Agenda Rapat Exco PSSI Terkait Kepastian Nasib Shopee Liga 1 Dinilai Terlambat

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 11 Jan 2021, 18:30 WIB
Dirut PSS Sleman, Marco Gracia Paulo. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Sleman - Rencana PSSI menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) di pertengahan Januari ini harus kembali diundur. Exco PSSI menunda rapat itu karena menunggu hasil pertemuan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dengan pemilik klub Liga 1 dan Liga 2.

Pertemuan antara PT LIB dan petinggi klub rencananya baru akan digelar pada 22 Januari mendatang. Agendanya menampung saran dan masukan dari para peserta.

Advertisement

Alhasil rapat Exco PSSI, termasuk momentum penentuan nasib kompetisi kembali harus tertunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Penundaan rapat yang dilakukan Exco PSSI dianggap terlambat. Direktur Utama PSS Sleman, Marco Gracia Paulo, mengemukakan bahwa dengan terus ditundanya rapat oleh PSSI, maka akan membuat wacana menggulirkan kompetisi juga ikut molor tidak jelas.

"Menurut saya agak terlambat, karena seharusnya pada Desember lalu. Saat kelihatan bahwa izin belum juga turun, rapat darurat harus dilakukan," ujar Marco Gracia Paulo, Senin (11/1/2021).

"Saya memahami ada pertimbangan lain dari PSSI. Walaupun harus menunggu lagi dan kami sungguh berharap kali ini benar-benar mengambil keputusan yang bijak," lanjut Dirut PSS Sleman itu.

Video

2 dari 2 halaman

Seharusnya Lebih Aktif

Shopee Liga 1 - Logo Klub (Bola.com/Adreanus Titus)

Marco menilai langkah PSSI dan operator kompetisi seharusnya lebih aktif dalam beberapa kesempatan sebelumnya, terutama dalam menjalin komunikasi yang intens dengan klub.

Ia menyebut banyak klub yang senantiasa menunggu aksi PSSI dan PT LIB, mengenai perkembangan kejelasan kompetisi.

Hingga molornya rancangan kompetisi pada Februari mendatang, banyak pemain yang memilih hijrah ke negara tetangga, seperti Malaysia maupun Thailand.

Bahkan klub harus menempuh jalan keluar membubarkan diri seperti yang baru saja dilakukan Madura United dan Persipura Jayapura.

"Sedikit kecewa, seharusnya klub diajak bicara lagi. Bukan satu per satu, tapi pertemuan bersama, melihat ada klub yang sudah mulai membubarkan diri," jelasnya.