Liga Inggris: Manchester United Kalah dari Leicester City, Liverpool yang Frustrasi?

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 13 Mei 2021, 11:30 WIB
Para pemain Manchester United merayakan gol ke gawang Leicester City yang dicetak striker Mason Greenwood (kiri) dalam laga lanjutan Liga Inggris 2020/2021 pekan ke-35 di Old Traffod Stadium, Manchester, Selasa (11/5/2021). Manchester United kalah 1-2 dari Leicester. (AP/Dave Thompson/Pool)

Bola.com, Malang - Manchester United kalah 1-2 dari Leicester City dalam laga Premier League yang digelar di Old Trafford, Rabu (12/5/2021) dini hari WIB. Kekalahan itu membuat Manchester United merelakan rival sekaligus tetangganya, Manchester City, memastikan diri menjadi juara Premier League musim ini. Namun, kekalahan ini jugaf membuat Liverpool pun merasakan dampaknya.

Manchester United terpaut 10 poin di belakang Manchester City yang berada di puncak sebelum menghadapi Leicester City. Ketika sudah kalah 1-2 dari The Foxes, selisih poin itu tidak berubah, tapi Manchester United yang hanya menyisakan tiga pertandingan lagi hingga akhir musim dipastikan tak lagi bisa mengejar perolehan poin The Citizens.

Advertisement

Sayangnya, terasa Manchester United memang tidak benar-benar mati-matian menghadapi Leicester City. Manajer The Red Devils, Ole Gunnar Solskjaer, memainkan sejumlah pemain muda. Alasannya, Manchester United harus menjalani jadwal yang padat sejak bertandang ke Roma di leg kedua semifinal Liga Europa, Jumat (7/5/2021) dini hari WIB.

Setelah itu Manchester United menang 3-1 atas Aston Villa pada Minggu (9/5/2021) dan dilanjutkan dengan kekalahan dari Leicester City pada Rabu (12/5/2021) dini hari WIB. Belum lagi Manchester United harus menghadapi Liverpool pada Jumat (14/5/2021) dini hari WIB. Alasan jadwal yang padat tentu bisa diterima.

"Saya rasa seluruh pemain kami sanggup bermain pada Kamis lalu kemudian pada Minggu. Ketika ada jadwal tambahan pada Selasa itu terlalu membebani mereka," tegas Solskjaer kepada MUTV.

"Belum lagi pertandingan berikutnya pada Kamis (Jumat dini hari), secara fisik mustahil bagi mereka. Jadi saya harus memastikan dalam jadwal ini bahwa pemain kami terhindar dari risiko mengalami cedera," lanjunya.

Akhirnya kebijakan rotasi tersebut tidak bisa menyelamatkan Manchester United dari kekalahan. Pada saat yang bersamaan, Manchester City terbantu oleh kekalahan itu untuk memastikan gelar juara Premier League menjadi milik mereka. Satu yang unik, Manchester United tidak bersedih karena sang tetangga akhirnya memastikan gelar juara.

Video

2 dari 4 halaman

Ada Tujuan yang Lebih Besar?

Ole Gunnar Solskjaer memberikan selamat kepada Brendan Rodgers usai berhasil memenangkan pertandingan lanjutan Liga Inggris 2020/21 antara Manchester United dan Leicester City di Old Trafford, Rabu (12/5/2021). (Foto: AFP/Pool/Dave Thompson)

Melihat sang tetangga berhasil meraih gelar juara setelah tim kesayangan kalah mungkin akan menyakitkan bagi penggemar Manchester United. Bahkan Ole Gunnar Solskjaer, manajer tim yang saat masih aktif bermain sebagai striker dikenal cukup lama berseragam The Red Devils, sudah pasti tahu rasanya.

Namun, seperti halnya para penggemar Manchester United, Solskjaer juga pasti tahu bahwa rasa sakit melihat Manchester City juara tidak sesakit ketika melihat Liverpool mengamankan gelar juara Premier League pada musim lalu.

Hal itu juga terlihat dari pernyataan Solskjaer setelah kekalahan dari Leicester City. Solskjaer tidak sungkan mengucapkan selamat kepada sang tetangga yang menjadi juara.

"Pertama-tama, selamat kepada Man City yang telah memenangkan liga musim ini," ujar Solskjaer yang dikutip Sportsmole.

"Mereka benar-benar layak menjadi juara. Kami harus mengakui itu dengan tangan terbuka," lanjutnya.

Jika melihat suasana timeline media sosial, para penggemar Manchester United, termasuk yang ada di Indonesia, bisa memahami kekalahan yang dialami tim kesayangannya. Ada yang menyebut ini karena jadwal yang terlalu padat, ada pula yang mengatakan bahwa kekalahan Manchester United justru bikin Liverpool sedih.

3 dari 4 halaman

Kenapa Liverpool yang Sedih?

Pemain Manchester United, Harry Maguire (kanan) berusaha menghalau bola pada laga babak keempat FA Cup 2020-21 di Old Trafford, Senin (25/01/2021). (Foto: AP/Pool/Laurence Griffiths)

Liverpool akan menghadapi Manchester United dalam laga tunda pekan ke-34 di Old Trafford, Jumat (14/5/2021) dini hari WIB. Laga ini mungkin lebih krusial bagi para penggemar dari kedua tim. Rivalitas kedua tim sepanjang sejarah sepak bola Inggris membuat pertemuan antara keduanya selalu dinantikan.

Namun, lebih dari itu, Liverpool kini tengah dalam situasi kesulitan. Liverpool ada di peringkat keenam dengan 57 poin. Sang juara bertahan terlempar keluar dari empat besar yang merupakan jatah menuju Liga Champions.

Tidak hanya itu, kemenangan Leicester City atas Manchester United membuat jarak Liverpool dengan The Foxes kian jauh. Leicester City, yang kini ditangani Brendan Rodgers yang juga merupakan mantan manajer Liverpool, memiliki 66 poin, atau sembilan poin lebih unggul dari The Reds.

Artinya Liverpool kini cuma bisa berharap bisa mengejar posisi keempat untuk bisa masuk ke Liga Champions musim depan. Jika tidak, Liga Europa akan menjadi arena The Reds bertanding, arena kejuaraan di mana Manchester United dan Arsenal kerap dirundung oleh penggemar Liverpool.

Bukan tidak mungkin sebagai mantan striker Manchester United yang kini dipercaya menangani The Red Devils, Solskjaer yang sudah bertahun-tahun merasakan persaingan dengan Liverpool, juga ikut usil untuk membuat rival tim asuhannya itu frustrasi untuk bisa lolos ke Liga Champions.

Tapi apa pun itu, menarik untuk disaksikan apakah Manchester United bisa memperlihatkan penampilan maksimal dengan mengandalkan pemain-pemain yang disimpan ketika menghadapi Leicester City. Jika Manchester United menang, Liverpool bisa makin frustrasi.

4 dari 4 halaman

Posisi Manchester United dan Liverpool Saat Ini

Berita Terkait