Pfizer Sebut Obat Produksinya Bisa Melawan COVID-19 Varian Omicron

oleh Hanif Sri Yulianto diperbarui 16 Des 2021, 05:20 WIB
Proses pembuatan pil antivirus COVID-19 eksperimental dalam laboratorium Pfizer di Freiburg, Jerman, 16 November 2021. Pfizer meminta regulator untuk mengesahkan pil COVID-19 buatannya setelah terbukti mengurangi rawat inap atau kematian hampir 90 persen. (Handout/Pfizer/AFP)

Bola.com, Jakarta - Pihak Pfizer menyatakan pil eksperimentalnya untuk mengobati COVID-19 dinilai efektif melawan varian Omicron.

Melansir VOA, Rabu (15/12/2021), perusahaan itu juga mengatakan hasil lengkap studi yang dilakukan atas 2.250 orang mengonfirmasi hasil awal yang menjanjikan terhadap pil Pfizer mampu melawan virus: obat mengurangi tingkat rawat inap dan kematian gabungan sekitar 89 persen di antara orang dewasa yang berisiko tinggi jika segera dikonsumsi setelah gejala awal COVID-19.

Advertisement

Selain itu, perusahaan farmasi itu mengumumkan pengujian laboratorium terpisah yang menunjukkan obat tersebut mempertahankan kekuatannya terhadap varian Omicron, sebagaimana telah diprediksi oleh banyak ahli.

Pfizer menguji antivirus itu terhadap obat versi buatan manusia dari protein utama yang digunakan varian Omicron untuk mereproduksi dirinya sendiri.

Pengumuman baru itu mengemuka ketika infeksi COVID-19, kematian, dan rawat inap kembali meningkat dan Amerika Serikat mengalami sekitar 800 ribu kematian akibat pandemi.

Lonjakan terbaru, didorong oleh varian delta, dipercepat akibat cuaca yang lebih dingin, dan terjadi lebih banyak pertemuan di dalam ruangan, sementara para pejabat kesehatan bersiap menghadapi dampak COVID-19 varian baru Omicron.

2 dari 2 halaman

Menanti Izin FDA

Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS (FDA), diharapkan segera memutuskan apakah akan mengesahkan pil Pfizer dan pil pesaingnya Merck, yang diserahkan beberapa minggu sebelumnya kepada regulator.

Jika disetujui, pil itu akan menjadi pengobatan COVID-19 pertama yang dijual bebas, tanpa resep dokter dan tersedia bagi warga Amerika di apotek-apotek.

Data Pfizer dapat membantu meyakinkan regulator tentang manfaat obat buatannya setelah Merck mengungkapkan manfaat lebih kecil obatnya dari taksiran semula dalam pengujian terakhir.

Akhir bulan lalu, Merck mengatakan pil buatannya dapat mengurangi jumlah rawat inap dan kematian hingga 30 persen pada orang dewasa yang berisiko tinggi.