Timnas Indonesia: Ulasan Lini Tengah Skuad Garuda Setelah Singkirkan Chinese Taipei, Bisa Lebih Menjanjikan Kok

oleh Aryo Atmaja diperbarui 13 Okt 2021, 09:23 WIB
Timnas Indonesia - Evan Dimas, Egy Maulana Vikri, Adam Alis (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia tampil meyakinkan setelah menang telak 3-0 atas Chinese Taipei pada leg kedua play-off Kualifikasi Piala Asia 2023 di Stadion Buriram, Thailand, Senin (11/10/2021) malam. Hasil itu memastikan tim Merah-Putih melaju ke putaran ketiga.

Anak asuh Shin Tae-yong unggul agregat 5-1, setelah memetik kemenangan 2-1 di leg pertama. Cukup menarik melihat penampilan Timnas Indonesia saat menggulung Chinese Taipe dengan tiga gol tanpa balas.

Advertisement

Lini tengah Timnas Indonesia bekerja dengan maksimal dalam pertandingan yang digelar di Thailand itu. Terbukti tiga pemain berposisi gelandang masing-masing mencatatkan namanya di papan skor.

Egy Maulana Vikri, Ricky Kambuaya, dan Witan Sulaeman menjadi pencetak gol ke gawang Chinese Taipei. Ketiganya memberikan warna berbeda bagi permainan lini kedua Timnas Indonesia dan bisa menjadi kekuatan untuk menghadapi pertandingan selanjutnya.

Pelatih Shin Tae-yong dinilai kembali jeli dalam menyusun komposisi timnya. Khususnya potensi besar dari lini kedua Timnas Indonesia yang semakin banyak bermunculan pemain baru dan berbakat.

2 dari 3 halaman

Tambah Kreatif

Gol pertama timnas Indonesia yang dicetak oleh Egy Maulana Vikri (kiri) lewat peran Ricky Kambuaya yang mengirimkan bola kepada pemain FK Senica tersebut. (Dok. PSSI)

Timnas Indonesia tampil dengan empat gelandang saat meladeni Chinese Taipei, yaitu Evan Dimas, Adam Alis, Ricky Kambuaya, dan Egy Maulana Vikri. Shin Tae-yong lebih banyak menumpuk pemain di belakang dan hanya menempatkan seorang striker di depan.

Keputusan ini membuahkan hasil positif, karena keempat gelandang tampil dengan impresif. Evan Dimas dan Adam Alis menjalankan tugas untuk keseimbangan lini tengah. Sementara Ricky Kambuaya dan Egy Maulana Vikri sedikit bergerak ke depan membantu penyerangan.

Egy tampil memukau dengan membuka keunggulan Timnas Indonesia. Begitu juga Ricky Kambuaya yang punya kepercayaan diri menusuk dan merusak konsentrasi pertahanan lawan lewat skillnya. Kemudian Shin Tae-yong memasukkan Witan Sulaeman di sisa pertandingan.

Hasilnya luar biasa karena Indonesia menambah dua gol lagi melalui Ricky Kambuaya dan Witan Sulaeman. Pengamat sepak bola nasional asal Kota Solo,, Aris Budi Sulistyo menilai hasil positif yang didapat Timnas Indonesia kemarin tidak terlepas dari performa impresif para pemain di lapangan. Terutama ia melihat barisan gelandang yang semakin kreatif.

“Lini tengah dengan kualitas kemarin sangat menguasai dan rapat. Banyak gelandang artinya jadi lebih solid. Membuat lawan kesulitan mengimbangi,” terangnya kepadaBola.com, Selasa (12/10/2021)

“Memang kreatif tapi belum maksimal. Karena banyak menumpuk, meski mobilitas tinggi,” tutur Aris Budi Sulistyo.

3 dari 3 halaman

Punya Banyak Pilihan

Timnas Indonesia malah kembali membobol gawang Chinese Taipei saat telah memasuki injury time lewat serangan balik. Witan Sulaeman melakukan penetrasi ke kotak penalti lawan sebelum akhirnya melepas tembakan mendatar yang mulus menggetarkan jala gawang Chinese Taipei. (Dok. PSSI)

Apiknya penampilan ini tengah Timnas Indonesia di laga terakhir juga lebih berwarna dengan banyak pilihan yang bisa diturunkan. Selain nama-nama yang lebih dahulu menjadi langganan di Timnas, mulai muncul para debutan.

Ricky Kambuaya, Ramai Rumakiek, dan Ahmad Agung menjadi dua sorotan sebagai debutan yang tampil cukup memukau. Mereka bisa menjadi alternatif selain wajah-wjah lama seperti Evan Dimas, Egy Maulana Vikri, Kadek Agung, Adam Alis, Syahrian Abimanyu, dan Witan Sulaeman.

Menurut eks pelatih Persik Kediri tersebut, menjadi kondisi yang baik bagi Timnas Indonesia karena persaingan untuk membela Merah-putih sangat terbuka lebar. Ia menyebut Shin Tae-yong berani memberikan kesempatan bagi pemain debutan yang secara potensi tidak kalah.

“Persaingan bagus jadi banyak pilihan bagi pelatih. Para debutan itu punya motivasi yang lebih tinggi. Bagus untuk mental pemain karena ada beban cukup berat membawa nama negara,” jelas Aris Budi.

Berita Terkait