Hasani Abdulgani soal Kegagalan Timnas Indonesia Berangkat ke Piala AFF U-23: Tidak Ada Plan B

Timnas Indonesia U-23 gagal berangkat ke ajang Piala AFF U-23 yang digelar di Kamboja sejak 14 Februari lalu. Kondisi kesehatan skuad Garuda yang terserang COVID-19 jadi penyebabnya.

BolaCom | Hery KurniawanDiterbitkan 16 Februari 2022, 22:00 WIB
Timnas Indonesia dan Timor Leste yang akan menjalani dua kali laga uji coba dalam FIFA Matchday telah menjalani sesi latihan terakhir jelang laga pertama, Kamis (27/1/2022). (Bola.com/Maheswara Putra)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 gagal berangkat ke ajang Piala AFF U-23 yang digelar di Kamboja sejak 14 Februari lalu. Kondisi kesehatan skuad Garuda yang terserang COVID-19 jadi penyebabnya.

Anggota komite eksekutif PSSI, Hasani Abdulgani memberikan penjelasan terkait hal itu. Menurut dia, sejatinya PSSI sudah siap untuk melepas skuad asuhan Shin Tae-yong ke Kamboja.

Advertisement

Namun, sehari sebelum waktu keberangkatan yang direncanakan, terdapat kasus positif COVID-19 yang menyerang pemain Timnas Indonesia U-23, staf pelatih dan juga beberapa ofisial.

"Saya sudah siap untuk melepas tim ini ke Kamboja, soalnya Ketua Umum PSSI (Iwan Bule) sudah beri arahan. Malam sebelum berangkat, waktu itu ada info empat pemain kena COVID-19, terus nambah. Jadi waktu itu terpaksa dibatalkan karena masalah kesehatan,” ujar Hasani di kalan Youtube Tommy Desky.

Hasani kemudian menegaskan gagalnya Ronaldo Kwateh dan kolega berangkat ke Kamboja ini murni soal masalah kesehatan. Ia menampik ada alasan politis dibalik hal ini.

"Enggak mungkin berangkat dalam kondisi orang positif. Kalaupun bisa penyembuhan itu enggak bisa 1-2 hari. Untuk sampai fit paling tidak 10 hari. Jadi tidak ada masalah politis, tidak ada masalah lain. Ini murni masalah kesehatan,” tegasnya.

 

 

 


Akui Tidak Ada Rencana Cadangan

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Maheswara Putra/Bola.com)

Hasan Abdulgani menjelaskan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong yang kali pertama melapor mengenai kondisi skuad yang dinilai kurang sehat. Setelah itu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan langsung melakukan pengecekan.

"Tentu yang pertama tahu STY karena itu pemain dia. Lalu ketua umum kroscek ke dokter ke semua pihak. Kenyataannya orang kena COVID-19, ketua umum diskusi dengan Exco untuk ambil keputusan itu,” urainya.

Hasan kemudian mengakui PSSI tidak memiliki rencana B. Pihaknya tidak mengantisipasi jika di skuad yang sudah terpilih ada pemain yang terpapar COVID-19.

"Memang situasi seperti ini kita enggak bisa raba-raba, kita tidak persiapkan plan B. Enggak mungkin juga kirim pemain lain dalam dua hari," kata Hasani. 

"Bahasanya adalah kita sudah persiapkan tim ini dengan baik tapi karena kondisinya seperti ini, apesnya pas kita mau berangkat terjadi hal seperti ini,” jelasnya.

 

 


Pelajaran Berharga

Timnas Indonesia menurunkan tiga pemain yang sebelumnya jarang menjadi starter, di antaranya Syahrul Trisna Fadillah, Sani Rizki dan Edo Febriansyah. (Bola.com/Maheswara Putra)

Kegagalan Timnas U-23 berlaga di ajang Piala AFF U-23 ini tentu jadi pelajaran penting bagi PSSI. Sebab, di tahun ini beragam agenda sepak bola internasional sudah menanti.

Sebut saja ajang kualifikasi Piala Asia 2023. Lalu ada pula ajang SEA Games 2022. Jangan lupakan Piala AFF level senior yang bakal digelar akhir tahun nanti.

"Ke depan ada kualifikasi Piala Asia, ada SEA Games. Harusnya AFF U-23 itu ajang melihat para pemain untuk menuju target lebih tinggi. Tapi ini di luar kemampuan manusia, ini sesuatu yang disebut emergency,” kata Hasani.

"Ini jadi pelajaran bagi federasi saat kami hadapi event yang lebih krusial, federasi sudah persiapkan plan A dan plan B. Ini kan PSSI terjebak pada plan A saja." 

"Jadi harusnya tidak hanya menyiapkan satu tim saja tapi ada tim cadangannya, dengan resiko nanti jangan dibully,” pintanya.