Wonderkid Indonesia di Liga Jerman Kelana Noah Mahessa Ceritakan Awal Kariernya dan Impian Mentas di Liga 1

oleh Abdi Satria diperbarui 22 Mar 2021, 16:15 WIB
Ilustrasi - Kelana Noah Mahessa (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Makassar - Nama Kelana Noah Mahessa mulai jadi sorotan publik sepak bola Indonesia ketika dipanggil oleh Shin Tae-yong untuk mengikuti pemusatan latihan Tim Nasional U-19 di Kroasia, Oktober 2020 silam.

Hanya dua hari setiba di Kroasia, Kelana Noah Mahessa langsung ditampilkan sebagai starter saat Timnas U-19 mengalahkan Hajduk Split U-19 dengan skor 4-0, 20 Oktober 2020.

Advertisement

Aksinya sebagai gelandang bertahan mendapat pujian dari Shin Tae-yong usai pertandingan. Kelana dinilai mampu beradaptasi cepat dengan strategi yang diterapkan arsitek asal Korea Selatan itu. Peluangnya pun terbilang besar untuk masuk skuad Timnas U-19 pada Piala Dunia U-20.

Tapi, keputusan FIFA untuk menunda pegelaran ini sampai 2023 membuat pria kelahiran 30 Januari 2001 ini harus mengubur mimpinya karena usianya sudah lewat. Meski peluang tampil di Piala Dunia U-20 tertutup, Kelana Noah Mahessa tak patah arang.

Ia pun merajut ambisi bermain di jenjang lanjutan Timnas Indonesia dengan fokus meningkatkan kemampuannya bersama klub kasta keempat Liga Jerman, Bonner SC.

Di klub ini, Kelana Noah Mahessa mulai mendapat tempat sebagai pemain starter. "Saya ingin bermain di Timnas U-23," ujar Kelana di channel Youtube Yussa Nugraha.

Bagi Kelana, Bonner SC adalah tempat terbaik untuk mengasah kemampuannya sebagai pesepak bola profesional. Ia bergabung di klub itu sejak 2016. Sebelumnya, ia tercatat sebagai pemain Akademi FC Koln.

"Saya menyukai sepak bola sejak kecil. Pada usia 4-5 tahun, saya sering bermain di lapangan atau halaman di sekitar rumah bersama adik dan ayah," kenang Kelana.

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 3 halaman

Sempat Cedera dan Kini Sudah Percaya Diri Lagi

Kelana Noah Mahessa telah bergabung dengan pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 di Spanyol. (PSSI).

Adik dari Kelana Noah Mahessa, Fynn Jeremy Mahessa juga kini tercatat sebagai pemain Bonner SC. Sebelum ke Akademi FC Koln, Kelana pernah mendapatkan ilmu sepak bola dasar pada sejumlah tim amatir di sekitar tinggalnya.

Setelah mengikuti berbagai turnamen usia dini, bakat Kelana akhirnya terpantau oleh tim pemandu bakat Akademi FC Koln.

"Saya bergabung di Akademi FC Klon selama enam tahun. Di situ, saya mendapat kesempatan bertanding menghadapi tim besar di level U-15 seperti Paris Saint Germain dan Bayern Muenchen," terang Kelana.

Karier sepak bola sempat terhenti akibat cedera punggung yang dialaminya. Ia harus istirahat selama enam bulan untuk memulihkan cederanya itu.

Setelah pulih itu, namanya tak masuk lagi di Akademi FC Koln. Namun, pada periode itu ada tawaran dari Bonner SC yang ingin memakai jasanya.

Mulai mendapat tempat sebagai starter di Bonner SC sejak Desember 2020 membuat Kelana lebih percaya diri berkarier di sepak bola. Ia pun bertekad untuk terus mengasah kemampuannya. Sebagai gelandang tengah, Kelana dinilai memiliki tendangan dan umpan yang akurat.

"Saya ingin bermain di level tertinggi. Itulah mengapa saya berusaha keras untuk meningkatkan fisik, kecepatan dan kekuatan dalam latihan," kata Kelana.

 

 

 

 

 

3 dari 3 halaman

Tampil di Liga 1

Pelatih Shin Tae-yong menilai seluruh pemain Timnas Indonesia U-19 tampil bagus, termasuk duo debutan pemain blasteran Jerman, Kelana Noah Mahessa dan Luah Fynn Jeremy Mahessa. (dok. PSSI)

Pada kesempatan ini, Kelana Noah Mahessa tidak menampik dirinya berkeinginan bermain di Liga 1 suatu saat nanti. Sejatinya, Kelana sudah pernah menjalani trial di Persela Lamongan pada 2019. Tapi, ia dan Persela tak berjodoh.

"Cara bermain tim Indonesia berbeda dengan Jerman dan Eropa. Di Indonesia lebih mengandalkan permainan cepat dan intens," kisahnya.

Menurutnya bermain di Liga 1, juga bisa sebagai pembuka jalan dirinya bermain untuk timnas Indonesia.

"Tapi, untuk saat ini, saya fokus dulu bersama Bonner SC," pungkas Kelana yang juga tengah menempuh pendidikan jurnalistik olahraga pada sebuah universitas di Jerman.

 

Sumber: channel Youtube Yussa Nugraha

Berita Terkait