Deadline Jumat, PSSI Mungkin Batalkan Naturalisasi Mees Hilgers dan Kevin Diks untuk Timnas Indonesia

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 09 Feb 2022, 14:30 WIB
Mees Hilgers. Bek tengah FC Twente berusia 20 tahun ini memiliki darah Indonesia dari sang ibu yang lahir di Manado. Meski lahir di Belanda, belum sekalipun ia bermain di level timnas yunior. Bersama FC Twente musim ini ia telah bermain 11 kali dengan mencetak 1 gol dan 1 assist. (twitter@fctwente)

Bola.com, Jakarta - PSSI menunggu restu dari orang tua Mees Hilgers dan Kevin Diks hingga Jumat (11/2/2022). Jika tidak kunjung mendapatkan jawaban atau tidak diizinkan, proses naturalisasi keduanya untuk Timnas Indonesia kemungkinan disetop.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani mendapatkan kabar dari agen Mees Hilgers dan Kevin Diks, bahwa keduanya meminta sang agen untuk memohon izin kepada orang tuanya sebelum dinaturalisasi dan membela Timnas Indonesia.

Advertisement

"Per 8 Februari 2022, si agen belum berbicara kepada orang tua keduanya. Si agen minta waktu 1-2 hari. Paling tidak saya tunggu sampai Jumat, 11 Februari 2022," kata Hasani ketika dihubungi Bola.com, Selasa (8/2/2022).

"Si agen sangat mengerti. Ini masalah izin boleh atau tidaknya keduanya menjadi WNI dan bermain untuk Timnas Indonesia. Tapi, mungkin keduanya masih punya keterikatan dengan orang tuanya."

"Mereka mungkin tidak mau melangkahi orang tuanya. Mungkin agen butuh meyakinkan orang tuanya. Namun, saya dan agen sudah feeling jelek saja. Apa maksud berpikiran jelek ini?".

"Kan biasa, pola pikir orang tua berbeda dengan anaknya. Pertimbangan orang tua biasanya berbeda. Yang saya khawatirkan dengan agen, adalah hal yang seperti itu," papar pria yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris Mahaka Sports and Entertainment itu.

2 dari 5 halaman

PSSI Butuh Jawaban! Yes or No

CEO Mahaka Sport and Entertainment, Hasani Abdulgani menghadiri jumpa pers Jenderal Sudirman Cup di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (26/10/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi TrIsna)

Hasani butuh kepastian dalam waktu dekat. Sebab, proses naturalisasi keduanya bersama Sandy Walsh dan Jordi Amat sudah harus rampung pada April 2022. PSSI menargetkan keempatnya dapat membela Timnas Indonesia dalam Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 pada Juni 2022.

"Saya butuh jawaban secepatnya. Sebab, PSSI punya target keempatnya bisa dipanggil untuk Kualifikasi Piala Asia 2023. Kalau memang orang tua kedua pemain ini tidak setuju, bilang saja no," terang Hasani.

"Kalau orang tua keduanya bilang yes, saya langsung proses. Kalau no, saya akan melapor ke PSSI dan Shin Tae-yong bahwa dua pemain ini tidak bisa dinaturalisasi karena faktor orang tua."

"Kalau begitu, mau dengan Walsh dan Jordi saja atau mau mencoba pemain lain? Kalau mau pemain lain, siapa? Kita kan perlu move on, tidak perlu mendayu-dayu dan melankolis. Jadi saya kasih waktu agen 1-2 hari. Saya mau jawaban yes or no," ujar Hasani.

3 dari 5 halaman

Shin Tae-yong Minta Kevin Diks Lagi

Pada tahun 2002 dia mengasah talentanya di VIOS Vaassen hingga 2004. Bakatnya ikut dilirik Vitesse pada musim 2014 hingga 2016. Diks juga pernah bermain untuk Fiorentina, Empoli, dan juga Feyenoord. Kini Diks bermain untuk FC Kopenhagen. (Twitter @KevinDiks_)

Nama Kevin Diks sempat masuk ke dalam daftar empat pemain keturunan di Eropa yang direkomendasikan Shin Tae-yong untuk dinaturalisasi PSSI demi Timnas Indonesia.

Selain Kevin Diks, tiga pemain lainnya adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Mees Hilgers.

Pada Desember 2021, Shin Tae-yong berubah pikiran. Arsitek asal Korea Selatan itu mengganti Kevin Diks dengan Ragnar Oratmangoen karena si pemain punya posisi yang identik dengan Sandy Walsh.

Keduanya sama-sama menyisir pos bek sayap kanan.

Beberapa waktu lalu, Hasani mengaku dihubungi oleh agen dari Kevin Diks. Pemain berusia 25 tahun itu disebut berminat untuk menjadi WNI dan membela Timnas Indonesia.

Shin Tae-yong punya kebijakan untuk mewawancarai pemain keturunan lebih dulu sebelum diproses oleh PSSI. Pelatih berusia 51 tahun itu telah melakukan interviu dengan Sandy Walsh dan Jordi Amat.

"Tapi kok Shin Tae-yong tidak pernah meminta nomor Oratmangoen. Namun, ada kabar Diks mau. Lalu, Shin lewat penerjemahnya, Yoo Jae-hoon bertanya ke saya tentang status empat pemain itu," imbuh Hasani.

"Saya bilang Walsh dan Jordi sudah oke. Tapi masih nunggu dokumen dari Hilgers dan Oratmangoen. Lalu saya bilang bahwa Diks mau. Dia bilang tunggu sebentar."

"Telepon dimatikan. Tidak lama, kami komunikasi lagi. Dia bilang Shin Tae-yong mau ambil Diks saja, Oratmangoen nanti. Saya bilang sejauh ini permintaannya empat, karena itu awalnya," jelas Hasani.

4 dari 5 halaman

2 Pemain dalam Proses

Pemain keturunan Indonesia, Jordi Amat ketika masih membela Swansea City. (AFP/Ian MacNicol).

Sementara itu, proses naturalisasi dua pemain Eropa masih berjalan. Keduanya adalah Sandy Walsh dan Jordi Amat. Dokumen keduanya masih ditinjau oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

"Kemenpora sudah menghubungi PSSI untuk meminta beberapa dokumen tambahan. Namun, sepertinya dokumen dari federasi, bukan pemainnya," jelas Hasani.

"Selasa, 8 Februari 2022 siang tim legal PSSI melaporkan ke saya seperti itu. Sudah ada kontak dari Kemenpora. Artinya masih dalam proses," imbuh Hasani.

5 dari 5 halaman

Update dari Hasani Abdulgani

Berita Terkait