Kushedya Hari Yudo, Striker Timnas Indonesia yang Sempat Hilang Kepercayaan Diri

oleh Iwan Setiawan diperbarui 10 Mei 2021, 07:15 WIB
Kushedya Hari Yudo. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Malang - Kushedya Hari Yudo seakan tengah berada di puncak kariernya sejak tahun lalu. Ia berhasil membela klub impian masa kecilnya, Arema FC, sekaligus menembus skuat Timnas Indonesia.

Namanya pun meroket dan menjadi striker papan atas Tanah Air saat ini. Padahal lima tahun lalu, mungkin tidak banyak yang mengetahui striker yang punya model rambut nyentrik ini.

Advertisement

Saat itu ia lebih banyak bermain di kompetisi kasta kedua dan ketiga, seperti Persiwangi Banyuwangi, PS Badung, Persekam Metro FC, dan Kalteng Putra. Namun itu menjadi batu loncatan ke Liga 1.

"Dulu saya sempat kehilangan percaya diri dan seperti mulai putus asa. Sepak bola kok begini-begini saja kariernya. Waktu main di Persekam Metro FC lalu mulai berpikir kerja lain. Kebetulan dapat pekerjaan honorer di PDAM Kabupaten Malang, sempat menggali pipa juga ketika itu," ujar Kushedya Hari Yudo.

Padahal musim 2016, Yudo sempat menembus level tertinggi kompetisi Torabika Soccer Championship. Ia bermain untuk Gresik United. Tapi, setelah itu nasibnya kembali terkatung-katung mencari klub karena Gresik United tidak berprestasi di ajang tersebut Padahal dia sempat punya asa bertahan di Liga 1 pada tahun-tahun sebelumnya.

Beruntung Yudo masih memiliki sisa semangat untuk merantau ke Kalteng Putra di Liga 2 musim 2018. Ini seakan menjadi perjudian baginya ketika itu karena jadi perantauan terjauh. Tapi, justru di sana menjadi titik balik bagi kariernya. Ketika bermain di bawah tangan dingin pelatih Kas Hartadi, Yudo bisa berkontribusi membawa Kalteng Putra promosi ke Liga 1 dan mencetak 14 gol.

Tapi, setelah itu, dia pindah ke PSS Sleman yang juga menjadi tim promosi Liga 1 kala itu. Dia menjadi supersub yang diperhitungkan oleh lawan.

"Awalnya saya sempat kaget juga. Dari semula yang kurang percaya diri, ternyata bisa juga menembus Liga 1. Alhamdulillah saya bersyukur dan memang harus bekerja lebih keras," jelas pemain binaan Akademi Arema itu.

Pada 2020, satu per satu mimpinya terwujud. Arema FC merekrutnya. Pertandingan pertama Liga 1 2020, Yudo langsung memborong dua gol kemenangan di kandang Tira Persikabo. Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memberinya kesempatan ikut pemusatan latihan sejak pertengahan tahun lalu. Sampai kini Yudo menjadi andalan lini depan Arema FC.

Yudo memberikan warna berbeda di lini depan. Karakternya bukan sekadar pemain dengan skill dan kemampuan mencetak gol. Tapi, bagaimana dia bermain ngotot untuk mempertahankan dan merebut bola dari pemain belakang lawan. Tak jarang karakternya ini membuat pemain belakang lawan mudah emosi.

"Kalau cara main, ya memang begini sejak dulu. Orang bisa karakter main Malangan," jelas Kushedya Hari Yudo.

Video

2 dari 2 halaman

Bermodal Keberanian Gabung Persib Junior

Penyerang Timnas Indonesia, Kushedya Hari Yudo berebut bola dengan pemain Tira Persikabo, Juliyano Pratama. (Foto: Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Sejak muda, Kushedya Hari Yudo tergolong punya jiwa pemberani. Ketika itu dia meninggalkan Akademi Arema menuju Diklat Persib pada 2012. Padahal dua klub ini merupakan rival di level senior.

Jadi, jarang pemain asal Malang yang menimba ilmu di Diklat Persib. Waktu itu, Yudo masuk skuat Persib U-21 dan bermain di Indonesia Super League (ISL) kelompok usia.

"Saya ingat waktu itu saya berangkat dari Malang ke Bandung naik bus. Uang pemberian orang tua hanya untuk transport," kenangnya.

Tapi, segala perjuangannya waktu itu terbayar lunas. Yudo yang berjuang sejak muda baru menuai hasilnya sekarang.

Berita Terkait