Tragedi Kanjuruhan: Mahfud MD Minta Menpora Segera Panggil PSSI, Manajemen dan Panpel Arema

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 03 Okt 2022, 14:15 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan keterangan terkait situasi Papua usai penetapan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka kasus korupsi di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (19/9/2022). Mahfud menyebut panasnya kondisi Papua tak lepas dari penetapan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka korupsi oleh KPK. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bola.com, Jakarta - Menko Polhukam RI, Mahfud MD, menginstruksikan Menpora untuk segera mengundang PSSI, manjaemen dan panpel Arema untuk mengevaluasi total setelah tragedi Kanjuruhan.

Sepak bola Indonesia berkabung setelah ratusan suporter Arema meninggal dunia akibat kerusuhan pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).

Advertisement

Ratusan nyawa melayang akibat tragedi itu. Menurut data terbaru yang disampaikan oleh Mahfud MD per Senin (3/10/2022) pukul 10.30 WIB, 125 orang yang menjadi korban jiwa dalam insiden.

2 dari 4 halaman

Penembakan Gas Air Mata

Tetapi pihak keamanan melakukan kebijakan yang kontroversial. Mereka justru menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa yang terus merengsek ke dalam lapangan. Langkah tersebut justru membuat kondisi di lapangan makin runyam. (AP/Yudha Prabowo)

Tragedi tersebut dipicu oleh kekalahan tipis 2–3 Arema dari Persebaya. Aremania yang tak terima hasil negatif tersebut langsung menyerbu ke lapangan setelah wasit meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya laga.

Petugas keamanan sempat mencoba menghalau serbuan suporter. Gas air mata pun ditembakkan demi mengantisipasi kericuhan. Namun, kondisi justru menjadi makin kacau lantaran diarahkan ke tribune.

Penembakan gas air mata ke tribune membuat suporter panik dan berusaha keluar dari stadion. Akibatnya, terjadi penumpukan massa.

3 dari 4 halaman

Langkah Pemerintah

Hingga berita ini dimuat, belum ada rilis resmi jumlah korban jiwa dalam peristiwa mencekam usai duel Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam. Yang jelas tidak ada sepak bola seharga nyawa manusia. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Pemerintah kini berupaya melakukan langkah-langkah penanganan terhadap insiden di Kanjuruhan. Salah satu cara yang diambil ialah dengan melakukan evaluasi total terhadap peraturan dalam pelaksanaan pertandingan sepak bola.

“Kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, supaya secepatnya mengundang PSSI, pemilik klub, panitia pelaksanaan daerah, dan pihak lain-lain yang terkait,” ujar Menko Polhukam Mahfud MD dalam konferensi pers pada Senin (3/10/2022) via Liputan6.com.

“Untuk memastikan tegaknya peraturan dalam pelaksanaan pertandingan, baik yang dibuat oleh FIFA, maupun yang diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan kita sebagai bagian dari upaya evaluasi total yang kita kerjakan,” sambungnya.

 

4 dari 4 halaman

Bentuk Tim Pencari Fakta

Suporter memasuki lapangan saat terjadi kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Pemerintah Indonesia juga akan membentuk tim gabungan independen pencari fakta alias TGIPF untuk tragedi Kanjuruhan.

“Untuk mengungkap kasus atau peristiwa Kanjuruhan yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022, pemerintah membentuk tim gabungan independen pencari fakta atau TGIPF yang akan dipimpin langsung oleh Menko Polhukam,” ujar Mahfud.

Anggota TGIPF tragedi Kanjuruhan bakal diumumkan dalam 24 jam ke depan.

 

Sumber: Liputan6.com