Terlalu Berisiko, Septian David Maulana Enggan Main Tarkam

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 01 Des 2020, 18:15 WIB
Bintang muda PSIS Semarang, Septian David Maulana. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Semarang - Klub peserta Shopee Liga 1 masih meliburkan skuad sejak beberapa bulan lalu. Para pemain pun mendapat jatah libur dan sudah kembali ke kampung halaman masing-masing.

Saat libur, godaan buat pemain pun datang, yakni bermain sepak bola antar kampung (tarkam), yang sering diputar di berbagai daerah. Pemain bermain tarkam untuk menambah pemasukan.

Advertisement

Namun tidak sepenuhnya kegiatan tarkam direspons positif oleh pemain. Contohnya gelandang serang PSIS Semarang, Septian David Maulana, yang enggan tampil di pertandingan tarkam.

"Kalau tarkam sudah tidak pernah, karena bayaran tidak seberapa tapi risikonya tinggi. Malah membahayakan bagi pemain juga kalau cedera," tutur Septian David Maulana kepada Bola.com, Selasa (1/12/2020).

Ia tak menampik pernah mendapat tawaran bermain tarkam. Akan tetapi, Septian David Maulana dengan tegas menolak tawaran tersebut karena ada risiko yang besar bisa saja terjadi. Ia mengaku sudah lama tidak bermain tarkam.

"Pernah ditawari tapi saya tidak berkenan, rawan kalau cedera. Kalau laga amal masih saya pertimbangkan," beber pria asal Gunungpati, Semarang.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Fun Game

Sosialisasi Youth Juggling Fun Competition di Boyolali, ikut dihadiri oleh bintang PSIS Semarang, Septian David Maulana (kanan) , Sabtu (28/11/2020). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Pemain berusia 24 tahun tersebut sejauh ini lebih menerima tawaran seperti fun game dengan rekan seprofesi pemain atau komunitas di Semarang. Laga amal di beberapa daerah juga pernah ia datangi.

"Kalau diajak seperti fun game di daerah-daerah masih bisa saya pertimbangkan. Bagi saya lebih ke ingin menyenangkan warga, yang mungkin ingin mengajak foto bareng dan sebagainya," jelas eks pemain Mitra Kukar itu.

Berita Terkait