Bos PSIS Mengapresiasi Langkah Pemerintah Menarik Anggaran untuk PSSI

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 15 Jan 2021, 14:15 WIB
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi memimpin sarasehan dengan para suporter, Sabtu (25/7/2020). (Ofisial PSIS Semarang)

Bola.com, Semarang - Pemerintah Indonesia melalui Kemenpora telah menarik anggaran untuk PSSI sebagai imbas dari penundaan pelaksanaan Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar pada 2021.

FIFA memutuskan untuk menunda Piala Dunia U-20, begitu juga dengan Piala Dunia U-17 di Peru, ke 2023 mendatang. Bagi Indonesia yang seharusnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021, kabar ini tentu mengejutkan.

Advertisement

Dana senilai Rp50,6 miliar yang awalnya ditujukan untuk menyukseskan Piala Dunia U-20 di Indonesia pun kini ditarik oleh pemerintah.

Langkah yang dilakukan Kemenpora mendapatkan apresiasi dari bos klub PSIS Semarang sekaligus anggota Exco PSSI, Yoyok Sukawi. Pria yang juga merupakan anggota Komisi X DPR RI itu menilai langkah penarikan dana oleh Kemenpora sebagai bentuk disiplin anggaran yang bagus.

"Tentu kami dari Komisi X mengapresiasi. Hal ini membuktikan bahwa Kemenpora disiplin anggaran dan sangat akuntabel," ujar Yoyok Sukawi, Jumat (15/1/2021).

"Kebetulan saya juga di Exco PSSI, sehingga mengucapkan terima kasih karena dengan penarikan anggaran ini agar tidak ada masalah di kemudian hari," lanjutnya.

Video

2 dari 2 halaman

Mengapresiasi Kemenpora

Menpora RI, Zainudin Amali, saat launching Kompetisi Shopee Liga 1 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, (24/2/2020). Sebanyak 18 klub akan memeriahkan Liga 1 yang akan berlangsung pada 29 Februari hingga 1 November 2020. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Yoyok Sukawi, dan juga Komisi X DPR RI juga mengacungkan jempol kepada Menpora Zainudin Amali, terutama mengenai realisasi daya serap APBN untuk tahun anggaran 2020 yang disebutnya tepat sasaran.

Sementara untuk anggaran yang tertunda, Komisi XI mendorong Kemenpora berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan terkait usulan penggunaan anggaran yang tertunda dialihkan ke alokasi program kepemudaan dan olahraga lainnya.

"Acungan jempol untuk Pak Zainudin dan jajaran Kemenpora karena ada realisasi daya serap APBN tahun anggaran 2020 sebesar 95,14 persen. Ke depan Kemenpora juga harus mempertahankan opini audit atas realisasi APBN tahun anggaran 2020 dan tahun selanjutnya," ujar bos PSIS Semarang itu.