Kenny Roberts: Bakat Alami Jorge Lorenzo Tidak Sehebat Valentino Rossi, tapi...

oleh Hendry Wibowo diperbarui 05 Jan 2021, 20:30 WIB
Valentino Rossi Rossi dan Jorge Lorenzo (Bola.com).

Bola.com, Jakarta - Tidak banyak nama pembalap jadi juara dunia MotoGP kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Dari sedikitnya nama itu, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi merupakan dua nama yang paling sering meraih kemenangan.

Untuk era MotoGP, Jorge Lorenzo menjadi juara dunia sebanyak tiga kali (semua bersama Yamaha). Sementara Valentino Rossi merasakan titel terbaik sebanyak enam kali (dua kali dengan Honda dan empat bersama Yamaha).

Advertisement

Dalam sebuah podcast bertajuk MotoStarr, juara dunia kelas 500cc tahun 1978, 1979, dan 1980, Kenny Roberts pun disuruh membandingkan siapa di antara Lorenzo atau Rossi yang punya bakat lebih baik.

Sebelum menjawab, Kenny Roberts terlebih dahulu menceritakan kisah bahwa saat masih di kelas 250cc tahun 2007, Jorge Lorenzo pernah berlatih dengannya di ranch miliknya.

"Dia ada di rumah saya selama 14 hari. Dia tidak terlalu berpengalaman pada awalnya, tapi setelah itu dia hebat," Kenny Roberts mengenang sosok Jorge Lorenzo.

"Saya ingat Yamaha menanyakan pendapat saya tentang dia. Saya bilang saya tidak yakin dia punya bakat alami seperti Valentino, tapi dia keras kepala," lanjutnya.

Keras kepala di sini dimaksudkan, Jorge Lorenzo merupakan pembalap yang punya tekad keras. Yamaha sendiri akhirnya merekrut Jorge Lorenzo di MotoGP 2008 dan terbukti sebuah langkah tepat lantaran ia muncul sebagai bintang baru.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Kelebihan dan Kelemahan

Jorge Lorenzo (kanan), secara statistik sedikit lebih unggul ketimbang Valentino Rossi selama tujuh tahun menjadi rekan setim di Yamaha sejak 2008. (Bola.com/Twitter/AS_Motor)

Kenny Roberts tampaknya memang lebih mengenal sosok Jorge Lorenzo ketimbang Valentino Rossi. Terbukti ia juga yyahu betul karakteristik asli pembalap asal Spanyol tersebut.

Menurutnya Jorge Lorenzo merupakan pembalap hebat. Tapi karena sering kecelakaan dan lemah dalam aspek psikologis, eks pembalap Yamaha, Ducati, dan Honda kerap terlihat inferior.

"Ketika saya melihatnya keluar dari garasi tim dengan bahu lebar (percaya diri), saya tahu dia akan menang. Masalah datang ketika ia mulai depresi," Kenny Roberts mengenang.

Pada akhirnya lantaran rangkaian cedera pula, Jorge Lorenzo memutuskan pensiun cepat dari ajang MotoGP pada penghujung musim 2019.

 

Sumber: Corsedimoto

Berita Terkait