5 Pelajaran dari Hasil Imbang Timnas Indonesia Vs Thailand: Kurang Tiang Listrik, Masih Butuh Elkan Baggott?

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 04 Jun 2021, 10:30 WIB
Kadek Agung - Bek Bali United ini sempat sering salah oper bola lantaran kaget dengan pressing ketat Thailand di awal-awal laga. Meski demikian Kadek justru mampu bangkit dan mencetak gol penyeimbang di menit 38. (PSSI)

Bola.com, Dubai - Timnas Indonesia bermain imbang lawan Timnas Thailand dengan skor 2-2 di laga lanjutan Grup G kualifikasi Piala Dunia 2022.

Duel ini digelar pada Kamis (03/04/2021) malam WIB di Dubai, Uni Emirat Arab. Merah Putih tertinggal lebih dahulu pada menit kelima melalui sepakan Narubadin Weerawatnodom.

Advertisement

Skuat Indonesia kemudian bisa membalas melalui gol I Kadek Agung Widnyana pada menit ke-39. Thailand kemudian bisa unggul lagi pada menit ke-50 melalui sundulan Adisak Kraisom.

Namun untungnya Indonesia bisa membalas denga cepat. Evan Dimas menjebol gawang Thailand pada menit ke-60.

Jelang laga berakhir, Timnas Indonesia terus ditekan Thailand. Namun untungnya sampai laga berakhir mereka tak bisa mencetak gol tambahan. Laga pun berakhir imbang.

Jadi dari laga Timnas Indonesia Vs Thailand, pelajaran apa saja yang bisa dipetik? Simak ulasannya

Video

2 dari 6 halaman

Militansi Asnawi

Asnawi Mangkualam - Pemain asal Makassar ini tampil apik dan disiplin di sektor kanan pertahanan Timnas Indonesia. Beberapa kali bek Ansan Greeners FC itu ikut maju ke depan membantu penyerangan. (PSSI)

Asnawi Mangkualam menjadi starter di pertandingan ini. Ia dipasang sebagak bek kanan. Performanya sangat ciamik. Asnawi tampil militan, tak cuma saat bertahan tapi juga saat menyerang.

Kerjasamanya dengan Egy Maulana juga cukup apik. Maka dari itu serangan dari sisi kanan Timnas Indonesia cukup hidup.

Ia sempat mendapat peluang melepas umpan tarik ke pertahanan Thailand. Asnawi juga mendapat peluang untuk menjebol gawang lawan.

Saat bertahan ia juga solid dan tanpa kompromi. Solid. Jika terus seperti ini, pos bek kanan Timnas Indonesia akan terus jadi miliknya.

  

3 dari 6 halaman

Butuh Elkan Baggott?

Elkan Baggott. (Bola.com/Dody Iryawan)

Di laga ini, Thailand tampak jelas mengetahui kelemahan Timnas Indonesia; kekurangan tiang listrik alias pemain yang jangkung, khususnya di lini pertahanan.

Gol kedua Thailand menjadi bukti. Mereka menggedor pertahanan Merah Putih dengan bola-bola atas. Hasilnya, gawang Nadeo kebobolan oleh sundulan Adisak dari jarak dekat.

Thailand juga kerap langsung mengarahkan bola ke tengah kotak penalti saat mendapat kesempatan melakukan sepak pojok. Pemain Indonesia cukup kerepotan karena bek-bek Gajah Perang juga ikut menyerbu ke kotak penalti.

Dari sini, kehadiran sosok seperti Elkan Baggott maupun Ryuji Utomo jelas terasa sangat dibutuhkan oleh Timnas Indonesia. Namun tentu bukan Elkan maupun Ryuji saja yang dibutuhkan di lini belakang ke depannya.

Di lini tengah Merah Putih juga tampaknya butuh beberapa pemain jangkung lainnya. Sebab pemain Merah Putih cukup sering kerepotan dalam melakoni duel-duel udara dengan pemain-pemain Thailand.

  

4 dari 6 halaman

Gol Pertama Harusnya Tidak Sah?

Peluang emas Thailand diciptakan pada menit ke-4, lewat tendangan jarak jauh Phitiwat tetapi berhasil di tepis oleh Nadeo Argawinata yang menghasilkan tendangan penjuru. Semenit berselang, Narubadin Weerawatnodom berhasil bawa Thailand unggul 1-0 lewat sekema tendangan penjuru ini. (Foto: Dok. PSSI)

Laga ini berakhir dengan skor 2-2. Timnas Indonesia tertinggal dua kali namun dua kali juga berhasil menyamakan skor. Gol pertama dicetak pada menit kelima. Gol itu berasal dari kemelut di kotak penalti.

Namun ada pelanggaran yang seharusnya terjadi dalam proses gol tersebut. Sebab sebelum bola mendarat di kaki Narubadin Weerawatnodom, ada dorongan yang dilakukan oleh salah satu pemain Thailand dengan nomor punggung 4 pada pemain nomor 22 Indonesia yakni I kadek Agung.

Hal itu membuat I Kadek Agung gagal menjangkau bola. Imbasnya si kulit bundar kemudian bisa dikuasai Narubadin Weerawatnodom sebelum melepas tendangan ke pojok kiri atas gawang Nadeo.

Sayangnya wasit tampaknya tak melihat hal ini. Padahal posisinya tak jauh dari TKP.

  

5 dari 6 halaman

Dibayar Mahal

Peluang pertama Indonesia lahir pada menit ke-24 lewat Asnawi Mangkualam yang bermain sebagai bek sayap kanan. Pada menit ke-14 peluang tendangan Asnawi dari umpan terobosan Egy Maulana Vikri sayangnya masih melebar. (Foto: Dok. PSSI)

Timnas Indonesia memang meraih hasil yang bisa dibilang lumayan bagus. Permainan juga menjanjikan. Sayangnya hasil imbang ini harus dibayar mahal oleh Merah Putih. Dua gelandang andalannya harus mengalami cedera.

Yang pertama adalah Egy Maulana. Ia tampaknya mengalami cedera di bahu kirinya setelah sebelumnya terpeleset saat berusaha memotong bola umpan lawan.

Lalu ada Witan Sulaeman yang tumbang tak lama setelah Egy ditarik keluar. Ia cedera di bagian kaki kirinya.

Shin Tae-yong pasti berharap agar keduanya tidak cedera parah. Terlebih setelah keduanya ditarik keluar, performa Timnas Indonesia terlihat menurun.

  

6 dari 6 halaman

Misteri Penalti

Akhirnya pada menit ke-59, Evan Dimas berhasil memaksa Kiper Thailand, Siwarak Tedsungoen, memungut bola dari gawangnya. Umpan terobosan ciamik Egy Maulana ke kotak pinalti berhasil dituntaskan Evan Dimas yang lolos dari jebakan offside. Indonesia Imbang 2-2 atas Thailand. (Foto: Dok. PSSI)

Di menit-menit akhir pertandingan ada kejadian yang membuat Timnas Thailand sedikit protes pada wasit. Di tengah kotak penalti, Asnawi Mangkualam menerima bola dari sisi kiri. Namun ia tak mengontrol si kulit bundar dengan sempurna.

Bola sedikit melambung liar dan mengenai tangan kanannya. Pemain Thailand sontak berteriak pada wasit untuk mengklaim adanya pelanggaran handball.

Namun wasit tak menganggap ada pelanggaran yang terjadi. Ia memutuskan melanjutkan pertandingan.

Tayangan ulang sendiri menunjukkan bahwa bola memang sempat mengenai tangan kanan Asnawi yang sedang terangkat. Akan tetapi aturan FIFA menyebut bahwa seorang pemain tak dianggap melakukan handball apabila bola menyentuh tangan/lengan secara langsung dari kepala atau tubuh pemain itu (termasuk kaki).

Sumber: Berbagai sumber

Disadur dari: Bola.net (Dimas Ardi Prasetya, published 4/6/2021)

Berita Terkait