Legenda 500cc Bicara Soal Valentino Rossi: Bukan Cuma Enggak Kompetitif, tapi Juga Sering Kecelakaan

oleh Hendry Wibowo diperbarui 12 Jul 2021, 20:45 WIB
Valentino Rossi pada balapan MotoGP Jerez, hari Minggu (02/05/2021). (Dokumentasi Petronas Yamaha SRT)

Bola.com, Jakarta - Valentino Rossi dalam persimpangan jalan kariernya pada ajang MotoGP. Ada dua opsi. Pertama pensiun penghujung musim ini. Kedua lanjut ke tahun 2022.

Kini opsi kedua paling mungkin diambil lantaran Valentino Rossi merasakan hasil buruk sejauh ini bersama Petronas Yamaha SRT. Padahal sudah jelas, The Doctor mematok syarat harus kompetitif untuk ikut MotoGP 2022.

Advertisement

Legenda kelas 500cc, Kevin Schwantz ikut angkat bicara soal rekam jejak buruk Valentino Rossi pada MotoGP 2021. Menurutya masalah rider berusia 42 tahun itu bukan cuma tidak kompetiitif.

"Valentino bukan hanya tidak kompetitif. Dia sering kecelakaan. Sama sekali tidak terlihat seperti dia," kata Schwantz saat diwawancara situs Speedweek.

Data statistik berbicara, Valentino Rossi sudah tidak finis sebanyak tiga kali sepanjang MotoGP 2021. Nah dua di antaranya terjadi pada tiga balapan terakhir.

Ini tentu bukan sebuah raihan bagus untuk seorang juara dunia sembilan kali. Apalagi kini Valentino Rossi terbenam di posisi 19 klasemen dengan torehan hanya 17 poin.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Dukungan Kevin Schwantz

Valentino Rossi jelang balapan MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans, Minggu (16/05/2021). (JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP)

Jadi apakah komentar di atas menandakan Kevin Schwantz menyarankan Valentino Rossi untuk pensiun saja penghujung MotoGP 2022? "Jika Vale masih bisa menemukan cara untuk bersenang-senang, maka saya sarankan dia: 'Teruskan. Lanjutkan!'," jawab juara dunia kelas 500cc tahun 1993 itu.

Kesenangan yang dimaksud Kevin Schwantz tentunya adalah Valentino Rossi kembali bersaing di baris depan seperti yang ia lakukan beberapa musim terakhir.

"Bagi saya, kesenangan pada sebuah balapan adalah berada di depan. Berada di posisi belakang bukan hal yang menyenangkan," Schwantz menuturkan.

"Ibaratnya buat apa saya pergi ke konser musik jika saya tidak dapat menikmatinya," lanjut pembalap asal Amerika Serikat itu.

Sumber: Speedweek

Berita Terkait