Cerita Kiper Muda Madura United Memilih Kantongi Lisensi Wasit

oleh Aditya Wany diperbarui 15 Des 2020, 20:15 WIB
Kiper Madura United, M. Rizki KA. (Dok. Madura United)

Bola.com, Bangkalan - Para pesepak bola biasanya memiliki lisensi kepelatihan sebagai upaya mereka untuk menjajaki karier selepas gantung sepatu. Seperti yang terjadi selama pandemi COVID-19 ini, banyak pemain yang mengikuti kursus kepelatihan lisensi C AFC. Namun, hal berbeda diambil oleh kiper muda Madura United, M. Rizki KA. Alih-alih lisensi kepelatihan, pemain muda ini justru mengantongi lisensi wasit C3.

Rizki menyebutkan lisensi tersebut sudah dimilikinya sejak tiga tahun yang lalu pada 2017. Menurutnya, lisensi wasit C3 bisa menunjang pengetahuan di bidang sepak bola, khususnya dari sudut pandang pengadil lapangan.

Advertisement

"Menurut saya, kami sebagai pemain juga harus mengetahui peraturan yang ada dalam permainan. Alhamdulillah, sedikit banyak saya mendapat manfaat," ucap Rizki seperti dilansir situs resmi Madura United, Selasa (15/12/2020).

Hal ini kemudian membuat Rizki kerap diminta menjadi wasit selama latihan Madura United saat memasuki gim internal. Secara tidak langsung, kemampuannya sebagai pengadil ikut terasah dalam mengikuti latihan bersama Laskar Sape Kerap.

Namun, Rizki tetap berusaha untuk berjuang sebagai pesepak bola profesional. Kiper asal Samarinda itu memasang target mencapai prestasi bersama Madura United.

"Untuk ke depan, saya tetap fokus mencapai prestasi saya sebagai pemain sepak bola. Semoga di Madura United, saya mendapatkan kesempatan bermain, dan bisa memberikan yang terbaik, dan bisa memberikan yang terbaik," lanjut kiper Madura United yang pernah bergabung bersama Borneo FC itu.

Video

2 dari 2 halaman

Jalan yang Tidak Mudah

Madura United Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Jalan untuk menjadi pesepak bola profesional dilalui Rizki dengan tidak mudah. Pada usia 8 tahun, Rizki masuk sekolah sepak bola (SSB) Putra Samarinda dengan postur tubuh yang tidak seideal sekarang sehingga dia kerap diejek lantaran tidak kuat saat lari.

Pelatih di SSB melihat Rizki sebagai penjaga gawang. Akhirnya dia mulai menekuni latihan sebagai kiper, meskipun pada waktu itu Rizki hanya sebagai pengganti kiper utama.

"Orang tua saya sangat mendukung saya. Alhamdulillah dukungan orang tua, saya makin giat untuk berlatih agar bisa menampilkan yang terbaik saat bertanding," ujar kiper muda Madura United itu.

Berita Terkait