi diri dalam satu tempat tinggal, upayakan komunikasi tetap terjaga.

5. Coba berempati dan tidak mendiskriminasi

Kita tidak perlu mengaitkan virus ini dengan etnis atau negara tertentu. Jangan beri label pada orang yang positif COVID-19 sebagai 'korban', mari sebut mereka 'pejuang' yang sedang berusaha sembuh Karena siapa saja bisa terinfeksi dan menyebarkan virus. Jadi, setop diskriminasi dan beri dukungan.

6. Tidak panik dan tetap waspada

Menghadapi wabah corona tanpa terpancing kepanikan maupun ketakutan, niscaya dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik di tengah krisis kesehatan global ini. Pengaruhnya pun tak hanya baik untuk Anda pribadi, tetapi juga orang-orang di sekitar.

 

Sumber: CDC, ui.ac.id

Berita Terkait