Momen PSM Juara Liga Indonesia 1999 / 2000: Magis Kurniawan Dwi Yulianto

oleh Hery Kurniawan diperbarui 01 Apr 2023, 15:45 WIB
Selebrasi para pemain dan ofisial tim PSM Makassar setelah mengalahkan Madura United sekaligus memastikan gelar juara BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (31/3/2023) malam WIB. (Bola.com/Wahyu Pratama)

Bola.com, Makassar - PSM Makassar dipastikan menjadi juara BRI Liga 1 2022/2023. Torehan poin mereka tak akan bisa dikejar oleh Persib Bandung yang berada di posisi kedua.

Kepastian Juku Eja menjadi juara terjadi pada Jumat (31/3/2023) malam WIB. PSM Makassar meraih kemenangan meyakinkan 3-1 di markas Madura United, Stadion Gelora Ratu Pamelingan yang terletak di Pamekasan, Jawa Timur.

Advertisement

Gelar juara ini terasa sangat manis bagi PSM Makassar. Mereka harus menunggu 23 tahun untuk bisa kembali menjadi yang terbaik di Tanah Air.

Diketahui terakhir kali PSM Makassar menjadi juara liga adalah pada musim 1999/2000. Saat itu liga sepak bola level tertinggi Indonesia dikenal dengan Liga Bank Mandiri.

Bola.com mengajak pembaca bernostalgia, mengingat kembali momen keperkasaan PSM Makassar sepanjang musim, juga aksi magis Kurniawan Dwi Yulianto untuk PSM pada laga final.

2 dari 7 halaman

Skuad Mewah

PSM Makassar - Pesona Skuat PSM 1999-2000 (Bola.com/Adreanus Titus/Foto: Abdi Satria)

PSM Makassar menyambut musim 1999/2000 dengan sangat serius. Manajemen Juku Eja mendatangkan cukup banyak pemain berlabel bintang ke Makassar.

Hendro Kartiko, Bima Sakti, Aji Santoso, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Miro Baldo Bento didatangkan ke Makassar. Mereka adalah pemain bintang yang juga menjadi langganan Timnas Indonesia.

Bima Sakti menjadi salah satu aktor kunci keberhasilan PSM Makassar saat itu. Bima yang kala itu masih berusia 23 tahun menjadi pemain terbaik Liga pada akhir musim.

Ditambah lagi pemain asing yang punya kualitas kelas satu. PSM Makassar pada musim tersebut memiliki gelandang elegan asal Brasil bernama Carlos de Mello.

Para bintang itu dipadukan dengan talenta lokal Sulawesi Selatan yang selalu spartan ketika bermain membela PSM. Sebut saja seperti Alibaba, Syamsuddin Batolla, Ronny Ririn, Yuniarto Budi, Yusrifar Djafar dan Ansar Abdullah.

3 dari 7 halaman

Duet Syamsuddin Umar-Henk Wullems

Syamsuddin Umar (kiri) dan Danurwindo. (Bola.com/Abdi Satria)

Keseriusan manajemen PSM Makassar kala itu tak hanya berhenti dengan kedatangan para pemain bintang saja. Mereka pun mendatangkan dua sosok hebat yang ditempatkan di balik kemudi PSM.

Syamsuddin Umar yang pernah membawa PSM Makassar menjadi juara perserikatan 1992 kembali ditunjuk sebagai pelatih kepala. Sementara itu di posisi direktur teknik, ada sosok asal Belanda bernama Henk Wullems.

Henk Wullems bukan sosok yang asing di sepak bola nasional. Pria yang meninggal dunia tiga tahun lalu ini sudah malang melintang di sepak bola nasional.

Paling tidak ada lima klub lokal yang pernah ditukangi oleh Wullems. Sebut saja Bandung Raya, PSM Makassar, Persikota Tangerang, Arema, dan Persegi Gianyar. Henk Wullems juga pernah menukangi Timnas Indonesia pada 1996 hingga 1997.

4 dari 7 halaman

Meyakinkan Sejak Babak Reguler

PSM Makassar - Aji Santoso, Bima Sakti, dan Hendro Kartiko (Bola.com/Adreanus Titus)

Tanda-tanda juara PSM Makassar sudah terlihat sejak awal musim 1999/2000. Ortizan Solossa tampil begitu dominan sejak awal musim.

PSM Makassar pun berhasil menjadi juara Wilayah Timur pada Liga Indonesia 1999/2000. Pasukan Ramang mengumpulkan 56 poin dari 26 pertandingan.

Selain itu, PSM Makassar hanya mengalami dua kekalahan di sepanjang babak reguler. Mereka pun cukup tajam dengan catatan 41 gol.

Keberhasilan menjadi juara Wilayah Timur itu membuat PSM Makassar menembus babak delapan besar yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

5 dari 7 halaman

Magis Kurniawan

Fan asal Singapura meminta tanda tangan pada foto lawas asisten pelatih Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto. (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Pada babak delapan besar, langkah PSM Makassar juga tak terbendung. Mereka mampu menjadi juara Grup A, unggul atas Pupuk Kaltim, Persijatim, dan PSMS Medan.

Pada babak semifinal, Persija mencoba menghadang laju PSM. Namun, gol tunggal Miro Baldo Bento mambuat Pasukan Ramang melenggang mulus ke babak final.

Pada babak final, PSM Makassar menghadapi Pupuk Kaltim. Tim yang sudah mereka hadapi di babak reguler dan babak delapan besar.

Babak final ini menjadi panggung aksi magis Kurniawan Dwi Yulianto. Legenda Timnas Indonesia itu mencetak dua dari tiga gol kemenangan PSM Makassar pada laga itu.

Laga berakhir 3-2 untuk keunggulan PSM Makassar. Juku Eja memastikan gelar ketujuh di liga sepak bola kasta tertinggi Indonesia saat itu.

6 dari 7 halaman

Skuad PSM Makassar 1999/2000

Kiper: Hendro Kartiko, Ansar Abdullah, Budiman Buswir

Belakang: Ortisan Salossa, Rony Ririn, Syamsudin Batolla, Aji Santoso, Zain Batolla, Yosep Lewono, Alibaba, Yeyen Tumena, Charles Lionga, Jufri Samad

Tengah: Yuniarto Budi, Bima Sakti, Carlos de Mello, Hariansyah, Aslan, Yusrifar Jafar

Depan: Miro Baldo Bento, Rachman Usman, Kurniawan Dwi Yulianto, Cristiano Saraiva Tavares

7 dari 7 halaman

Lihat Posisi PSM Makassar di BRI Liga 1 2022/2023

Berita Terkait