Curahan Hati Asisten Kiper Bali United: Sedih Melihat Pulau Dewata Mati Suri karena Pandemi

oleh Alit Binawan diperbarui 27 Jul 2021, 22:00 WIB
Kadek Wardana, Kiper Pelapis Yang Berikan Banyak Gelar Pra Musim Arema. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Ubud - Pandemi COVID-19 bisa dikatakan merenggut segalanya. Di Bali, perekonomian mati suri. Padahal lebih dari 80 persen pendapatan asli daerah (PAD) dan poenyumbang devisa terbesar untuk Indonesia berasal dari sektor pariwisata.

Daerah-daerah wisata seperti Kuta, Ubud, Sanur, dan Canggu yang biasanya ramai wisatawan mancanegara, sekarang tampak lengang. Hiruk pikuk dan gemerlap dunia malam pun menghilang tanpa jejak selama 16 bulan terakhir.

Advertisement

Kawasan Ubud, menjadi salah satu kawasan yang paling terdampak. Biasanya Ubud hamper selalu macet dan dipenuhi wisatawan mancanegara dan lokal karena keindahan alamnya. Asisten pelatih kiper Bali United, I Kadek Wardana cukup sedih dengan kondisi yang dialami Pulau Dewata.

Apalagi pria yang akrab disapa Pak Dek tersebut adalah warga asli Ubud dan hamper setiap hari merasakan bagaimana Ubud yang terkenal dengan adat budayanya.

“Kalau saya pribadi, sangat sedih sekali dan tidak menyangka situasi ini akan mengakibatkan suasana Ubud sepi dari turis seperti ini,” ujarnya.

“Sudah 1,5 tahun seperti ini yang mengakibatkan pariwisata Ubud tidak bergerak sama sekali,” tambah mantan penjaga gawang Persegi Gianyar, Pelita Jaya, dan Arema tersebut.

Kebetulan vaksinasi menjadi satu di antara kunci untuk pemulihan ekonomi terutama dari pariwisata.

Dia berterima kasih kepada pemerintah yang sekarang gencar untuk melakukan vaksinasi. Ubud masuk dalam kawasan wisata zona hijau bersama Nusa Dua dan Sanur.

Monyet penghuni Monkey Forest terpaksa mencari makan di area ruko yang ada di kawasan Ubud akibat sepinya pengunjung selama pandemi COVID-19. (Bola.com/Maheswara Putra)

Harapan besar dimiliki Pak Dek untuk pemulihan pariwisata Pulau Dewata, khususnya Ubud.

“Semoga secepatnya masyarakat Bali bias mendapatkan vaksinasi dan tentunya pariwisata bias cepat dibuka kembali agar Bali bisa pulih kembali,” ucap Wardana.

Lepas dari harapannya agar pariwisata Bali kembali menggeliat, terhitung sejak April 2021, dia menjadi bagian Bali United sebagai deputi dari Marcelo Pires. Ini adalah pengalaman keduanya melatih. Di tahun 2019, dia dipercaya sebagai Pelatih Bali United Youth.

Dia juga sering terlihat melatih penjaga gawang muda di Ubud sejak tahun lalu. Pembelajaran berharga dimiliki Pak Dek. Setelah 2019 berduet dengan eks penjaga gawang Timnas Indonesia peraih medali emas SEA Games 1991, Manila, Eddy Harto, sekarang Marcelo Pires yang akan ‘dicuri’ ilmunya oleh Pak Dek.

“Saya banyak belajar dengan Coach Marcelo yang sudah berpengalaman dalam melatih penjaga gawang di berbagai negara. Semoga pengalaman dalam pekerjaan ini dapat bermanfaat untuk saya dalam memajukan sepak Indonesia, khususnya dari Pulau Dewata,” tutupnya.

 

Video

Berita Terkait