Dokter Arema Sarankan Ada Tes COVID-19 Lagi Sebelum Latihan Digelar

oleh Iwan Setiawan diperbarui 13 Jan 2021, 15:15 WIB
Striker Arema FC, Dedik Setiawan, tampak terkejut dan refleks menghindari semprotan disinfektan sebelum sesi latihan perdana Singo Edan di Stadion Kanjuruhan, Senin (3/8/2020) sore WIB. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Manajemen Arema FC sampai saat ini belum menentukan kapan latihan kembali digelar. Mereka masih menanti keputusan dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru terkait kepastian kompetisi tahun 2021.

Sambil menunggu, sebuah masukan sudah dimunculkan oleh dokter tim Arema, agar tim tetap steril dari virus corona.

Advertisement

“Dokter (Nanang Tri Wahyudi) sudah menyarankan ada tes lagi sebelum latihan di mulai. Tapi kami masih menunggu seperti apa kepastian kompetisi,” kata General Manager Arema, Ruddy Widodo.

Rapid dan swab test sudah jadi hal wajib menjelang latihan dimulai. Apalagi, Arema membebaskan pemainnya setelah latihan terakhir 30 Oktober silam.

Tes juga bisa membuat pemain lebih tenang dalam latihan karena Arema pernah mendapatkan satu pemainnya positif virus corona, yakni gelandang asal Brasil, Bruno Smith. Waktu itu, dia ikut latihan sekali. Akibatnya, latihan berhenti dan semua pemain menjalani tes ulang.

“Sekarang kami juga masih menunggu kapan vaksin virus corona akan diberikan. Kalau saya pribadi, jadi gelombang pertama yang harus divaksin tidak masalah. Biar virus ini cepat berlalu,” sambung Ruddy.

Saat menggelar latihan pada Agustus 2020, Arema menggelar tes serologi sebelumnya. Hasilnya, semua pemain aman dari virus corona.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pemain dari Brasil jadi Perhatian

Bruno Smith belum teken kontrak dengan Arema karena positif virus corona. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Di skuad Arema, saat ini mayoritas pemain dan pelatih masih berada di Indonesia. Hanya ada dua orang yang pulang kampung ke Brasil, yakni Bruno Smith dan pelatih kiper Felipe Americo.

Saat kembali nanti, keduanya juga harus menjalani persyaratan swab tes baik saat berangkat maupun tiba di Indonesia.

“Kami tidak ingin kecolongan lagi tentunya karena ada satu saja kasus, semua akan ikut terdampak,” kata Nanang.

Tapi bukan berarti pemain yang tetap berada di Indonesia pengawasannya lebih ringan. Mereka juga harus diperlakukan sama untuk menjalani tes. 

 

Berita Terkait