Pemain Mulai Angkat Kaki, Direktur Madura United Minta PSSI Segera Pastikan Nasib Shopee Liga 1 2020

oleh Aditya Wany diperbarui 14 Des 2020, 12:30 WIB
Manajer Madura United, Haruna Soemitro. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Bangkalan - PSSI dan PT LIB belum membuat keputusan terkait nasib kelanjutan Shopee Liga 1 2020. Sampai sekarang, hanya ada pengumuman bahwa kompetisi itu dilanjutkan Februari 2021 tanpa teknis dan tanggal kepastian.

Hal ini berdampak kepada skuat di klub-klub kontestan Liga 1 yang mulai kehilangan para pemain asing. Status tak jelas kompetisi dan pemotongan gaji menjadi alasan lahirnya fenomasi pemain asing angkat kaki dari klubnya masing-masing.

Advertisement

Direktur Madura United, Haruna Soemitro, mengingatkan kepada PSSI bahwa situasi ini bakal melahirkan risiko. Namun, dia optimistis kompetisi kasta teratas itu bakal dilanjutkan sesuai jadwal yang telah direncanakan.

“Prinsipnya kami masih optimistis kompetisi dilanjutkan Februari. Kalau kompetisi berjalan, saya pikir kami mengikuti saja, dengan skema yang dibuat oleh PSSI. Tapi kalau sampai tidak jadi, tentu ada risiko-risiko yang harus diambil oleh tim maupun PSSI,” ucap Haruna kepada Bola.com.

Madura United sendiri termasuk klub yang sudah merasakan dampak penundaan dan ketidakjelasan kompetisi. Mereka kehilangan penyerang sayap asal Ghana, Emmanuel Oti, yang memilih mundur dari klub.

Terbaru, striker asal Brasil, Bruno Lopes malah bergabung dengan klub kasta kedua Brasil dengan alasan menjaga kondisi kebugaran. Bedanya, Bruno Lopes menyatakan bakal kembali ke Madura United saat kompetisi bergulir.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Meminta Kejelasan

Madura United Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Haruna meminta PSSI memberi kejelasan nasib kompetisi pada bulan Desember ini. Sebab, klub-klub kontestan memiliki waktu tak sampai dua bulan untuk mempersiapkan tim.

“Pokoknya, kami meminta, Desember ini PSSI sudah memastikan bahwa kompetisi bisa dilanjutkan Februari. Kalau Desember ini PSSI sudah memberikan kepastian, maka Januari tim bisa mulai latihan. Kalau tidak ada kepastian tim akan kami bubarkan,” tutur pria berusia 56 tahun itu.   

Berita Terkait