Dulu Ada Fenomena Ronaldo Si Gigi Kelinci, Bisakah Muncul di Piala Dunia 2022

oleh Choki Sihotang diperbarui 04 Agu 2022, 21:35 WIB
Ronaldo saat membela Timnas Brasil di Piala Dunia 2002. (Bola.com/Dok. FIFA)

Bola.com, Jakarta - Silakan memberikan julukan apapun kepada Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Namun, julukan "El Fenomeno" atau "Sang Fenomenal" hanya milik Ronaldo Nazario. Tak ada pemain lain yang boleh menyandang julukan dahsyat itu.

Jika tak ada lagi, lalu apakah akan muncul di Piala Dunia 2022 sosok yang sanggup menyamai Ronaldo?. Tentu, hanya para pemain saja yang bisa menjawab tantangan ala Si Gigi Kelinci dari Brasil tersebut.

Advertisement

 

2 dari 9 halaman

Sosok Legenda

Ronaldo adalah legenda terbaik Brasil, seperti halnya Pele. Bersama Selecao, Ronaldo tampil dalam tiga Piala Dunia. Dua di antaranya juara yakni edisi 1994 dan 2002. Di Piala Dunia 1988, Ronaldo cs nyaris memenangkannya jika saja tak kalah di final melawan tuan rumah Prancis.

Kiprah Ronaldo di Piala Dunia layak diacungi jempol. Dia masih berusia 17 tahun ketika Piala Dunia 1994.

 

3 dari 9 halaman

Belum Siap

Beberapa jam sebelum final Piala Dunia 1998, penyerang Brasil, Ronaldo dilaporkan mengalami maslah kebugaran hingga keluar busa dari mulutnya. Sempat dilarikan ke rumah sakit, ia tetap memaksakan masuk ke lapangan untuk bermain. Sayangnya Brasil harus kalah dari Prancis. (AFP/Toshifumi Kitamura)

Banyak yang berpendapat, bocah asal Rio itu belum siap beraksi di panggung dunia. Meski tak mendapat kesempatan di sepanjang turnamen dari pelatih Carlos Alberto Parreira, Ronaldo tetap berbangga karena masuk skuad Brasil di usia yang sangat muda.

Sepertinya, Ronaldo memang sengaja tak dimainkan agar rekor pemain muda Brasil yang tampil di Piala Dunia tetap disandang Pele. Nama terakhir juga berusia 17 tahun saat memenangkan Piala Dunia 1958.

 

4 dari 9 halaman

Sorotan Dunia

Satu yang pasti, keikutsertaannya di Piala Dunia 1994 mendapat ekspos luar biasa. Klub-klub beken Eropa pun berlomba-lomba mendekatinya. Raksasa Belanda, PSV Eindhoven, merekrutnya dari Cruzeiro dengan biaya transfer 4,2 juta euro.

Berlayar dari Belanda, pria kelahiran 8 September 1976 ini, berlabuh di Barcelona, Inter Milan, Real Madrid, AC Milan. Akhirnya, ia kembali ke Brasil pada 2009 memperkuat Corinthians.

 

5 dari 9 halaman

Pildun 1998

Ronaldo Luiz Nazario. Striker Brasil yang kini berusia 45 tahun dan telah pensiun dari sepak bola internasionl pada Juni 2011 ini menempati posisi ke-2 sebagai pencetak gol terbanyak di putaran final Piala Dunia. Dalam 4 edisi, 1994 hingga 2006 ia mampu mengoleksi 15 gol dan 5 assist dalam 19 laga. Gol ke-15 dicetak saat Brasil menang 3-0 atas Ghana di babak 16 Besar Piala Dunia 2006, 27 Juni 2006. Pria yang kini menjadi presiden klub Real Valladolid ini total mengoleksi 2 gelar Piala Dunia, yaitu edisi 1994 dan 2002. (AFP/Valery Hache)

Pada Piala Dunia 1998, Ronaldo berusia 21 tahun dan berbekal 34 gol bersama Inter. Dia satu di antara pemain di starting XI andalan sang arsitek Mario Zagallo.

Tampil gemilang, Ronaldo membawa Tim Samba ke partai puncak. Mereka bersua tuan rumah Prancis. Jelang duel, Ronaldo ditimpa musibah.

 

6 dari 9 halaman

Bahaya Kejang

Dia kejang-kejang usai makan siang di hotel dimana Timnas Brasil menginap. Mulutnya mengeluarkan busa. Semua panik. Roberto Carlos berteriak minta tolong. Ronaldo segera dilarikan ke rumah sakit.

Melihat kondisi pemain kesayangannya belum 100 persen bugar, Zagallo tak memasukkan nama Ronaldo di line up terakhir. Ronaldo memohon dan Zagallo akhirnya luluh.

 

7 dari 9 halaman

Kembali Berjaya

Mantan penyerang Brasil Ronaldo melakukan selebrai dengan Edilson setelah mencetak gol ke gawang Turki pada pertandingan 62 besar Piala Dunia 2002. Edilson diduga menggunakan ketenarannya untuk meyakinkan para mitra usahanya. (AFP PHOTO/DAMIEN MEYER)

Sayang, di final, nasib baik tak berpihak kepada Brasil, juga kepada Ronaldo. Mereka kalah telak tiga gol tanpa balas.

Ronaldo kembali jadi tumpuan di Piala Dunia 2002. Di sinilah dia berjaya. Tak hanya membawa Brasil ke singgasana juara usai melumat Jerman 2-0 di final, Ronaldo juga mengukuhkan dirinya sebagai striker tersubur dengan torehan delapan lesakan.

 

8 dari 9 halaman

Lama Melekat

Oh ya, ngomong-ngomong, perlu kamu diketahui, julukan Il Fenomeno sudah lama melekat pada Ronaldo, tepatnya pada 1997. Saat itu, Ronaldo yang merupakan mesin gol Inter, sangat ditakuti di Serie A, memimpin Brasil bertanding melawan Italia di ajang Le Tournoi.

Sebelum duel, Paolo Maldini, berkata kepada Fabio Cannavaro,"Sekarang mari kita lihat apakah dia benar-benar fenomenal". Doa Maldini terkabul. Berakhir imbang 3-3, Ronaldo menyumbang sebiji gol.

 

9 dari 9 halaman

Messi dan Ronaldo

Ilustrasi - Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi (Bola.com/Adreanus Titus)

Lantas, bagaimana dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi? Mampukah keduanya memenangkan Piala Dunia 2022 Qatar? La Pulga akan memimpin Argentina, sementara CR7 memimpin Portugal.

Baik Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo sama-sama belum pernah memenangkan Piala Dunia. Jadi, ini adalah momen yang tepat bagi keduanya untuk menyempurnakan pencapaian terbaiknya di pentas balbalan terakbar.

Berita Terkait