PSS Berharap PSSI dan LIB Merealisasikan Harapan Klub terkait Shopee Liga 1

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 19 Jan 2021, 09:00 WIB
PSS Sleman Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Sleman - 18 Perwakilan klub peserta Shopee Liga 1 melakukan rapat bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) secara virtual pekan lalu. Satu di antara pokok bahasan adalah memastikan bahwa kompetisi tahun 2020 berakhir.

Wakil dari DIY, PSS Sleman memberikan respons positif dari pertemuan secara virtual dengan operator kompetisi. Ini menjadi kesempatan yang paling ditunggu-tunggu oleh klub, di saat situasi tidak jelas karena pandemi COVID-19.

Advertisement

Dirut PSS Sleman, Marco Gracia Paulo yang menjadi wakil tim Elang Jawa saat owners meeting, cukup senang karena dapat menyampaikan aspirasi dari timnya.

"Secara garis besar bersyukur akhirnya klub kembal bertemu, tidak hanya curhatan. Senang kami bisa menyampaikan aspirasi dan menjadi bahasan PT LIB dan PSSI," tutur Marco Gracia, Senin (18/1/2021).

Ia berharap keluh kesah semua klub dan usulan yang sudah disampaikan dapat dipertimbangkan secara matang baik oleh PSSI dan PT LIB. PSS sepakat bahwa kompetisi tahun 2020 diakhiri dan menatap kompetisi baru dengan penuh optimisme.

"Mudah-mudahan bisa didengar, klub harus diselamatkan dan bertahan di situasi sekarang ini. Saya menyampaikan secara kronologis dan pandangan PSS Sleman tentang kondisi sekarang ini," ungkap mantan petinggi klub Pelita Bandung Raya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kondisi Klub

Para siswa Akademi PSS Sleman saat mendapatkan arahan dari pengurus klub sebelum berlatih di Stadion Maguwoharjo, Kamis (14/1/2021). (Dok PSS Sleman)

Marco Gracia juga mewanti-wanti PSSI dan operator kompetisi, sebelum memutuskan status musim 2020, perlu mencermati apa yang sudah terjadi setahun belakangan ini. Saat pemain dilanda kebingungan dan kondisi keuangan klub.

"Bagi PSS Sleman, musim 2020 tidak layak dilanjutkan. Sementara tugas PT LIB dan PSSI melihat klub sebagai perusahaan dan mitra bisnis, bukan hanya bertahan tapi dapat terus berkembang," jelasnya.

"Bisa saja mengorbankan kompetisi, tapi harus memikirkan klub. Karena klub tempat bernaungnya pemain, pelatih, ofisial, dan elemen lainnya, jangan sampai dikorbankan," tegas Marco.

Berita Terkait