5 Alasan Manchester United Bakal Angkat Trofi Liga Europa

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 26 Mei 2021, 18:00 WIB
Manchester United bakal meladeni tantangan Villarreal dalam partai final Liga Europa 2020/21. Berikut lima pemain yang akan diandalkan Ole Gunnar Solskjaer untuk menumbangkan wakil Spanyol tersebut.

Bola.com, Porto - Final Liga Europa sedang dinanti-nantikan oleh banyak pecinta sepak bola di seluruh dunia. Partai puncak edisi kali ini bakal mempertemukan klub raksasa Inggris, Manchester United, dan wakil Spanyol yang berstatus kuda hitam, Villarreal.

Villarreal disebut kuda hitam karena, jelas, publik pastinya berpihak ke Manchester United. Sebab mereka di atas kertas punya histori kesuksesan dalam ajang Eropa dan memiliki banyak pemain berkualitas di dalam skuadnya.

Advertisement

Dukungan publik ini juga tidak sepenuhnya menguntungkan buat the Red Devils. Jika tidak diolah dengan mental yang tepat, para pemain bakal menganggap dukungan tersebut sebagai beban berat yang harus dipenuhi.

Terlepas dari itu, laga final yang akan diselenggarakan pada Kamis (27/5/2021) mendatang tersebut sangat pantas untuk dinantikan. Terutama buat fans Manchester United yang ingin melihat tim kesayangannya meraih trofi lagi setelah sekian lama.

Fans Manchester United pantas untuk tersenyum. Sebab, ada lima alasan mengapa klub kesayangannya bisa keluar sebagai pemenang di pertandingan krusial tersebut. Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Video

2 dari 6 halaman

On Fire

Gelandang Manchester United, Bruno Fernandes (kiri) melakukan selebrasi usai mencetak gol pertama timnya ke gawang AS Roma dalam laga leg pertama semifinal Liga Europa 2020/2021 di Old Trafford Stadium, Manchester, Kamis (29/4/2021). Manchester United menang 6-2 atas AS Roma. (AFP/Paul Ellis)

Manchester United memang sudah cukup lama tidak memegang piala. Trofi terakhir yang mereka raih berasal dari pentas Liga Europa dan Carabao Cup, didapatkan pada tahun 2017. Itu bukan waktu yang sebentar.

Fakta tersebut tidak lantas membuat pemain Manchester United menjadi lebih inferior. Malah kebalikannya, mereka sangat termotivasi untuk mengakhiri puasa gelarnya agar segera melangkah ke tahap berikutnya.

Ambisi Manchester United tersirat sangat jelas dari perkataan Mason Greenwood baru-baru ini. "Membawa pulang trofi ialah sesuatu yang klub ini butuhkan. kami tak mendapatkan apapun dalam beberapa tahun terakhir," ungkapnya kepada ESPN.

  

3 dari 6 halaman

Menang di Atas Kertas

Striker Manchester United, Edinson Cavani (kiri) melakukan selebrasi usai mencetak gol ketiga timnya ke gawang AS Roma dalam laga leg pertama semifinal Liga Europa 2020/2021 di Old Trafford Stadium, Manchester, Kamis (29/4/2021). Manchester United menang 6-2 atas AS Roma. (AP/Jon Super)

Sejarah dan materi pemain membuat Manchester United, di atas kertas, unggul jauh dari Villarreal. Wakil Spanyol tersebut tidak memiliki sosok berpengalaman dan mendapatkan pujian dari sana-sini seperti Bruno Fernandes dan Edinson Cavani.

Villarreal juga tidak akrab dengan piala. Prestasi terbaiknya hanyalah memenangkan gelar Intertoto Cup yang sudah tidak lagi diselenggarakan oleh UEFA. Itupun diraih pada 2003 dan 2004 - 17 tahun yang lalu.

Pencapaian mereka di pentas domestik musim ini pun kalah mentereng dibanding Manchester United. Mereka hanya bisa menduduki peringkat tujuh klasemen akhir La Liga, sementara the Red Devils keluar sebagai runner-up di Premier League.

  

4 dari 6 halaman

Edinson Cavani dan Bruno Fernandes

Dua pemain Manchester United, Bruno Fernandes dan Edinson Cavani, berhasil menyelamatkan timnya dari kekalahan saat menghadapi Southampton. Manchester United berhasil menang 2-2 di markas Southampton meski sempat tertinggal lebih dulu, Minggu (29/11/2020). (NAOMI BAKER / POOL / AFP)

Manchester United memang memiliki banyak pemain berkualitas. Namun yang paling mencolok adalah Bruno Fernandes dan Edinson Cavani. Nama pertama sudah jadi bagian penting dari the Red Devils sejak tahun 2020 lalu.

Fernandes dikenal sebagai kreator sekaligus pencetak gol yang ulung. Transfermarkt mencatat kalau gelandang berkebangsaan Portugal itu terlibat dalam 45 gol Manchester United musim ini, dengan rincian 28 gol dan 17 assist.

Cavani sendiri sempat meragukan. Namun belakangan ini, ia nampak mulai terbiasa dengan permainan Manchester United. Mantan pemain PSG itu menghasilkan sembilan gol dan dua assist dari 10 penampilan terakhirnya di semua ajang.

Tidak bisa dimungkiri, mereka berdua akan menjadi sosok penting di laga final nanti. Kalau mereka tampil dalam performa terbaik, maka peluang Manchester United untuk keluar sebagai juara Liga Europa bakal semakin besar.

  

5 dari 6 halaman

Pemain Berpengalaman

David de Gea, Paul Pogba, Edinson Cavani dan Bruno Fernandes. (Bola.com/Dody Iryawan)

Final bukan sekadar 'pertandingan'. Kemampuan olah bola bukan satu-satunya faktor yang menentukan. Lebih dari itu, keberuntungan serta pengalaman juga bisa menjdi penentu keberhasilan sebuah tim meraih kemenangan.

Real Madrid, pada beberapa seri final Liga Champions dalam kurun waktu satu dekade terakhir, telah membuktikannya. Los Merengues membuktikan kalau pengalaman pemain mampu meningkatkan level keberuntungan tim sehingga bisa keluar sebagai pemenang di partai puncak.

Manchester United masih memiliki beberapa pemain yang turut mempersembahkan gelar Liga Europa tahun 2017 lalu, seperti Juan Mata, Marcus Rashford, hingga Paul Pogba. Nama terakhir bahkan mencetak gol di laga tersebut.

  

6 dari 6 halaman

Tuah Unai Emery Sudah Memudar

Unai Emery - Manchester United patut mewaspadai sosok juru taktik Villarreal di final Liga Europa nanti. Ya, Unai Emery adalah rajanya kompetisi ini dengan total tiga trofi juara. (AFP/Adrian Dennis)

Para pemain Villarreal mungkin banyak yang belum pernah merasakan atmosfir final Liga Europa. Berbeda 180 derajat dengan sang pelatih, Unai Emery, yang telah bolak-balik hadir dalam laga puncak tersebut.

Bahkan sejarah mencatat kalau Emery pernah menjuarai Liga Europa selama tiga musim berturut-turut kala masih mengasuh Sevilla. Namun sepertinya, Villarreal tak lagi bisa bergantung pada tuah sang pelatih.

Beberapa tahun setelah menuai kesuksesan bersama Sevilla, Emery sempat kembali ke partai final bersama Arsenal. Namun dengan bekal materi pemain yang cukup apik, ia tak mampu membantu mereka mengalahkan Chelsea.

Sumber: Berbagai sumber

Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, published 26/5/2021)

Berita Terkait