Yusuf Ekodono Kenang Momen Bonus Rp 100 Ribu per Bulan dan Harapan untuk Timnas Indonesia di SEA Games 2021

oleh Abdi Satria diperbarui 22 Des 2020, 17:45 WIB
Yusuf Ekodono (Gatot Susetyo/Bola.com)

Bola.com, Jakarta - Sukses bersama Timnas Indonesia meraih emas cabang sepak bola di Sea Games 1991 membawa dampak yang besar buat seorang Yusuf Ekodono. Tak hanya dalam kariernya di sepak bola, tapi juga dalam kehidupan kesehariannya.

Kisah unik lahir di balik pencapaian Timnas Indonesia kala itu. Ya, sampai sekarang diketahui, Yusuf Ekodono dan kawan-kawan masih mendapat bonus Rp 100 ribu rupiah per bulan lantaran sukses tahun 1991 lalu. 

Advertisement

Memang nilai mata uangnya kian menyusut seiring bertambahnya waktu. Hanya saja jumlah Rp 100 ribu pada tahun 1990-an terbilang sangat besar. Namun ada yang lebih membanggakan buat seorang Yusuf Ekodono. 

"Nilai itu tak sebanding dengan kebanggaan dan penghormatan yang diterima sebagai pahlawan Indonesia di ajang multi event kawasan Asia Tenggara itu," kata Yusuf Ekodono ketika berbincang pada channel Youtube Pinggir Lapangan. 

Apalagi, setelah 29 tahun berlalu, Timnas Indonesia belum berhasil menyamai prestasi pendahulunya. Sejatinya sebagai mantan pemain timnas, ia sangat berharap skuad Garuda kembali meraih sukses di Sea Games.

"Semoga di Sea Games 2021 nanti, Indonesia bisa meraih emas. Karena persaingan di level ini lebih merata," kata Yusuf yang pernah membawa Persebaya Surabaya juara Perserikatan 1987/1988 dan Liga Indonesia 1996/1997 ini.

Di mata Yusuf, kehadiran Shin Tae-yong yang kini berstatus sebagai pelatih bisa membawa dampak positif di Timnas Indonesia U-23. Apalagi juru taktik asal Korea Selatan tersebut lebih banyak menekankan program latihannya untuk meningkatkan kemampuan fisik dan stamina dibandingkan teknik.

Metode ini tak berbeda dengan apa yang dilakukan Anatoli Polosin saat menangani Timnas Indonesia menghadapi Sea Games 1991. "Timnas pun mendapat banyak kesempatan uji coba di luar negeri untuk meningkatkan mental dan kepercayaan diri pemain," kata Yusuf.

Yusuf pun menyarankan pemain Timnas Indonesia U-23 agar fokus meningkatkan kemampuan dengan menjalankan program latihan yang diberikan oleh Shin Tae-yong. "Dalam sepak bola dibutuhkan kerja keras, mental dan disiplin yang kuat. Ketiga faktor ini akan menopang sisi teknik yang dimiliki pemain," tegas Yusuf.

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Disiplin dan Fokus

Yusuf Ekodono

Merujuk pengalamannya di level klub dan Timnas Indonesia, Yusuf Ekodono pantas menekankan hal seperti di atas. Dia memberikan contoh ketika kali masuk skuad Persebaya Surabaya jelang musim 1987/1988.

Sebagai pemain muda, Yusuf harus bersabar dan lebih banyak duduk di bangku cadangan karena Persebaya saat itu masih diperkuat Mustaqim dan Syamsul Arifin.

Yusuf baru mendapatkan menit bermain yang banyak setelah Mustaqim hengkang ke klub Galatama, Petrokimia Putera. Saat menjadi striker utama Persebaya di era Perserikatan, prestasi terbaik Yusuf adalah membawa klub kebanggaan Bonek ini menembus laga final musim 1989/1990 menghadapi Persib Bandung.

Sayang, ambisi meraih trofi juara buyar setelah Persebaya dibungkam Persib dengan skor 0-2. Namun pada tahun yang sama, Yusuf menjadi bintang Persebaya saat meraih gelar Piala Utama, ajang yang mempertemukan tim terbaik Perserikatan dan Galatama. Di laga final menghadapi Pelita Jaya, Yusuf mencetak dua dari tiga gol timnya.

Persebaya memenangkan laga ini dengan skor 3-2. Selain prestasi tim, Yusuf melengkapinya dengan gelar pemain terbaik dan top skorer turnamen lewat 6 gol. Sukses yang mengantarnya menjadi bagian skuat Timnas Indonesia di Sea Games 1991.

Yusuf akhirnya berhasil menjadi bagian penting Persebaya Surabaya meraih trofi juara pada Liga Indonesia 1996/1997. Duetnya bersama Jacksen Tiago jadi momok menakutkan buat tim lawan.

Yusuf dan Jacksen sudah sehati setelah musim sebelumnya berduet di PSM Makassar. Di laga final, Yusuf-Jacksen membawa Persebaya menekuk Bandung Raya 3-1. Hasil yang sekaligus menuntaskan ambisnya keduanya setelah gagal bersama PSM menghadapi lawan yang sama di final Liga Indonesia 1995-1996.