Pemerintah Sediakan Vaksin Booster COVID-19 Gratis Hanya untuk 83,1 Juta Orang

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 14 Des 2021, 18:00 WIB
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga saat vaksinasi keliling di Kebon Kacang, Jakarta, Jumat (9/7/2021). Mobil vaksin COVID-19 keliling diluncurkan guna mempercepat pencapaian target vaksinasi COVID-19 untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bola.com, Jakarta - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memastikan kesiapan pemerintah untuk menggelar program vaksin booster COVID-19 untuk masyarakat umum. Namun, tak semua masyarakat mendapatkannya secara gratis.

Program vaksinasi booster COVID-19 untuk masyarakat umum akan dimulai pada Januari 2022. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengaku ada dua skema pemberian booster tersebut yakni gratis dan berbayar.

Advertisement

Untuk vaksin booster COVID-19 yang gratis akan menggunakan APBN dan hanya menyasar 83,1 juta orang. Adapun sisanya akan didistribusikan secara berbayar melalui perusahaan farmasi di Indonesia.

"Untuk vaksinasi booster tahun depan kami akan bagi dua skenario. Untuk vaksinasi lansia dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) non lansia, itu akan ditanggung negara," kata Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (14/12/2021).

"Adapun untuk yang mandiri dan non lansia itu akan kami buka agar perusahaan-perusahaan farmasi bisa mengimpor vaksinnya dan langsung menjual ke masyarakat," tegas Budi Gunadi Sadikin.

Vaksin booster COVID-19 diberikan ke-83,1 juta orang dengan kebutuhan vaksin 92,4 juta dosis. Jumlah tersebut sudah termasuk cadangan sekitar 10 persen.

Adapun vaksin booster COVID-19 yang tidak ditanggung APBN atau berbayar diberikan kepada 125,2 juta orang. Nantinya kebutuhan vaksin yang disediakan sebesar 139 juta dosis.

Sembari menggelar program booster, masyarakat diharapkan tetap menaati protokol kesehatan agar meminimalisir penularan COVID-19. Mulai dari tetap memakai masker, menjaga jarak dalam aktivitas harian, rajin mencuci tangan, tidak berkerumun, serta mengurangi mobilitas di luar ruangan.

Cara di atas menjadi upaya untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 di Indonesia. Apalagi, saat ini Indonesia sedang berusaha untuk mengantisipasi masuknya varian jenis Omicron.

2 dari 3 halaman

Di Bawah Rp300 Ribu

Seorang warga menerima vaksin virus corona COVID-19 Sinovac di pusat vaksinasi massal darurat di lapangan sepak bola di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/9/2021). Vaksinasi ini dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. (Juni Kriswanto/AFP)

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, juga memastikan harga vaksin booster COVID-19 berbayar masih bisa dijangkau masyarakat. Untuk besaran harga pastinya masih dalam tahap diskusi, namun tak lebih dari Rp300 ribu.

"Suntik berbayar alias vaksin booster paling mahal di bawah Rp300 ribu," ucap Budi Gunadi Sadikin.

Harga tersebut dianggap masih bisa dijangkau masyarakat. Namun, dalam kegiatannya nanti tetap akan dilakukan evaluasi penyesuaian harga.

3 dari 3 halaman

Angka COVID-19 di Indonesia

Tenaga kesehatan bersiap mengambil sampel lendir untuk tes usap PCR drive thru di halaman Rumah Sakit Pertamina Jakarta (RSPJ), Rabu (6/1/2021). Kegiatan tes usap drive thru di RSPJ digelar setiap hari mulai pukul 08.00 WIB- 16.00 WIB dengan tarif Rp900 ribu per orang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Satgas COVID-19 mencatat adanya penambahan 190 kasus positif di seluruh Indonesia per Selasa (14/12/2021). Jumlah tersebut membuat angka penyebaran COVID-19 di Indonesia terkonfirmasi mencapai 4.259.439 kasus.

Sementara itu, terjadi penambahan 247 orang yang sembuh dari COVID-19. Dengan demikian, jumlah masyarakat yang sembuh akibat COVID-19 di Indonesia mencapai 4.110.574 orang.

Terjadi penambahan jumlah juga pada kasus meninggal dunia akibat COVID-14. Terdapat penambahan 12 kasus kematian yang membuat sudah 143.960 masyarakat Indonesia yang meninggal akibat COVID-19.