Kelompok Suporter La Grande Indonesia Absen dari Laga Timnas Indonesia Vs Vietnam, Sekjen PSSI: Itu Hak Mereka

oleh Hery Kurniawan diperbarui 06 Jan 2023, 16:06 WIB
Terakhir kali Indonesia tampil di SUGBK pada 2019 lalu dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Kala itu, SUGBK menjadi saksi bisu kehancuran skuad Garuda yang dilibas Thailand. (Bola.com/M iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia menjamu Timnas Vietnam pada leg pertama semifinal Piala AFF 2022. Laga ini digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (06/01/2023) sore WIB.

Ada insiden kurang mengenakkan sebelum laga ini. Kertas koreo yang telah disiapkan oleh salah satu kelompok suporter Timnas Indonesia dirusak.

Advertisement

Hal itu memancing kekecewaan dari La Grande Indonesia. Melalui pernyataan resmi di media sosial, La Grande Indonesia memutuskan absen dari laga melawan Vietnam.

Mereka yang biasanya memenuni tribune sisi utara Stadion Utama Gelora Bung Karno akan absen pada laga ini.

2 dari 4 halaman

Tanggapan Sekjen PSSI

Sekjen PSSI, Yunus Nusi memberikan keterangan saat konferensi pers mengenai kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, pada Minggu (02/10/2022) di Stadion Madya, Senayan, Jakarta. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi memberikan tanggapan mengenai kejadian itu. Yunus mengakui tidak paham alasan mengapa kertas koreo itu dirusak.

"Saya tidak tahu alasannya apa," kata Yunus kepada awak media.

Mengenai absennya La Grande Indonesia, Yunus Nusi menyebut itu menjadi hak mereka.

"Itu menjadi hak mereka, yang penting tiket sudah terjual 50 ribu lebih," sambungnya.

3 dari 4 halaman

Bersikap Dewasa

Perwakilan Asprov PSSI DKI Jakarta, Taufik Jursal Effendi (kanan) saat bertemu Sekjen PSSI Yunus Nusi (istimewa)

Lebih lanjut, Yunus Nusi pun meminta para suporter untuk bisa bersikap lebih dewasa. Yang terpenting adalah dukungan yang positif untuk Timnas Indonesia.

"Ya kami berharap kita bisa bersikap dewasa saja sekarang ini untuk kepetingan Timnas Indonesia," harapnya.

Yunus kemudian menyampaikan harus ada komunikasi yang lebih baik ke depan. Supaya kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Kalau ada hal-hal yang kurang berkenan ya komunikasikan saja baik-baik dengan kami," tandasnya.

4 dari 4 halaman

Salah Paham

Yunus Nusi pun menceritakan apa yang terjadi di SUGBK, sehingga terjadi salah pengertian antara pihak keamanan dan La Grande Indonesia.

Yunus menyebut pihak La Grande Indonesia menyusup ke GBK pagi-pagi untuk memasang spanduk dan kertas koreo. Namun, pihak GBK tidak mengetahui rencana itu.

"Kawan-kawan La Grande buat apa pagi-pagi harus menyusup ke stadion. Padahal komunikasikan saja ke kami. Biasanya kan kalau ingin pasang spanduk memang diperiksa spanduknya," jelasnya.

"Keamanan GBK kaget dan tidak saling memahami akhirnya terjadi seperti itu," tegas Yunus Nusi.