Persija Kampanyekan Gerakan 3M untuk Bantu Menekan Angka Penyebaran COVID-19

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 08 Des 2020, 13:15 WIB
Bek Persija, Ryuji Utomo, bergabung dengan Penang FA. (Media Persija).

Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta mengajak masyarakat Indonesia, khususnya kelompok suporter Jakmania, untuk menggalakkan program Gerakan 3M. Langkah itu dilakukan manajemen Persija untuk membantu pemerintah dalam menekan angka penyebaran COVID-19.

Angka penyebaran COVID-19 di Indonesia sampai Senin (7/12/2020) belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Terdapat penambahan kasus positif sebesar 5.754 yang membuat secara nasional sudah mencapai angka 581.550 kasus di Indonesia.

Advertisement

Direktur Persija Jakarta, Ferry Paulus, meminta masyarakat untuk lebih menaati protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah. Caranya adalah dengan melakukan Gerakan 3M yang meliputi Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjauhi Kerumunan.

"Mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak adalah cara terbaik yang bisa dilakukan untuk terhindar dari virus corona. Tidak hanya itu jangan lupa berolahraga serta berjemur agar kita terlindungi dari virus. Salam sehat," kata Ferry Paulus.

Belum meredanya penyebaran pandemi COVID-19 menjadi alasan penundaan lanjutan Shopee Liga 1 2020. Kepolisian Republik Indonesia enggan mengeluarkan surat rekomendasi keramaian dan pertandingan.

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) berencana untuk melanjutan Shopee Liga 1 pada awal Februari 2021. Namun, kepastian dari penyelenggaraan kompetisi elite Indonesia itu bakal bergantung pada situasi COVID-19 di Indonesia nantinya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Dua Kali Positif

Presiden Klub Persija, Ferry Paulus memberi keterangan terkait pergantian manajemen di Jakarta, Selasa (14/2). Dengan bergantinya manajemen, Persija berharap prestasi di Liga 1 Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ferry Paulus sangat menekankan pentingnya menaati prokol kesehatan, karena mengaku sudah dua kali terpapar COVID-19. Namun, hal itu sengaja tidak dipublikasikan ke masyarakat.

"Dulu saya kena COVID-19 sebanyak dua kali. Baru-baru ini saya habis dirawat di Rumah Sakit selama delapan hari," kata Ferry Paulus pada pengujung November 2020.

"Kemudian memang saya tidak mempublikasikan informasi ini. Hanya sebagian kecil saja yang memahami saya ketika sakit kemarin," ucap pria yang akrab disapa FP itu.