Jalan Termudah Meraih Gelar dalam Sejarah Liga Inggris : Arsena dan Chelsea Pernah Merasakan, Kok Susah Terulang ?

oleh Choki Sihotang diperbarui 21 Feb 2023, 09:59 WIB
Premier League - Ilustrasi Manchester City Juara Premier League Musim 2021-2022 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Publik masih memandang Liga Inggris sebagai kompetisi terketat di seluruh dunia. Tak heran jika seluruh mata seolah terkena magnet agar tak pernah sedetikpun melewatkan berbagai pertandingan setiap pekannya.

Pada sisi partisipan, seluruh tim harus bertarung habis-habisan dalam setiap laga guna meraup tiga angka. Tak ada jaminan pula, tim-tim unggulan selalu menang melawan kelompok medioker.

Advertisement

Oleh karena itu, kejutan demi kejutan kerap terjadi di setiap pekan, terkait hasil akhir yang berakhir getir bagi tim-tim beken. Sebelum Liga Inggris meluncur kali pertama pada 1992, kompetisi tertinggi Inggris adalah Liga Utama Inggris dan dimulia pada 1888.

Tapi tahukah kamu, dalam sejarahnya yang panjang itu, ternyata ada momen di mana tim bisa meraih gelar dengan relatif mudah. Berikut ini beberapa kenyataan klub yang pernah memenangkan gelar dengan tampil dominan dari para pesaing.

 

2 dari 7 halaman

Manchester City (2020/2021)

Sempat kejar-kejaran dengan rival sekota, Manchester United, namun sang musuh seolah kehabisan bensin. Kali ini, Manchester City menyegel trofi Liga Inggris 2020/2021.

Perjuangan yang tak kenal lelah menempatkan The Citizens di puncak klasemen hingga akhir musim. Mereka mengumpulkan 86 poin atau unggul 13 poin dari Setan Merah, yang harus puas berada di posisi kedua.

Sebenarnya, tanda-tanda kedigdayaan Man City sudah terlihat sejak Desember hingga Maret. Kala itu, mereka meraih kemenangan beruntung selama 82 hari, termasuk 12 kemenangan tandang berturut-turut.

 

3 dari 7 halaman

Liverpool (2018/2019)

Kiper Porto asal Spanyol, Iker Casillas (tengah) melakukan penyelamatan saat bertanding melawan Liverpool pada leg pertama perempat final Liga Champions di stadion Anfield di Liverpool, Inggris barat laut pada 9 April 2019. (AFP/Paul Ellis)

Kali ini bukan terkait kemudahan Liverpool meraih jawara, melainkan jalan enak sang lawan. Sekiranya saja tak terganggu Covid 19 dan kompetisi tetap berlanjut, tidak sulit membantah Liverpool dapat dengan mudah mengumpulkan lebih dari 100 poin. Namun, di ujung musim, apa yang terjadi sungguh menyesakkan.

Liverpool di posisi kedua, sedangkan Manchester City berada di atas. Keduanya hanya terpaut sebiji poin, 98 versus 97. Sebelum Covid 19 menyerbu, Liverpool unggul 25 poin dari City dalam 29 pertandingan.

Sebelum lockdown, The Reds sudah mengemas 27 kemenangan. Ketika kompetisi berlanjut tiga bulan kemudian, Liverpool justru kalah 0-4 dari The Citizens. Kemenangan di pekan ke-32 itu sekaligus memastikan City meraih gelar yang seharusnya milik Liverpool. Konyol!

 

4 dari 7 halaman

Manchester City (2017/2018)

Kapten Manchester City, Vincent Kompany, mengangkat trofi juara Premier League 2018-2019, Minggu malam WIB (12/5/2019). (AFP/Glyn Kirk)

Seratus poin? Ya, 100 poin. City mengunci musim 2017/2018 dengan status jawara. Tim asuhan Pep Guardiola sukses menyisihkan pesaing-pesaing terberatnya seperti Manchester United, Tottenham Hotspur, Liverpool, Chelsea, dan Arsenal.

Statistik City sungguh mengagumkan. Poin tandang terbanyak (50), kemenangan terbanyak (32), kemenangan tandang terbanyak (16), gol terbanyak (106) sampai selisih gol terbaik (+79).

Belum cukup?, mereka memetik kemenangan beruntun terbanyak (18), kemenangan tandang terbanyak berturut-turut (11) dan kemenangan gelar Premier League paling awal, yakni 5 pertandingan tersisa.

 

5 dari 7 halaman

Chelsea (2004/2005)

Sejak mendapat kucuran dana segar dari Roman Abramovich Chelsea menjelma menjadi raksasa Liga Inggris. Dengan bermaterikan pemain berlabel bintang The Blues mampu menjuarai Premier League sebanyak lima kali yakni pada 2005, 2006, 2010, 2015, 2017. (AFP/Carl De Souza)

Setelah setengah abad menanti, The Blues kembali ke singgasana juara Premier League pada musim 2004/2005. Pencapaian yang menguras pikiran dan tenaga, mengingat Chelsea memenangkan liga utama pada musim 1954/1955.

Awalnya, tak sedikit yang skeptis apakah Jose Mourinho bisa langsung bersaing. Hal itu mengingat juru taktik asal Portugal ini berstatus baru datang.

Namun, keraguan tersebut perlahan sirna. Mourinho mengawali tugas beratnya dengan menggebuk Manchester United dalam pertandingan pertama. Kemenangan itu membuat Mourinho dan pasukannya kian percaya diri.

Hingga Oktober, Chelsea tak terkalahkan. Akhirnya, bisa ditebak, Frank Lampard dkk tampil sebagai jawara dengan genggaman 95 poin. Sepanjang musim, Chelsea hanya kebobolan 15 gol. Sulit dipercaya!

 

6 dari 7 halaman

Arsenal (2003/2004)

Pada musim ini, Arsenal benar-benar top. The Gunners membungkus gelar tanpa terkalahkan sepanjang musim. Mereka mengemas 26 kemenangan dan 12 kali seri. Edan!

Sebelumnya, tim yang pernah melakukannya di kasta tertinggi Inggris adalah Preston pada musim 1888/1889. Dimotori bintangnya asal Prancis, Thierry Henry, tim racikan Arsene Wenger finis dengan total 90 poin.

Kondisi itu membuat mereka unggul 11 poin dari Chelsea di posisi kedua dengan tuaian 79 poin. Henry mengukuhkan diri sebagai yang tersubur dengan torehan 30 gol.

Namun, sejak saat itu, Meriam London tak pernah lagi juara dan inilah yang coba diupayakan Mikel Arteta musim ini. Sanggupkah?

Sumber: Fourfourtwo

7 dari 7 halaman

Arsenal Menuju Juara?

Berita Terkait