Tumbang dari Bhayangkara FC di BRI Liga 1, Bali United Tuai Kritik Suporter: Kembali ke Setelan Pabrik

oleh Alit Binawan diperbarui 11 Mar 2023, 22:30 WIB
Liga 1 - Ilustrasi Logo Bali United BRI Liga 1 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Denpasar - Kalah dari Persikabo 1973 lalu ditahan imbang Persita Tangerang, Bali United belum mampu keluar dari hasil minor.

Menghadapi Bhayangkara FC dalam pekan ke-30 BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, pada Sabtu (11/3/2023, Bali United justru kalah dengan skor 3-1.

Advertisement

Tiga gol kemenangan Bhayangkara FC diciptakan oleh Sani Rizky Fauzi pada menit ke-8, Dendy Sulistyawan di menit ke-62, dan Alex Martins Ferreira pada menit ke-90. Bali United hanya mampu mencetak gol melalui Privat Mbarga pada menit ke-45+1.

Lagi-lagi menelan kekalahan, Bali United akhirnya tersingkir dari 5 besar. Madura United dan Borneo FC merangsek ke posisi 5 besar dan Bali United harus turun ke peringkat 6 dengan meraih 47 poin.

Bhayangkara FC menguntit di posisi 7 dengan hanya terpaut 3 poin saja. Jelas bagi Bali United, ini menjadi sinyal bahaya. Kritikan pun mulai muncul kembali di kolom komentar akun Instagram resmi Bali United.

 

2 dari 5 halaman

Kembali ke Setelan Pabrik

Pelatih Bali United, Stefano Teco. (Bola.com/Yoppy Renato)

Banyak yang menganggap permainan Bali United monoton dan kembali lagi ke setelan pabrik. Padahal target dari Manajemen Bali United saat ini adalah bisa bertengger di 5 besar saat akhir musim BRI Liga 1 2022/2023.

Kritikan dari suporter di dunia maya saat ini memang tidak sederas saat Bali United tidak bisa menang dalam 6 pertandingan pertama di putaran kedua.

Tetapi tetap saja kritikan ini harus menjadi evaluasi untuk Teco dan manajemen Bali United. Kabar baiknya, usai pertandingan, Teco menyadari Bali United dalam kondisi yang tidak baik-baik saja.

"Pasti semua tim bermain, untuk tidak mau kalah. Kami tidak datang kesini untuk kalah,” jelasnya.

Namun lagi-lagi Teco berdalih jika apa yang dilakukannya saat ini adalah untuk melihat sejauh mana komposisi terbaik yang akan dilakukan Bali United dengan memainkan pemain-pemain yang jarang dimainkan.

 

 

3 dari 5 halaman

Hilang Konsentrasi di Bola Mati

Mantan arsitek Persija Jakarta ini berdalih kekalahan kesepuluh Serdadu Tridatu musim ini akibat dari hilangnya konsentrasi saat sepakan bola mati.

Contohnya ketika gol dari Dendy Sulistyawan. Para pemain Bali United tidak banyak bergerak dan belum siap saat Matias Mier melakukan sepak pojok yang langsung disundul oleh Dendy.

"Kedua tim bermain terbuka dan kami kecolongan karena kurang fokus. Kami hilang konsentrasi di bola mati. Kami bermain cepat tetapi hilang marking. Di menit akhir, kami tahu kualitas Alex Martins. Dia bisa cetak gol melawan kami,” jelasnya.

 

 

4 dari 5 halaman

Dukungan dari Lerby

Penyerang Bali United, Lerby Eliandry (kostum putih). (Bola.com/ Ikhwan Yanuar Harun)

Sementara itu, Lerby Eliandry Pong Babu harus mengakhiri musim ini lebih cepat karena mengalami cedera robek tendon achilles. Butuh waktu lama untuk ia bisa pulih 100 persen dari cedera.

Meskipun tidak bisa membantu tim di dalam lapangan, namun Lerby terus memantau perkembangan Bali United sembari menjalani pemulihan cedera.

Di kolom komentar akun Instagram resmi Bali United, mantan penyerang Borneo FC itu juga memberikan dukungan moril untuk Nadeo Arga Winata dkk.

“Bukan hasil yang kita mau. Bukan musim yang mudah. Tapi semua tidak berhenti di sini. Terus berjuang sampai akhir teman-teman,” tulisnya.

5 dari 5 halaman

Yuk Lihat Peta Persaingan

Berita Terkait