BRI Liga 1: Ini yang Sudah Diberikan Singgih Pitono untuk Mengembalikan Ketajaman Penyerang Arema FC

oleh Iwan Setiawan diperbarui 03 Mar 2023, 10:15 WIB
Asisten Pelatih Arema FC, Singgih Pitono. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Jakarta - Arema FC masih jadi tim terbawah dalam urusan mencetak gol. Tim besutan I Putu Gede Swisantoso itu baru mengemas 25 gol dari 25 pertandingan BRI Liga 1 2022/2023.

Tapi, perlahan tapi pasti pemain Arema mulai memperlihatkan perkembangan. Di laga sebelumnya, meski kalah dari Persik, mereka bisa mencetak dua gol. Lewat bunuh diri Rohit Chand dan tendangan Dedik Setiawan.

Advertisement

Bisa jadi program khusus untuk para striker Arema mulai bekerja. Karena assisten pelatih, Singgih Pitono yang dua kali jadi top skorer Galatama dapat tugas untuk memoles para striker.

"Ya jelas mengasah terus insting, naluri gol, penempatan posisi yang ideal juga. Jadi, mereka akan terbiasa untuk menciptakan peluang dan mencetak gol dalam latihan. Nantinya terbawa ke pertandingan,” kata Singgih yang jadi stiker Arema era 90-an ini.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Bangun Chemistry

Pemain Persib Bandung, Henhen Herdiana (kanan) berusaha mengadang pemain Arema FC, Dedik Setiawan pada pertandingan pekan ke-26 BRI Liga 1 2022/2023 yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, Kamis (23/2/2023). (Bola.com/Ikhwan Yanuar)

Selain memberikan materi finishing, dia coba membuat para striker Arema punya chemistry dengan pemain lain. Terutama yang bertugas memberikan suplai bola. Baik gelandang maupun winger.

"Membangun chemistry dengan pengumpannya juga penting. Para striker ini harus banyak berkomunikasi dengan pengumpannya,” sambungnya.

Musim ini, Arema sebenarnya berharap pada sosok Abel Camara sebagai striker utama. Namun penyerang 33 tahun asal Guinea Bissau ini tergolong pemain pendiam.

Sehingga sampai saat ini dia baru mencetak 4 gol. Justru Dedik Setiawan yang jadi pemain tersubur Arema dengan 8 gol.

 

3 dari 4 halaman

Tergantung Individu Striker

Penyerang Arema FC, Dedik Setiawan, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Persis Solo. (Dok. Arema FC)

Namun, latihan khusus yang diberikan Singgih tidak menggaransi striker Arema langsung subur. Dia mengaku semua kembali kepada situasi di pertandingan dan individu pemain.

Karena ada kalanya lawan sedang punya pertahanan yang bagus. Itu jadi sebuah tantangan bagi pemain.

"Kalau sudah di pertandingan, apa seorang pelatih bisa menolong? Jadi seorang striker dituntut improvisasi dan cepat mengambil keputusan ketika punya peluang mencetak gol. Dan itu kembali ke individu pemain,” terangnya.

4 dari 4 halaman

Yuk Lihat Peta Persaingan

Berita Terkait