Greysia / Apriyani dan Anthony Ginting Diguyur Bonus dari PBSI

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 20 Agu 2021, 18:00 WIB
Greysia Polii/Apriyani Rahayu menerima bonus dari PBSI, Rabu (18/8/2021). (Humas PBSI)

Bola.com, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menggelar acara syukuran dan apresiasi  pencapaian tim bulutangkis Indonesia pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu (18/8/2021) malam.

Acara yang dihadiri Ketua Umum Agung Firman Sampurna dan Sekretaris Jenderal Mohammad Fadil Imran itu dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Dalam acara tersebut, PBSI mengucurkan bonus untuk Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Anthony Sinisuka Ginting yang masing-masing membawa pulang medali emas dan perunggu dari Olimpiade Tokyo 2020.  

Advertisement

Greysia/Apriyani menerima bonus uang tunai masing-masing sebesar Rp250 juta, sementara Ginting menerima Rp100 juta.

"Ini adalah acara syukuran. Dalam syukuran itu ada dua perayaan besar yang malam ini kita rayakan. Yang pertama sudah barang tentu sebagai warga negara Indonesia kita merayakan hari ulang tahun Kemerdekaan ke-76 Indonesia. Dan yang kedua, kita merayakan kemenangan kita, emas dan perunggu yang berhasil kita raih dari Olimpiade 2020 di Tokyo yang dilaksanakan di 2021," kata Agung Firman Sampurna dalam sambutannya, melalui rilis dari PBSI. 

"Tidak ada kata pembuka yang paling tepat dari ucap syukur kehadirat Allah. Saya ingin katakan ini adalah satu kerja tim, kerja kita semua, walaupun tidak semua yang terlibat di dalamnya bisa kita sebutkan. Kami berharap hasil yang terbaik, hasil maksimal tetapi kita juga mendapatkan hasil yang terbaik juga."

"Medali emas pertama dari pasangan ganda putri berhasil kita isi dan itu berarti Indonesia sudah berhasil mengisi emas Olimpiade untuk seluruh sektornya. Sebelumnya kita pernah mendapat emas di tunggal putra, ganda putra, ganda campuran, dan tunggal putri. Dan ini menjadi kado yang terindah bagi hari ulang tahun ke-76 Republik Indonesia," lanjut Agung.

 

2 dari 3 halaman

Fokus ke Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber

Anthony Sinisuka Ginting mendapat kucuran bonus dari PBSI, Rabu (18/8/2021). (Humas PBSI)

Agung menambahkan kesuksesan itu adalah modal bagi PBSI untuk meraih prestasi yang lebih baik ke depan. Ia berharap target mengembalikan supremasi bulutangkis dunia ke Tanah Air bisa tercapai.

"Alhamdulillah emas Olimpiade kita kali ini membuat kita memiliki keyakinan punya kemampuan dan kita memilih untuk membuat prestasi yang lebih baik lagi di masa yang akan datang," ucap Agung. 

"Dalam waktu dekat, setidaknya ada dua turnamen internasional yang akan kita ikuti yaitu Piala Sudirman di Finlandia dan kemudian Piala Thomas dan Uber di Denmark. Ini yang akan kami coba rebut kembali sebagai lambang supremasi bulutangkis dunia." 

"Karena pandemi dan Olimpiade Tokyo 2020 ditunda ke 2021, dengan demikian saya menjadi Ketua Umum PBSI yang akan mengalami dua Olimpiade, membawa teman-teman ke Olimpiade. Kita punya modal sekarang di Paris 2024, modal ini adalah untuk kita semua, kesempatan untuk kita semua berpartisipasi sesuai dengan peran kita masing-masing," tambah Agung.

 

3 dari 3 halaman

Ucapan Greysia / Apriyani

Greysia Polii/Apriyani Rahayu - Ganda putri Merah Putih ini mampu memperpanjang tradisi emas bulu tangkis Indonesia di olimpiade. Dia berhasil mengalahkan unggulan ke-2 dari China, Chen Qing-chen/Jia Yi-fan, dengan skor 21-19, 21-15. (Foto/AP/Dita Alangkara)

Dalam kesempatan tersebut Greysia/Apriyani berterima kasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan sehingga bisa membawa pulang medali emas. 

"Terima kasih PBSI, terima kasih para sponsor, terima kasih juga untuk keluarga besar PBSI, teman-teman dan karyawan semua yang sudah mendoakan kami selama ini. Saya dan kak Greys sangat bangga dengan hasil ini, ini untuk kita semua. Karena berkat doa-doa semua membuat kami bisa membawa medali emas di Olimpiade Tokyo 2020," ucap Apriyani.

"Waktu saya umur 13 tahun, saya tahu bahwa tim bulutangkis Indonesia punya kekosongan di sejarah Olimpiade yaitu di ganda putri. Dari sana saya memutuskan untuk saya ingin memilih ganda putri sebagai jalan hidup saya, karier saya, walaupun pada saat itu kita bisa lihat China dan Korea atau China khususnya yang begitu luar biasa. Keluarga saya sempat meragukan tapi saya tetap yakin dan saya tetap jalan dengan panggilan itu," sahut Greysia.

"Ketika banyak orang meragukan, saya tahu PBSI ini rumah saya dan saya sudah lama tinggal di sini, pelatih dan pengurus hingga hari ini tidak pernah meragukan dan meyakinkan bahwa ganda putri bisa berprestasi di dunia dan bisa mengambil sejarah di Olimpiade. Saya ingin mengucapkan terima kasih karena ini bukan keberhasilan kami berdua, ini keberhasilan kita bersama di sini," lanjut Greysia.

Greysia juga memberikan pesan kepada adik-adiknya di ganda putri untuk tidak lelah berjuang karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. 

Berita Terkait